Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO: Chapter 161 - Chapter 170

205 Chapters

  161. Sejak kapan kita punya masa depan?  

Jasmine menelan ludahnya, lalu melanjutkan, "Di perjalanan tadi, aku mendengar percakapanmu dengan Gleo. Kau mengatakan bahwa aku juga istrimu, walau dalam waktu terbatas."Noah tersadar. Kini dia mengerti kenapa Jasmine bersikap seperti ini."Jasmine…" Noah mengusap wajahnya. "Kau tahu hubungan kita seperti apa. Aku tidak bermaksud menyakitimu."Jasmine tersenyum kecil, tetapi tidak sampai ke matanya. "Aku tahu, Noah. Aku hanya ingin mendengar langsung darimu. Aku hanya ingin tahu, apakah aku benar-benar hanya seseorang yang kau nikmati dalam batas kontrak ini? Setelah semua yang terjadi di antara kita… aku hanya ingin tahu di mana posisiku."Noah terdiam. Kata-kata itu menusuk sesuatu dalam hatinya, sesuatu yang selama ini coba dia abaikan.Namun, sebelum dia sempat menjawab, Jasmine sudah berdiri."Aku lelah. Aku ingin tidur." katanya pelan, lalu beranjak ke tempat tidur, membelakangi Noah.Noah masih duduk di tepi ranjang, menatap punggung Jasmine dengan ekspresi penuh kebingungan
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

162. Cara Agar Oma Dursilla Tidak Curiga  

Noah menatapnya lama sebelum mengangguk. "Baiklah, kita akan menemui mereka sore ini."Jasmine tidak menanggapi lagi. Dia kembali menikmati sarapannya seolah percakapan itu tidak pernah terjadi. Sore harinya, Noah dan Jasmine tiba di salah satu restoran mewah di pusat kota, tempat pertemuan dengan keluarga Bulharm sudah diatur. Jasmine melangkah masuk bersama Noah dengan penuh percaya diri. Dia mengenakan gaun berwarna navy yang menonjolkan perutnya yang semakin membesar, membuatnya terlihat elegan sekaligus tegas. Di dalam, Vanesia sudah duduk bersama ayahnya, Tuan Bulharm, yang terkenal dingin dan penuh perhitungan. Saat melihat Jasmine berjalan masuk bersama Noah, Vanesia mendengus kecil. "Aku tidak mengira kau akan membawanya, Noah." Noah menarik kursi untuk Jasmine sebelum dia duduk di sebelahnya. "Jasmine berhak ada di sini. Apa yang ingin kalian bicarakan juga menya
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

163. Mengelabui Oma Dursilla

Keesokan harinya, Oma Dursilla benar-benar datang seperti yang telah direncanakan. Wanita tua itu tampak anggun dengan balutan gaun elegan berwarna gading, dipadukan dengan perhiasan klasik yang menegaskan statusnya sebagai sosok terpandang di keluarga Dirgantara.Langkahnya mantap saat turun dari mobil, namun sorot matanya tajam dan penuh selidik. Kedatangannya ke klinik Dokter Wibisono bukan sekadar kunjungan biasa. Dia ingin memastikan dengan matanya sendiri bahwa janin yang dikandung Zora benar-benar ada.Bagi Noah dan Zora, hari ini adalah ujian yang sangat penting. Jika Oma Dursilla menemukan kejanggalan sedikit saja, kebohongan ini bisa runtuh seketika.Sesuai rencana, Noah berpura-pura sibuk dengan pekerjaan di kantor dan meminta Zora berangkat lebih dulu bersama Oma Dursilla.Di hadapan mereka, Noah harus terlihat sebagai pria yang mendukung kehamilan Zora, meskipun kenyataannya, ia sibuk mengatur strategi di belakang layar.Pagi itu, sebelum meninggalkan mansion Dirgantara, N
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

  164.  Ketakutan yang Tersembunyi  

Noah segera melangkah maju untuk mengalihkan perhatian. “Oma, kita harus segera pergi, kan? Kau pasti lelah setelah perjalanan jauh dari Beverly Hills.”Namun, wanita tua itu tetap menatap Jasmine dengan penuh selidik. “Kau...” katanya perlahan. “Kenapa kau ada di sini?”Jasmine menggigit bibir bawahnya, berusaha tetap tenang. “Saya... hanya ada janji konsultasi,” jawabnya akhirnya.Oma Dursilla menyipitkan mata. “Konsultasi untuk apa?”Ketegangan di antara mereka semakin memuncak. Zora menelan ludah, tangannya gemetar.Noah merasakan tangannya mengepal tanpa sadar, batinnya. ”Jika Jasmine mengatakan satu hal saja yang salah... semuanya akan berantakan.”Jasmine menarik napas dalam, lalu tersenyum kecil. “Konsultasi nutrisi, Oma.”Oma Dursilla masih menatapnya dengan curiga. Namun sebelum ia sempat bertanya lebih lanjut, dokter Wibisono keluar dari ruangannya.“Ah, Nona Jasmine,” katanya sambil membawa sebuah dokumen. “Ini hasil konsultasi yang Anda minta.”Jasmine mengambil dokumen i
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

165 Di Tempat Lain… Kebenaran yang Hampir Terungkap  

Di rumah keluarga Dirgantara, Oma Dursilla duduk di ruang kerjanya. Lampu kuning keemasan menerangi ruangan besar itu, menciptakan bayangan panjang di dinding kayu yang elegan.Di tangannya, ada catatan medis dari klinik Dokter Wibisono. Dursilla membaca ulang jadwal konsultasi Zora dan Jasmine.Ketukan jemarinya di meja terdengar pelan, ritmis. ”Ada yang tidak beres,” gumam oma Dursila.”Kenapa jadwal konsultasi Jasmine selalu bersamaan dengan Zora?” tanyanya, masih memikirkan sesuatu yang kebetulan tapi janggal itu. ”Dulu mungkin masuk akal jika Jasmine dititipkan untuk pemeriksaan, karena dia masih tinggal di mansion Dirgantara. Tapi sekarang? Jasmine sudah kembali ke rumahnya sendiri.”Seharusnya dia punya jadwal konsultasi yang berbeda, bukan?” tanyanya penuh selidik.Mata tajam Oma Dursilla menyipit. Terlalu banyak kebetulan dalam hal ini. Terlalu banyak yang terasa tidak wajar. Pelan-pelan, dia meraih ponselnya. Suara napasnya terdengar lirih, tapi nadanya dingin saat berbicar
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

166. Laporan Menyeluruh tentang Keselamatan Jasmine  

Malam itu, Noah duduk di ruang kerjanya di Raflesia Hills, mengamati ponselnya dengan ekspresi serius. Cahaya dari layar memantulkan bayangan samar di wajahnya, sementara jemarinya mengetuk meja dengan irama pelan.Beberapa saat kemudian, suara ketukan di pintu membuatnya mengangkat kepala."Masuk."Pintu terbuka, dan Miguel, orang kepercayaan Noah, melangkah masuk dengan langkah tegap. Pria itu selalu terlihat tenang dan penuh perhitungan, tetapi kali ini, ada ketegangan yang jelas di wajahnya."Ada sesuatu yang perlu kau ketahui," ujar Miguel langsung, tanpa basa-basi.Noah memberi isyarat agar dia duduk. "Apa yang kau temukan?"Miguel menghela napas. "Oma Dursila menyewa seorang detektif untuk menyelidikimu, Zora, dan Jasmine. Dia masih curiga dengan kehamilan Zora, tapi aku sudah berhasil mengelabui detektif itu sesuai perintahmu."Noah menyipitkan matanya. "Bagaimana caramu melakukannya?""Saya memastikan bahwa catatan medis di Klinik Dokter Wibisono tetap sesuai rencana. Tidak a
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

167. Permainan Strategi

[Di Kamar Jasmine – Raflesia Hills] Noah berdiri di tepi ranjang, menatap wajah Jasmine yang tertidur lelap. Wajahnya tampak begitu damai, nafasnya teratur, seakan dunia luar yang penuh konflik tak pernah menyentuhnya. Noah mengangkat tangan, ingin menyentuh pipi wanita itu, tetapi akhirnya hanya membiarkan jari-jarinya berhenti di udara. Ia tahu, jika terlalu lama di sini, ia akan semakin sulit untuk pergi. Dengan suara pelan, hampir seperti bisikan, ia berkata, "Tidurlah yang nyenyak, Jasmine. Aku akan memastikan kau tetap aman." Jasmine bergumam pelan dalam tidurnya, tubuhnya sedikit bergerak, tetapi matanya tetap terpejam. Noah tersenyum kecil melihatnya. Noah beranjak dari sisi ranjang dan berjalan ke arah pintu. Saat tangannya menyentuh kenop pintu, ia berhenti sejenak dan menoleh sekali lagi. "Aku tidak akan lama," ujarnya seakan berbicara pada d
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

168. Kebohongan yang Dijaga

[Di Mansion Dirgantara – Malam Hari]Noah menghela napas panjang sebelum akhirnya berdiri dari sofa. “Aku akan beristirahat, Oma.”Oma Dursila hanya mengangguk kecil, memperhatikannya dengan sorot mata yang sulit ditebak. Noah tahu wanita tua itu selalu penuh perhitungan. Ia tidak boleh lengah.Tanpa menunggu jawaban, Noah berbalik dan berjalan menuju tangga besar yang membawanya ke lantai dua, menuju kamarnya.Saat membuka pintu, ia menemukan Zora sudah tertidur lelap di ranjang. Wajahnya tampak tenang dalam redupnya cahaya lampu tidur. Ada perasaan bersalah yang tiba-tiba menyelinap di hati Noah. Ia memang mengabaikan Zora akhir-akhir ini.Ia berjalan mendekat, duduk di tepi ranjang, menatap istrinya yang masih terlelap. Baru saja ia hendak menyentuh pipi Zora, wanita itu mengerjap kaget, matanya terbuka setengah sadar.“Kamu pulang?” suara Zora terdengar serak karena baru bangun tidur.Noah tersenyum tipis. “Ya. Maaf, aku terlalu sibuk akhir-akhir ini.”Zora menatapnya sekilas lalu
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

169. Langkah Zora yang Mencurigakan

"Kau terlihat sibuk akhir-akhir ini," ucap Dursila. "Apa semuanya baik-baik saja?"Noah menarik napas pelan. "Ya, semuanya baik-baik saja, Oma."Dursila menyipitkan matanya. "Benarkah? Tapi mengapa aku merasa kau menyembunyikan sesuatu dariku?"Noah tetap tenang. "Aku tidak menyembunyikan apa pun."Oma Dursila mendekat dan duduk di hadapannya. "Noah, aku mengenalmu lebih dari siapa pun. Kau tidak bisa membodohiku."Noah diam, menunggu apa yang akan dikatakan neneknya."Aku merasa Zora juga menyembunyikan sesuatu. Dia terlalu... gelisah akhir-akhir ini. Kau sadar itu?"Noah menatapnya tanpa ekspresi. "Mungkin dia hanya lelah."Dursila menyandarkan punggungnya ke kursi. "Aku ingin tahu sesuatu, Noah. Tentang gadis itu... Jasmine."Noah tetap menjaga ekspresinya. "Apa maksud Oma?""Aku melihatmu sangat protektif terhadapnya. Dan aku tidak bodoh, Noah. Aku tahu ada hubungan khusus antara kalian," ujar Dursila, matanya mengamati reaksi Noah. "Siapa dia sebenarnya untukmu?"Jantung Noah ber
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

170. Hilangnya Jasmine

Beberapa detik kemudian, Roberto Jorse tertawa kecil. "Kenapa aku harus mengirim orang ke sana, Zora? Bukankah kau bilang semuanya sudah dalam kendali?"Zora menggigit bibirnya. "Jadi itu bukan Dad?""Tentu saja bukan," jawab Roberto dengan nada meyakinkan. "Kalau aku ingin melakukan sesuatu, aku tidak akan meninggalkan jejak yang bisa kau deteksi, sayang."Meski jawaban itu terdengar masuk akal, Zora tetap merasa ada yang tidak beres."Kalau bukan Dad, lalu siapa?" gumamnya.Roberto mendengus. "Kau tahu musuh-musuh Noah tidak sedikit. Apa kau yakin ini tidak ada hubungannya dengan bisnisnya?"Zora terdiam. Ia tahu, suaminya memang punya banyak lawan di dunia bisnis, tetapi mengapa mereka harus mengincar Raflesia Hills?"Atau...." Suara Roberto menjadi lebih tajam, "Ini ada hubungannya dengan Jasmine?"Zora merasakan tubuhnya menegang. "Kenapa Dad berpikir begitu?""Karena aku tahu kau masih menganggap perempuan itu sebagai ancaman," jawab Roberto dingin. "Dan jika kau meneleponku hany
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status