Sopir yang menabrakku menelepon orang rumahku berkali-kali, tetapi tidak ada jawaban. Aku rasa, mereka seharusnya sedang sibuk. Sibuk merayakan ulang tahun cucuku.Setelah aku diobati, sopir mengantarku pulang. Sebelum masuk, aku sudah mendengar tawa dari dalam. Sepertinya, ada aku atau tidak di rumah ini sama saja.Untuk sesaat, aku agak linglung. Kunci di tanganku terjatuh. Orang-orang baru menyadari keberadaanku.Aku mengira mereka akan merasa bersalah, tetapi mereka malah melihatku dengan ekspresi datar."Kenapa kamu baru pulang? Ngapain saja di luar? Kenapa nggak menghadiri acara ulang tahun cucu sendiri?" keluh suamiku.Aku memaksakan senyuman sambil menatap cucuku. "Levin, Nenek membelikanmu ...." Kalung emas."Ibu, kita sudah siap makan. Kamu terlambat. Bantu kami bersihkan ya. Kamu lihat saja masih ada makanan apa di dapur." Sebelum aku selesai bicara, menantuku sudah menyelaku dan membawa anaknya pergi.Putraku sibuk dengan ponselnya. Dia sama sekali tidak peduli pada ibunya.
Last Updated : 2024-11-29 Read more