All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Komandan Pasukan Khusus: Chapter 321 - Chapter 330

351 Chapters

Bab 320, Memihak Pihak Luar.

Raka Anggara tidak menyebutkan tentang memulihkan nama Ajun Brahmatama dan Sabil Kencana. Karena hubungannya dengan Dasimah, dia merasa bahwa usulan itu malah bisa menimbulkan hasil yang berlawanan.Karena begitu Dasimah mendapatkan kembali kebebasannya, dia akan menjemputnya dan membawanya ke kediaman pribadinya.Kaisar pasti tidak akan mengizinkan wanita lain masuk ke keluarga Raka Anggara sebelum Putri Kesembilan.Jadi, menunggu laporan Pangeran Dewantara lebih baik, dan biarkan orang lain yang mengusulkan masalah ini, seperti Menteri Hukum Lingga Purwana.Dalam kasus ini, Lingga Purwana adalah pejabat utama yang bertanggung jawab, dan dialah yang paling tepat untuk mengusulkannya.“Raka Anggara, perjalananmu cukup melelahkan. Temani aku makan nanti... setelah makan, kunjungi Lestari, lalu kembali dan istirahat yang cukup!”Raka Anggara mengernyitkan wajahnya, tertawa getir di dalam hati. Dia sangat tidak ingin makan bersama Kaisar Maheswara.Apakah itu makan? Itu lebih seperti sik
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 321, Kata-kata Tidak Sesuai dengan Hati.

Pangeran Keempat tidak memaksa Raka Anggara untuk bertarung dengannya lagi. Dengan tawa lepas, ia berkata, “Raka Anggara, lain kali aku akan mencari kamu untuk minum bersama.”Raka Anggara tersenyum dan mengangguk, “Selalu menantikan kedatangan Yang Mulia Pangeran!”“Aku baru saja kembali setelah perjalanan panjang dan bahkan belum sempat pulang ke rumah, jadi aku harus pamit dulu!” katanya.“Ah?” Putri Kesembilan tampak enggan melepaskannya. “Sudah harus pergi ya?”Raka Anggara tersenyum dan berkata, “Aku akan datang lagi untuk menjengukmu, Putri.”Pangeran Keempat menggoda, “Lestari, saat kalian menikah nanti, kalian bisa bersama setiap hari!”Wajah Putri Kesembilan langsung memerah, tampak malu-malu.Setelah memberi salam, Raka Anggara pun pergi. Sambil berjalan keluar istana, ia mulai berpikir. Pangeran Keempat memiliki prestasi militer. Jika tidak ada halangan, ia mungkin akan menjadi putra mahkota di masa depan. Pendapat Pangeran Dewantara tentang Pangeran Keempat adalah bahwa d
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 322, Menghamburkan Uang Seperti Air.

Raka Anggara terkejut, "Tadi kau bilang keluargamu sedang kesulitan? Kepala Pengawal Adiwangsa kan orang kepercayaan Kaisar... Dia berkata begitu, mungkin agar kau tidak menghamburkan uangmu untuk gadis-gadis di Gang Doli?"Sudiwangsa menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit, takut Raka Anggara tidak percaya, ia pun menceritakan keadaannya! Ternyata, Adiwangsa tidaklah sesukses seperti yang terlihat.Meskipun ia adalah orang kepercayaan Kaisar, gajinya per tahun, termasuk tunjangan, tidak lebih dari dua ribu tael. Di rumah, kedua orang tuanya sakit-sakitan dan memerlukan biaya pengobatan yang besar... Ditambah lagi berbagai pengeluaran lainnya, gajinya nyaris hanya cukup untuk menyambung hidup. Sudiwangsa sendiri tetap di rumah merawat kedua orang tuanya tanpa penghasilan, sehingga kehidupannya sangat sulit.Sebenarnya, bagi Adiwangsa yang dekat dengan Kaisar, menumpuk kekayaan itu mudah sekali. Namun, mungkin karena sifatnya, ia tidak pernah menerima suap dari orang lain. Ini juga
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 323 Gelar Kehormatan.

Ujang Kempot sedikit ragu, dia merasa enggan meninggalkan Mang Sasmita dan anak-anaknya."Plak!"Mang Sasmita mengayunkan tangan dan menampar bagian belakang kepala Ujang Kempot.Tamparan itu bukan hanya sekedar gaya, itu membuat Ujang Kempot terhuyung beberapa langkah.Ujang Kempot terkejut, "Ayah, kenapa Ayah memukulku?"Raka Anggara juga terheran.Mang Sasmita sangat marah, berkata dengan geram, "Dasar bodoh! Tuan Muda Keempat sudah memberi tugas kepadamu, kenapa kamu masih ragu?""Aku enggan meninggalkan Anda dan anak-anak, Ayah."Mang Sasmita semakin marah, "Dasar tidak berguna! Tuan Muda Keempat ini memberimu kesempatan... kamu pikir siapa saja bisa mendapat kesempatan ini?""Itu hanya Wilayah Tanah Raya, bukan berarti kamu meninggalkan seluruh wilayah Kerajaan Agung Suka Bumi."Ujang Kempot segera menundukkan kepala, "Ayah, aku salah!""Jangan bicara padaku, bicaralah dengan Tuan Muda Keempat."Raka Anggara tersenyum, "Mang Sasmita, jangan marah... Kang Ujang merasa berat menin
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 324, Tak Terkalahkan dalam Sejarah.

Bukan hanya para menteri yang tercengang, bahkan Raka Anggara sendiri merasa sedikit bingung.Mengangkatnya sebagai pemimpin Pasukan Naga Penjaga Ibu Kota dan pasukan penjaga kota, apakah Kaisar tidak takut Raka Anggara akan memberontak?Namun, sebelum ia bisa memahami maksud tersebut, seorang pejabat pengawas angkat bicara."Yang Mulia, saya merasa hal ini kurang tepat... Tuan Raka Anggara telah bekerja keras dan meraih kemenangan besar di medan perang. Saya tidak keberatan jika dia diangkat menjadi seorang Pangeran Bangsawan, tetapi memimpin Pasukan Naga Penjaga Ibu Kota dan pasukan penjaga kota, sungguh tidak boleh!""Yang Mulia, saya juga merasa kurang tepat. Pasukan Naga Penjaga Ibu Kota dan pasukan penjaga kota sangatlah penting dan tidak boleh begitu saja dipercayakan kepada sembarang orang. Mohon Yang Mulia mencabut keputusan ini.""Yang Mulia, memang benar Tuan Raka Anggara setia dan patriotik, dengan catatan kemenangan yang cemerlang, saya tidak menentangnya... Namun, dia ba
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 325, Menikah Sebelum Musim Semi.

Kaisar Maheswara tersenyum puas sambil mengangguk, "Raka Anggara, apakah pakaiannya cocok?""Lengan bajunya sedikit panjang!" Raka Anggara menjawab dengan jujur.Kaisar Maheswara tertawa ringan, "Raka Anggara, tahukah kamu mengapa aku memanggilmu?"Raka Anggara menggeleng, "Hamba tidak tahu!"Kaisar Maheswara berkata, "Sebelum musim semi tiba, aku ingin kamu menikahi Lestari."Raka Anggara tertegun, begitu mendesak?Kaisar Maheswara melanjutkan, "Aku tahu bahwa gadis Dasimah itu selalu bersamamu... Setelah kamu menikahi Lestari, aku akan membebaskannya dari status budaknya, dan juga gadis bernama Rahayu itu, aku akan melepaskannya juga."Ternyata sesuai dengan dugaannya, Kaisar Maheswara tidak mengizinkan wanita lain masuk ke Keluarga Anggara lebih dulu daripada Putri Kesembilan.Raka Anggara segera membungkuk, "Hamba tunduk pada titah! Segala sesuatu diserahkan pada keputusan Yang Mulia."Kaisar Maheswara mengangguk pelan.Raka Anggara ragu sejenak, lalu dengan agak ragu bertanya, "Y
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 326, Memamerkan.

Raka Anggara menunggangi kuda dan tiba di Kantor Departemen Pengawas. Sejak kembali dari Tangkuban Herang, ini adalah kali pertamanya datang ke Kantor Departemen Pengawas. Bahkan Galih Prakasa tidak berani bolos terang-terangan seperti ini. Tentu saja, kali ini dia bukan datang untuk bekerja... tapi untuk pamer. Setelah diangkat sebagai Pangeran Bangsawan, jika tidak memamerkan sedikit di depan Rustam dan teman-temannya, rasanya seperti menyembunyikan kebanggaan. Begitu tiba di gerbang Kantor Departemen Pengawas, Raka Anggara turun dari kuda. Para penjaga di pintu melihatnya dengan mata terbelalak, menatap pakaian mewah Raka Anggara. Jubah dengan corak naga perak di atas dasar hitam hanya bisa dikenakan oleh seorang Pangeran Bangsawan. Apakah Raka Anggara telah diangkat sebagai Pangeran Bangsawan? Tidak ada yang meragukan keaslian jubah itu. Bahkan jika Raka Anggara berani, dia tidak akan memakai jubah palsu, karena itu bisa dihukum mati. “Salam kepada Pangeran Bangsawan Rak
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 327, Merebut Orang.

“Raka Anggara, selamat ya!”“Sekarang kamu harus dipanggil Pangeran Raka!”“Jubah naga ini benar-benar gagah.”Sekelompok orang mengelilingi Raka Anggara dan berbicara satu sama lain.Raka Anggara berkata dengan nada kesal, “Sudahlah, jangan pura-pura sok formal. Di depan orang lain aku memang Pangeran, tapi di depan kalian aku tetap Raka Anggara… kita ini saudara, nggak usah begitu kaku.”“Aku masih orang yang sama seperti dulu, tanpa sedikit pun berubah.”“Kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian! Aku mau pamer-pamer ke bos… malam nanti kita ketemu di Gang Doli!”Dadaka dan yang lainnya saling pandang dan serempak berkata, “Selamat jalan, Pangeran Bangsawan!”Raka Anggara memutar matanya dan menunjukkan jari tengah ke arah mereka, “Pergi sana!”Segera, Raka Anggara pergi ke ruangan Gunadi Kulon.Tapi ternyata Gunadi Kulon tidak ada di sana, Raka Anggara pun agak kecewa karena tidak bisa pamer. Dia lalu pergi ke ruangan Galih Prakasa.Hari ini, Galih Prakasa berada di istana dan sudah
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 328, Ibu dan Anak Selamat.

Melihat orang tua itu membawa pergi Tabib Hamdan, Raka Anggara pun langsung menunggang kuda menuju Departemen Hukum!Sesampainya di sana dan bertemu dengan Lingga Purwana, Raka Anggara langsung berbicara tanpa basa-basi."Apa? Kau ingin membawa pergi Nona Rahayu?" Lingga Purwana terkejut, "Tuan Raka, ini bukan hal yang bisa dibuat mainan! Ayah Rahayu memang tidak bersalah, tapi Kaisar belum mengeluarkan dekret untuk membebaskan Rahayu dari tuduhan. Membawanya pergi seperti ini sama saja dengan melakukan tindakan pembebasan paksa.""Tuan Lingga, ini masalah hidup dan mati, aku tidak peduli lagi… Semua tanggung jawab akan kutanggung sendiri. Oh, ingatlah untuk menyampaikan laporan kepada Kaisar."Lingga Purwana mengernyitkan kening, "Tuan, ini benar-benar membuatku serba salah."Raka Anggara tersenyum, "Memintamu melaporkan itu agar kau tak terseret masalah… Setelah ini, aku akan mengembalikan Rahayu dan menemui Kaisar untuk meminta maaf.""Tenang saja, aku jamin takkan ada masalah!"Li
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 329, Pertemuan Kembali Saudari.

Raka Anggara melirik ke dalam ruangan dan bertanya, “Seharusnya tidak ada masalah lagi, kan?”Rahayu menjawab pelan, “Sang ibu telah melewati masa kritis, hanya saja tubuhnya sangat lemah. Aku telah meninggalkan resep obat. Selama ia meminumnya sesuai resep, dalam beberapa hari ia akan pulih.”Raka Anggara mengangguk sedikit, “Baguslah, mari kita pergi!”Raka Anggara dengan alami menggandeng tangan Rahayu dan berjalan keluar.Sura Jaya menjaga Benteng Perbatasan Utara, memimpin seratus ribu pasukan, terkenal gagah berani, dan merupakan seorang jenderal yang hebat. Raka Anggara sangat menghargainya.Mereka memang memiliki ikatan yang terjalin dari peperangan di medan pertempuran.Kali ini, setelah ia berhasil menyelamatkan keturunan keluarga Sura Jaya, tidak peduli apa yang akan terjadi di masa depan, Raka Anggara yakin Sura Jaya tidak akan ragu berpihak padanya.Namun, itu masih belum cukup. Ia perlu memainkan strategi lebih lanjut untuk benar-benar mengikat Sura Jaya... sambil sekali
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more
PREV
1
...
313233343536
DMCA.com Protection Status