"Sekarang, matilah untuk menemani mereka dan menebus dosa-dosamu!"Dia mencabut pisau entah dari mana dan melotot, menerkam ke arahku."Buka pintunya! Brian!"Saat aku sedang memikirkan bagaimana cara keluar dari situasi ini, terdengar suara ketukan.Bayu!Aku ingin membukakan pintu, tapi aku tidak berani.Brian sangat dekat dengan pintu. Jika aku membukanya, aku takut akan membahayakan diriku sendiri."Brian! Aku tahu kamu di sana! Kalau kamu nggak buka pintu, aku panggil polisi!"Brian sangat menghormati Bayu, tapi kini dendam di matanya semakin menjadi-jadi setelah mendengar kata-kata Bayu.Brian menatapku dan menarik napas panjang."Sejak kapan kamu selingkuh dengan Bayu? Hah? Cuma karena aku nggak mencintaimu dan nggak mau menyentuhmu, kamu berubah jadi perempuan murahan? Nggak sabar ingin merangkak ke tempat tidur kakakku? Hilda, kamu sungguh murahan!""Brian, jangan kira semua orang itu sama denganmu! Aku dan Bayu nggak ada apa-apa. Aku bahkan jarang melihatnya! Jangan nilai aku
Read more