Semua Bab Pesan Terakhir Loren Jose: Bab 11 - Bab 17

17 Bab

Bab 3

Perutku keroncongan.Aku menunggu dan terus menunggu.Di luar jendela, matahari terbit dan langit biru gelap kembali berubah menjadi hitam.Aku menghitung dengan sungguh-sungguh.Aku sudah melihat tujuh kali matahari terbit dan enam kali malam hari.Perutku sakit sekali, rasanya kulit perutku menempel langsung ke tulang.Tali yang mengikatku kini sudah menyatu dengan kulitku. Setiap kali aku bergerak, rasanya sangat sakit.Lapar sekali ...Sakit sekali ...Aku bisa merasakan sesuatu perlahan menghilang, mungkinkah itu nyawaku?Di drama TV, setiap kali tokoh utama meninggal, mereka pasti akan mengucapkan selamat tinggal pada orang paling penting bagi mereka..Siapa orang paling penting bagiku?Oh, ibu!Aku lahir dari rahim ibu, tentu saja aku mencintai ibu!Dengan tubuh gemetar dan seluruh sisa kekuatanku, aku meneleponnya."Ibu, Loren hampir mati ... bisakah ibu datang untuk melihatku ... ?""Nggak ... nggak perlu datang juga nggak apa-apa, tapi bisakah ibu bilang kalau ibu mencintaiku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 4

Ibu, kata-katamu membuatku sangat sedih.Namun, aku sudah terbiasa.Ibu, aku akan memaafkanmu. Tapi, bisakah kamu memaafkanku juga?Ayah menghela napas."Baiklah, aku pulang sekarang."Ayah mau pulang ke rumah untukku.Namun, aku tahu, itu semua karena nenek adalah ibunya ibu.Ayah ingin merebut kembali hati ibu, jadi dia harus menuruti kata-kata nenek.Aku paham banyak hal, aku sudah seperti orang dewasa kecil sekarang.Ternyata ini yang dimaksud dengan peka terhadap situasi.Saat sampai di rumah, ayah melihat garis polisi terpasang di pintu. Setelah membuktikan bahwa dia adalah bagian dari keluarga, ayah akhirnya diizinkan naik ke lantai atas.Saat melihat ayah, nenek langsung tak dapat menahan diri. Dia memegang lengan ayah dan jatuh ke lantai."Cucuku, Loren sayang!"Nenek menangis sejadi-jadinya.Saat itulah, ayah melihat jasadku.Untuk menjaga kondisi tempat kejadian, jasadku tetap terbaring sendirian di sofa.Namun, setelah lima tahun berlalu, tubuhku yang membusuk bersama kotor
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 5

Akhirnya ibu menyerah, dia membawa tas kecilnya dan kembali ke rumah yang dulu pernah dia tinggali.Katanya, tempat ini hanya menyimpan kenangan buruk.Apakah bersamaku juga termasuk kenangan buruk?Apa yang harus Loren lakukan agar ibu memiliki kenangan bahagian bersamaku?Saat melihat garis polisi di depan rumah, ibu baru sadar ada yang tidak beres.Dia buru-buru membuka pesan grup kantor di ponselnya dan membaca pesan-pesan yang dikirimkan rekan kerjanya pagi itu."Seharusnya bukan Loren."Gumam ibu dengan pelan, seperti sedang meyakinkan dirinya sendiri sekaligus berdoa. "Anak itu pintar sekali, nggak mungkin dia."Tangan ibu gemetar saat membaca pesan-pesan itu.Akhirnya, dia membuka beberapa foto yang dikirim.Foto-foto itu memperlihatkan jasadku dari berbagai sudut, dari atas, samping, jarak jauh, hingga jarak dekat.Itu jasadku.Ibu merasa pusing dan mundur beberapa langkah."Kamu keluarga korban?"Tanya seorang petugas yang melihat ibu terlihat goyah, lalu segera memapahnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 6

Tanya Marvin sambil mengetuk pintu."Marvin sayang, ibu hanya sedikit flu, ibu takut menularimu."Jawab ibu sambil menutupi mulut dan hidungnya erat-erat, takut suara tangisnya terdengar,Apakah aku ini anak yang tidak bisa ibu cintai dengan terang-terangan?Cinta yang hanya diberikan setelah semuanya berakhir.Tangisnya juga hanya bisa dilakukan secara diam-diam.Apakah keberadaanku benar-benar sesuatu yang salah?Ibu, guru tidak pernah mengajariku tentang ini, jadi Loren tak mengerti.Keesokan harinya, ayah datang mencari ibu."Loren sudah pergi. Maureen, jangan terlalu bersedih."Ibu menatap ayah dengan mata indahnya, tetapi di dalamnya jelas terlihat keinginan untuk mengusirnya."Maureen, kita masih bisa punya anak lagi.""Biarkan dia menggantikan Loren.""Aku juga bisa menerima Marvin sebagai anakku."Tidak! Loren tak mau!Loren tak mau ada orang lain yang menggantikanku!Ayah, ibu! Apa bedanya ini dengan menganggapku tiada?!Aku berputar-putar dengan panik.Menangis tersedu-sedu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 7

Nenek pernah memelukku erat dan berkata, "Kalau ada pasangan yang bercerai, anak-anak mereka itu seperti rumput liar.""Setelah bercerai, anak muda biasanya akan membangun keluarga baru.""Anak-anak dari pernikahan sebelumnya, akan menderita ikut dengan siapapun.""Mungkin mereka akan diabaikan atau bahkan dipukul dan dimarahi.""Nenek nggak tega kalau Loren harus menderita seperti itu."Tapi nenek, kita nggak bisa menghentikan ayah dan ibu untuk bercerai.Mereka sudah bertengkar hebat, bahkan kehilangan kendali.Kalau begitu, biarkan saja aku menjadi rumput liar.Aku membuat diriku kecil, rendah hati dan tak terlihat.Tidak ingin merepotkan ayah dan ibu."Loren, lain kali ayah pergi menemui ibu, kamu jangan ikut ya.""Ibumu bilang membawamu itu seperti memaksanya secara moral."Oh, jadi begitu alasannya.Aku pun melepaskan tangan ayah dan memilih tinggal di rumah.Namun, jika tidak ikut dengan ayah, aku yang masih begitu kecil juga membutuhkan seseorang untuk menjagaku.Ayah tak ingi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 8

Mendengar kabar bahwa Tante Desy ditangkap, nenek segera datang dari rumah sakit dengan tongkatnya.Hal pertama yang dia lakukan adalah mengangkat tongkat tinggi-tinggi dan mencoba memukulnya ke arah Desy.Untungnya, petugas polisi berhasil menahannya."Kembalikan cucuku!"Kembalikan cucuku!"Tante Desy menatap nenek dengan matanya yang berkaca-kaca, tatapan yang dulunya membuat ayah jatuh hati. Dengan santai, dia malah berkata, "Bunuh saja aku. Aku sudah lelah bersembunyi, ini juga sebuah pembebasan untukku."Petugas polisi buru-buru menutup mulutnya."Nenek, jangan marah!"Nenek baru saja sembuh, jangan sampai pingsan lagi.Aku juga mencoba menghibur nenek,"Nenek, jangan marah lagi.""Loren akan berakting menjadi babi kecil untuk nenek, nih lihat.""Nguk nguk nguk, nguk nguk nguk."Namun, nenek tetap tidak merespon.Malah membuatku terlihat konyol.Tiba-tiba, ibu datang dengan membawa Marvin.Sejujurnya, aku tidak terlalu suka melihat adik kecil ini.Melihat ibu begitu perhatian p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 9

Setiap hari, nenek selalu berdoa di depan altar.Hingga akhirnya, dia mulai mengetukkan kepalanya. Semakin lama semakin kuat, sampai akhirnya darah keluar dari dahinya."Nenek! Jangan seperti ini!""Aku akan cari cara sekarang juga, nek!"Namun, nenek jatuh pingsan.Tiba-tiba, aku merasa tubuhku menjadi ringan.Aku sampai di tempat yang dipenuhi awan lembut seperti kapas.Di kejauhan, aku melihat seorang wanita tua yang gemuk dan memegang tongkat, berdiri sambil kebingungan melihat ke sekeliling.Nenek!Apakah ini mimpi?Aku berlari menghampirinya dan langsung memeluknya erat-erat."Nenek!"Nenek memelukku dengan gemetar, matanya yang sudah keruh dipenuhi air mata."Anak baik ... ""Cucuku yang baik!""Nenek sangat merindukanmu!"Nenek memegang wajahku, sambil bicara dengan penuh kasih, "Apakah ada sesuatu yang masih ingin kamu lakukan di dunia ini? Biar nenek lakukan untukmu""Kalau ada yang membuatmu sakit hati, nenek akan memarahinya untukmu!""Kalau kamu membenci seseorang, nenek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status