“Ada apa itu, Mbok?” tanyaku, heran, saat melihat Mbok Ikah membawa sebuah wadah kecil terbuat dari tanah liat. Di dalamnya, ada arang yang masih menyala dan mengeluarkan asap harum yang menyebar ke seluruh dapur.“Ke-me-nyan, Non,” jawab Mbok Ikah dengan suara pelan, seolah ragu menjelaskan sesuatu.“Kemenyan?” aku mengulang kata-kata Mbok Ikah, merasa tidak begitu paham.“Ya, Non. Wewangian tradisional, untuk pengharum ruangan,” jawab Mbok Ikah, mencoba memberi penjelasan.“Oh… jadi Papa belum pulang, Mbok?” tanyaku, mencoba mengalihkan perhatian dari asap kemenyan yang kini memenuhi ruangan.“Belum, Non,” jawab Mbok Ikah singkat.“Mbok matikan kemenyan itu dulu ya. Asapnya sudah mulai memenuhi dapur,” kataku, sedikit khawatir karena aroma wangi itu mulai membuatku merasa aneh.“Iya, Non,” jawab Mbok Ikah, lalu bergegas menuju pint
Terakhir Diperbarui : 2025-02-05 Baca selengkapnya