Home / Rumah Tangga / Mertuaku Adalah Maut / Chapter 41 - Chapter 44

All Chapters of Mertuaku Adalah Maut: Chapter 41 - Chapter 44

44 Chapters

Bab 41 - Ke Mall

Sungguh, Dimas sama sekali tak menyangka kalau Laila akan berkata seperti itu kepadanya. Padahal dulu, Laila begitu menurut kepada dirinya.Laila pun segera pergi dari hadapan Dimas. Bahkan makanan yang hendak ia sediakan untuk Dimas saja tak ia pedulikan. Wanita itu segera keluar dari unit apartemen dan membawa serta tote bag-nya."Andaikan aku masih sama Hesti, pasti dia gak akan begini. Pasti dia akan sangat peduli dengan kesehatan ibu. Hadeh ... apa aku salah pilih istri? Kenapa terasa sangat sial sih?" gerutu Dimas setelah Laila pergi meninggalkannya sendirian di dalam unit apartemen.*Laila yang sudah sampai lobi apartemen langsung menghubungi Ari. Dia sangat kesal dengan Dimas dan rasanya ingin pergi begitu saja untuk mencari angin segar."Halo, Mas Ari.""Hei ... cantik. Ada apa ini?""Laila lagi bete banget. Mas Ari ada dimana?""Di mini market dong. Ini kan shift nya mas.""Hmm ... Laila butuh temen nih. Mas A
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Bab 42 - Calon Istri Untuk Arga

"Hes ... menurut kamu, apa ini udah cukup untuk ulang tahun mama?" tanya Arga."Uhm ... kayaknya udah cukup deh. Kan ini brand yang disukai sama mama kamu. Lumayan banyak lah.""Heheh ... takutnya kurang sih.""Kalau kurang, kasih mentahannya aja sama mama kamu, Ar.""Haha ... kamu bisa saja sih. Ya sudah, ayo ke rumah mama dulu. Sebentar lagi ulang tahun mama mau dimulai.""Eh, tapi apa gak salah ya? Harusnya tuh kamu bawa pasangan loh. Masa kamu bawanya aku sih?" Hesti bingung."Gak salah koq. Kamu kan kenal sama mama. Terus masalahnya dimana?" tanya Arga heran. Padahal biasanya juga Hesti bersama dengan Arga untuk menghadiri ulang tahun mamanya Arga."Iya juga sih. Cuma ... mama kamu kan mintanya untuk ketemu dengan calon menantu. Masa kamu bawa teman lagi, teman lagi.""Hadeh ... calon menantunya kan kamu. Ya jadinya kamu yang dibawa lah sama aku.""Sembarangan banget sih kalau ngomong, Ar.""Terserah deh mau percaya apa gak. Yuks brangkat. Nanti telat ke resto."Hesti pun mengang
last updateLast Updated : 2025-04-01
Read more

Bab 43 - Ambigu

"Maksudnya gimana, Ar?" Marni cukup kaget dengan ucapan dari Arga yang sangat tiba-tiba itu. Apalagi Hesti yang membulatkan kedua matanya setelah mendengar ucapan dari Arga."Aku nikah sama Hesti saja, Ma. Gak usah cari wanita lain." balas Arga dengan sangat santai dan tersenyum ke arah Hesti serta Marni."Arga ... gila kamu ya." tukas Hesti kesal kepada sahabatnya itu."Benar tuh apa yang dikatakan sama Hesti. Dia kan sudah ada suami. Kamu mau jadi pebinor apa?" tanya Marni yang menurutnya, Arga sangat tak masuk akal."Hesti dalam proses cerai, Ma. Jadi ... kalau aku sama Hesti. Kan bisa saja. Gak melanggar hukum koq. Nanti kita berdua nikahnya pas dia udah dalam status cerai."Marni langsung mengarahkan pandangan kepada Hesti. "Hes ... kamu dalam proses cerai? Kenapa kamu cerai, Hes? Bukannya kamu cinta banget sama Dimas?" Marni sungguh terkejut. "Hmm ... iya, Tante. Aku sedang dalam proses cerai. Uhmm ... Dimas selingku
last updateLast Updated : 2025-04-02
Read more

Bab 44 - Dimas curiga

Kring!Ponsel Dimas sudah berbunyi dan panggilan itu berasal dari Ratna."Kenapa, Rat?""Mas, kapan datang ke sini?""Duh ... mas susah nih. Mas baru keterima kerja. Susah juga kalau mas harus pulang kampung. Bisa-bisa mas dipecat, Rat.""Terus ... gimana dengan Mbak Laila?" suara Ratna mulai meninggi."Hmm ... Laila juga baru mulai usaha warung nasi uduknya. Mana bisa ditinggal. Kami kan sewa tempat. Rugi dong, Rat kalau mesti tutup." Dimas memberikan alasan.Ratna pun mulai jengkel dengan kakaknya."Mas ... yang benar saja. Masa aku sendirian untuk merawat ibu? Aku gak bisa, Mas. Sekolah aku gimana?""Mas juga gak bisa bantu banyak, dek."Terdengar Ratna menarik nafas dalam-dalam."Sudah tiga hari aku gak sekolah, Mas. Bisa-bisa aku dikeluarkan dari sekolah." balas Ratna. "Duh ... gimana ya, Rat? Mas juga bingung.""Andaikan mas masih sama Mbak Hesti. Pasti gak akan begini jadinya. Mbak Hesti lebih baik. Kalian sangat egois dan tak sayang kepada ibu.""Dek ... mas sudah dalam prose
last updateLast Updated : 2025-04-03
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status