Keesokan paginya, ketika aku bangun, Ratna sudah dibawa pergi. Aku berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk mengingatkan Tri."Tri, kita ini hanya pelayan susu, jangan melakukan hal-hl yang melewati batas."Begitu mendengarnya, wajah Tri yang tadi tersenyum langsung berubah menjadi masam dan dia menunjuk hidungku sambil mencaci, "Rona, kamu pikir aku nggak tahu apa yang ada di pikiranmu? Kamu itu wanita murahan, sampah! Sekarang kamu cemburu karena aku dekat dengan pangeran ketiga, 'kan? Dengarkan baik-baik, aku sudah tahu jelas pemikiranmu.""Kamu takut aku menjadi selirnya dan menekanmu, 'kan? Oh, aku tahu, karena kaisar nggak mau memberimu status, jadi kamu cemburu padaku, hahahaha, lucu sekali. Tunggu saja Rona, kalau aku menjadi selirnya, hal pertama yang kulakukan adalah menekanmu."Aku terkejut, kenapa? Mengapa dia begitu membenciku?Aku merasa selama sebulanan di istana, aku tidak pernah menyinggungnya. Satu-satunya kekesalannya mungkin karena kaisar jarang memanggilnya.Namun,
Read more