Hatiku tidak bergejolak sedikit pun mendengarkan semua ini.Ketika hati tidak lagi mencintai, maka tidak akan timbul perasaan sama sekali."Arkan, aku meneleponmu belasan kali hari itu. Kamu menolak semuanya.""Sedang apa kamu saat itu? Oh, sedang sibuk berciuman mesra dengan Lidya, 'kan?"Lidya sejak tadi di samping. Dia mengedipkan matanya dengan ekspresi sedih dan berjalan ke depan sambil memegang segelas anggur merah."Kak Raline, aku nggak tahu kamu sedang darurat waktu itu.""Maukah kamu memaafkan Arkan? Kamu bahkan langsung mencari pengganti, padahal baru saja bercerai.""Nggak seperti Arkan. Dia cuma mencintaimu. Izinkan aku bersulang untukmu. Yang lalu biarlah berlalu, oke?"Di tengah tatapan semua orang, aku mengambil segelas anggur itu darinya.Kemudian, menuangkannya langsung ke kepalanya.Dalam sekejap, anggur merah mengalir dari kepala Lidya. Menodai riasan wajah dan sekujur tubuhnya.Lidya terdiam sejenak, lalu tiba-tiba tersadar dan berlari menangis ke arah Arkan."Arka
Read more