Kring!Ponsel Dimas sudah berbunyi dan panggilan itu berasal dari Ratna."Kenapa, Rat?""Mas, kapan datang ke sini?""Duh ... mas susah nih. Mas baru keterima kerja. Susah juga kalau mas harus pulang kampung. Bisa-bisa mas dipecat, Rat.""Terus ... gimana dengan Mbak Laila?" suara Ratna mulai meninggi."Hmm ... Laila juga baru mulai usaha warung nasi uduknya. Mana bisa ditinggal. Kami kan sewa tempat. Rugi dong, Rat kalau mesti tutup." Dimas memberikan alasan.Ratna pun mulai jengkel dengan kakaknya."Mas ... yang benar saja. Masa aku sendirian untuk merawat ibu? Aku gak bisa, Mas. Sekolah aku gimana?""Mas juga gak bisa bantu banyak, dek."Terdengar Ratna menarik nafas dalam-dalam."Sudah tiga hari aku gak sekolah, Mas. Bisa-bisa aku dikeluarkan dari sekolah." balas Ratna. "Duh ... gimana ya, Rat? Mas juga bingung.""Andaikan mas masih sama Mbak Hesti. Pasti gak akan begini jadinya. Mbak Hesti lebih baik. Kalian sangat egois dan tak sayang kepada ibu.""Dek ... mas sudah dalam prose
Last Updated : 2025-04-03 Read more