Keesokan harinya, Bimo kembali. Bagian bawah matanya berwarna hitam, sekilas terlihat seperti dia kurang tidur.Dia mengusap alisnya dan langsung mengatakan, "Erika, aku sudah paham mengenai apa yang terjadi kemarin. Begini saja, aku ingin kamu menerima status selingkuhan dulu untuk sementara."Aku menatapnya dengan tenang. Dia menghindari tatapanku dan menambahkan, "Riani belum nikah, jadi jangan sampai reputasinya tercoreng."Meskipun aku tahu dia akan membela Riani tanpa syarat, aku masih merasa konyol dengan bertanya kepadanya, "Reputasiku nggak penting? Aku pantas buat dihujat dan dimaki di dunia maya?"Bimo hanya tertawa, seolah-olah dia tidak menganggap hal itu sebagai masalah."Kamu 'kan sudah menikah denganku, reputasi dan segala macamnya bukan masalah.""Lagi pula, bukankah itu yang biasa kamu hadapi dalam pekerjaanmu? Kalau hal itu benar-benar mempengaruhi pekerjaanmu dan kamu dipecat, aku masih bisa menghidupimu."Memang benar bahwa aku bekerja di perusahaan media, seorang
Read more