Home / Rumah Tangga / Karma Suami Tukang Selingkuh / Chapter 11 - Chapter 15

All Chapters of Karma Suami Tukang Selingkuh : Chapter 11 - Chapter 15

15 Chapters

Bab 11. Menikmati Kemewahan

Faiz juga sang ibu menertawakan penderitaan Aluna, mereka tidak mau ikut pusing dengan urusan keuangaan perusahaan Aluna yang mereka pikir tidak seberapa itu.Yang terpenting saat ini ia bisa menikmati uang tersebut dengan bebas tanpa harus mengemis-ngemis terlebih dahulu pada Aluna."Em, bu.. Aku boleh bicara?" ragu-ragu Marni bertanya.Ketiganya telah selesai makan dan saat ini Ayu tengah menikmati waktu senja dengan camilan dan juga teh hangat buatan Marni, di depan rumah mereka terdapat spot taman kecil nan estetik."Silahkan, Marni.. Tidak usah sungkan, kamu sebentar lagi akan menjadi menantu saya," jawab Ayu, kemudian mengambil sepotong roti di atas piring.Marni pun tersenyum ia sangat bersyukur di pertemukan dengan laki-laki seperti Faiz, meskipun mereka terlibat cinta terlarang."Apa boleh aku meminta mas Faiz secepatnya menikahiku, karena bagaimana pun juga kandunganku semakin hari semakin membesar.. Tidak mungkin jika aku mengandung masih di rumah ini," "Ibu sudah pikirkan
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 12. Persiapan Pernikahan

Pagi-pagi sekali terdengar siulan Faiz yang tengah menyisir rambut basah, ia senyum-senyum sendiri membayangkan betapa bahagia nya saat semalam memadu kasih bersama Marni, gadis yang berhasil memuaskan di atas ranjang."Ah, Marni..., kamu..," Faiz meraba bibirnya sendiri, betapa malam itu ia bener-benar melayang bersama Marni.Kepuasaan di atas ranjang membuat Faiz lupa semua nya."Mas, mau teh atau kopi?" Marni baru saja keluar dari dalam kamar mandi, pakaian nya memang terlihat biasa saja namun, leher putih Marni terdapat jejak-jejak cinta Faiz membuat lelaki itu tersenyum penuh arti."Ko senyum?" Marni mengerutkan kening.Cup! Faiz mengecup bibir Marni sekilas, kemudian ia tersenyum menatap wajah perempuan di depan nya."Kamu kenapa sih, mas?" "Gak apa-apa, .. Oia, aku mau berangkat langsung aja ada urusan yang harus aku urus terlebih dahulu," "Mau di bawakan bekal?" "Gak usah," Marni menganggukkan kepala, ia merasa jika tugas nya sudah beralih pada dirinya. ** "Gak punya m
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab. 13. Pengantin Baru

Pagi buta Marni sudah di rias sedimikian rupa oleh tangan prefesional dari jakarta pilihan mertuanya. Gadis kampung itu sudah memakai gaun pengantin rancangan desainer ternama ksusus untuk acara keluarga Faiz."Mbak, kok rok nya sempit banget ya... Aku pengap ini," keluh Marni. Ia merasa jika rok pakaian adat yang di gunakan terlalu sempit hingga perutnya terasa di tekan."Masa sih? Ini kan yang waktu itu mbak cobain," "Aduh mbak gimana sih, ini sempit banget tau. Gak ada rok yang lain lagi?" Marni mencoba untuk tidak marah-marah."Gak ada lagi, kita bawa sesuai dengan yang waktu itu kita feeting.. Lagian uda tau mau nikah masih aja makan banyak, jadi gini kan gak muat," omel salah satu karyawan dari perias ternama itu.Ingin sekali Marni menegur karyawan tersebut tapi nyalinya mendadak menciut mengingat jika saat ini dia tengah mengandung buah cintanya bersama Faiz. Tidak mungkin jika dirinya mempermalukan kedua orang tuanya yang sudah pasti bangga memiliki anak menikah dengan peng
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 14. Kepincut Janda

"Mas.. Itu perhiasan aku, masa kamu diam aja sih." Marni tidak terima jika semua perhiasan yang dia gunakan setelah acara pernikahan mereka di lepas paksa begitu saja.Meski dia tahu semua perhiasan tersebut adalah milik istri sah suaminya, Aluna. Namun, tetap saja ia merasa kesal apalagi benda itu termasuk ke dalam maharnya."Mas." rengek Marni lagi."Ingat Faiz. Urusan kamu dengan bu Aluna belum selesai sampai disini!" kata orang bertubuh tinggi dan besar, melihat otot-otot yang nyaris keluar tentu saja membuat semua yang melihat bergidig ngeri.Mereka pun pergi dari halaman rumah sederhana milik Marni. "Oh, ternyata si Marni teh istri simpanan kitu nya... Ih mau-mau aja jadi istri simpanan," nyinyir salah satu tetangga yang menyaksikan kegaduhan tersebut.Bagaimana tidak mobil jeev yang di kendarai dua orang berbadan kekar tersebut masuk ke dalam wilayah perkampungan juga mengetuk pintu rumah dengan secara kasar.Warga sekitar tengah tertidur pun terbangun karena mendengar gedoran
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 15. Melepas Hasrat

Duarr !!! Hujan tiba-tiba saja lebat membuat Faiz terjebak di dalam rumah Atika. Tidak ada siapapun di rumah sederhana itu hanya ada Faiz dan juga Atika, sementara anaknya Atika sudah tertidur begitu pulas."Dingin banget, ya." Faiz menggosokkan kedua lengannya. Cuaca di luar terasa begitu menusuk ke dalam kulit mulus Faiz.Hanya teh hangat yang menemani dirinya di ruang tamu sederhana itu. Sementara Atika kini tengah berada di dapur kembali ketika pria tadi mengatakan jika dirinya kedinginan."Aduh, mana gas nya habis lagi mau buatin kopi juga," keluh Atika. Mencari air panas tetapi sama semua nya telah kosong karena dia memang tidak pernah mendapatkan tamu dari luar."Akang, gas nya habis saya tidak bisa buatkan kopi," Atika duduk kembali di sebrang meja. "Tidak apa-apa, mungkin sebentar lagi hujan nya reda." jawab Faiz.Atika menganggukkan kepala, jujur saja dirinya senang jika ada yang menemani seperti ini di rumahnya. Tetapi tetap saja perasaan nya was-was jika para tetangga ak
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
PREV
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status