Setelah rutinitas bercinta kami, aku berbaring telanjang di tempat tidur, merasakan sisa-sisa perasaan nikmat di tubuhku.Suamiku berbisik pelan di telingaku dan dengan santai mengeluarkan beberapa lembar tissue, "Lain kali kamu melakukannya, jangan berteriak terlalu keras."Aku memahami maksudnya. Setelah adik iparku, Yoga Januar, pindah ke rumah beberapa hari yang lalu, keberadaannya sebagai seorang pemuda yang penuh semangat di rumah memang membuat segalanya jadi agak kurang nyaman. Aku tidak bisa lagi bertindak sebebas sebelumnya.Namun, suamiku menyukai teriakanku dan ingin mendengarnya, jadi dia hanya bisa memintaku untuk mengecilkan suaraku."Sayang, aku masih mau ...."Setelah aku tenang, aku merasa masih kurang puas.Aku menoleh dan melihat bahwa dia ternyata sudah mengenakan celana, bersiap untuk pergi kerja lembur.Belakangan ini, suamiku sangat sibuk dengan pekerjaannya, sering kali tidur di kantor. Kali ini dia pulang hanya karena masa ovulasiku tiba, demi program hamil sa
Terakhir Diperbarui : 2024-12-10 Baca selengkapnya