Wilona berdiri di belakang Rizald, menatapku dengan raut memelas."Kak Aliona, hari ini Kak Rizald pulang dinas dan putriku ingin bertemu dengannya. Jadi, aku mengundangnya ke rumah untuk makan bersama. Kamu boleh marah kepadaku, tapi kenapa kamu malah mengutuk anakku sekejam itu?"Katanya sambil meneteskan air matanya. Tangisannya membuat Rizald tidak tega."Wilona, jangan menangis. Dia akan mendapatkan balasannya karena sudah menyumpahi Nabila."Rizald mencoba menenangkannya.Wajahku mati rasa dan rasa sakit di hatiku makin menusuk, membuatku tercekat.Putrinya belum meninggal, bahkan sempat dipangku Rizald dan disuapi makan.Namun, putriku benar-benar sudah meninggal.Menikah dengan Rizald barulah pembalasan kejam untukku."Aliona, putrimu yang bisu, bukan kamu! Jangan berpura-pura bersikap menyedihkan. Aku muak melihatnya!"Rizald berteriak ke arahku.Hatiku kembali tersengat.Dia bisa memarahiku, tetapi tidak boleh memaki Cherin.Aku mengangkat tanganku dan menamparnya dengan kera
Last Updated : 2024-11-11 Read more