Kapten baru saja melangkah maju dan belum sempat bicara, tiba-tiba ayah meraih ujung celananya."Kapten, ini palsu, ini bukan anakku, 'kan?"Ada secercah harapan di matanya, seperti seorang ayah baik yang begitu khawatir dengan anak perempuannya.Namun, kapten hanya menendang tangannya dengan dingin, lalu mengeluarkan sepasang borgol dan memasangkannya di pergelangan tangan ayah."Pak Guswan, mantan kepala pelayanmu telah melapor ke kantor polisi, menuduhmu dengan kasus pembunuhan dan penyembunyian jasad. Ada bukti berupa rekaman CCTV."Katanya sambil menggoyangkan ponselnya, lalu melanjutkan, "Sayangnya, ini memang benar putrimu!""Nggak mungkin! Nggak mungkin! Anakku nggak mungkin mati! Ini pasti tipu daya! Dia pasti hanya sedang bermain-main, membuat jasad palsu untuk menipuku!"Ayahku meronta dengan keras, tatapannya dipenuhi keputusasaan.Aku berdiri di samping dan menyaksikan semua itu. Dalam hati, aku bertanya-tanya, apakah ketakutannya karena penyesalan kehilangan segalanya da
Read more