Luna, sahabatku itu memukul pundakku, lalu berkata menyeka air matanya, “Untung kamu tetap ada kasih kabar ke kami. Kalau nggak, kami benar-benar bisa mati saking khawatirnya.”Tidak ada orang yang bertanya kenapa aku tiba-tiba melarikan diri dari resepsi pernikahan, atau kenapa aku berlibur seorang diri selama sebulan. Mereka semua bersikap seolah-olah semua itu tidak penting.Dalam perjalanan pulang, kakakku berujar, “Cathy, kami itu pendukung terbesarmu. Kamu pasti akan lakukan kesalahan selama hidup, tapi kami akan selalu menoleransi semua kesalahan itu.”Aku menahan air mataku dan tidak berhenti mengangguk....Baru saja aku tiba di gerbang rumah, Paman Andy, pengurus rumah kami buru-buru berjalan keluar dan berbisik, “Tuan, Nyonya, Andika bawa orang datang kemari.”Begitu mendengar ucapan itu, ekspresi Ibu langsung berubah. “Dia masih berani datang? Siapa yang biarkan dia masuk?” Melihat kakakku yang hendak turun dari mobil dan sepertinya ingin menghajar Andika, aku buru-buru me
Last Updated : 2024-12-16 Read more