Aku berlari ke kamar mandi untuk membasahi seluruh rambutku, lalu membungkusnya dengan handuk sebelum pergi membukakan pintu untuk Bella."Kenapa ribut banget? Aku tadi lagi keramas, jadi nggak dengar ketukan pintumu," kataku dengan nada kesal. "Lagian, ada apa sih yang penting banget sampai harus dibicarakan sekarang?"Bella langsung balik bertanya, "Kenapa kamu ganti kode pintu?""Aku dengar katanya kalau pakai satu kode terus itu nggak aman. Jadi, setiap beberapa waktu harus diganti," jawabku santai.Bella kemudian menyibakkan rambutnya, memperlihatkan area di kepalanya yang hampir tidak ada rambut. Kulitnya bahkan terlihat mengilap karena refleksi cahaya.Aku menutup mulutku untuk menahan tawa dan berkata, "Sepertinyak amu kena alopecia, ya?""Felita, gimana ini? Aku kan masih umur 20-an dan belum nikah. Kalau aku botak, siapa yang mau sama aku?" keluhnya."Aku sudah coba pakai segala macam shampo perangsang rambut, tapi nggak ada hasilnya. Awalnya cuma rontok beberapa helai, tapi
Baca selengkapnya