All Chapters of Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas : Chapter 71 - Chapter 80

145 Chapters

71. Kita Sudah Sah 'Kan?

Vella sedikit tidak nyaman dengan setiap pertanyaan yang dilontarkan para wartawan. Tapi jika dia bersembunyi, bukankah sama saja dengan mengakui jika berita menjijikkan yang beredar adalah benar?'Tidak, aku bukan pecundang!' tukas Vella dalam hati.Vella berhenti dan mengangkat dagunya perlahan, kilat matanya yang tenang menatap ke arah kamera wartawan, lantas bertanya, "Apa aku terlihat seperti orang yang kekurangan uang? Hingga harus menjadi simpanan para pengusaha untuk mengurus hidupku?"Jika dilihat sekilas Vella memang sama sekali tak terlihat seperti orang yang kekurangan uang.Terlebih sepuluh bodyguard yang menyertainya juga semakin menunjukkan bahwa Vella terlahir dari keluarga bangsawan yang penuh dengan kemuliaan."Tapi kabarnya Anda sedang berselisih dengan tuan Edgar Arganta. Bukankah itu menunjukkan bahwa tidak ada keluarga yang mendukung Anda sekarang? Bagaimana Anda bisa mendapatkan segala kemuliaan ini?"Vella
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

72. Ditodong Timah Panas

Detak jantung Vella sudah tak terhitung lagi berapa jumlah perdetiknya. Dia menatap sekat yang sudah tertutup penuh.Hanya tersisa mereka berdua, tapi bukan berarti sekat itu bisa memblokir suara yang dihasilkan bukan?Haruskah tindakan memalukan akan didengar oleh orang yang tengah mengemudi di depan?"Sam, jangan aneh-aneh, kita sedang di mobil sekarang." Vella mencoba melakukan pencegahan, melihat Samudera juga terus mendekat secara perlahan di ruangan yang sangat terbatas tersebut."Memangnya kenapa kalau di mobil, hmm?" tanya Samudera pelan, entah mengapa suara itu terdengar sangat sensual di pendengaran Vella."Apa kamu benar-benar orang tak tahu malu?" Vella menahan dada Samudera agar tidak terus mendekat.Tapi senyum Samudera malah terlihat berbahaya, bahkan dia sama sekali tak ingin menghentikan gerakannya untuk semakin mendekat."Sam ... aku mohon ...."Senyum berbahaya Samudera belum juga hilang, saat
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

73. Seharusnya Kamu Takut

Tidak jauh berbeda dengan kediaman Mahendra. Di kediaman Arganta, Andin tak henti-hentinya menangis setelah membaca begitu banyak hujatan dari netizen usai berita perselingkuhannya dengan Rino terungkap.Semakin meradang ketika melihat follower Vella semakin meroket setelah berita itu tersebar.Andin tidak tahu lagi apakah besok dia masih punya muka atau tidak untuk datang ke sekolah.Belum juga menjadi artis terkenal, sekarang dia malah mendapatkan citra buruk sebagai orang ketiga sama seperti mamanya."Ma, sekarang bagaimana? Paman Mahendra pasti sangat marah karena ini." Andin bertanya sembari sesenggukan.Wajah Indina jelas menunjukkan kepanikan, tapi dia masih saja berucap tenang. "Tenanglah, mama akan mencari jalan keluar yang terbaik untukmu. Keluarga Mahendra tidak akan membatalkan pertunanganmu dengan Rino, mereka tidak akan mempermalukan wajah mereka sendiri setelah melakukan jumpa pers kemarin siang.""Tapi saat ini ke
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

74. Gara-gara Laki-laki di Pinggir Danau

Binar wajah Vella mulai terlihat pucat tak tergambarkan, rahangnya bergetar kuat saat mulutnya terkatup rapat.Tatapan dingin dan aneh tercetak jelas pada kilat mata Vella, bahkan Samudera melihat ada cairan bening yang mengembang di pelupuk mata, membuat wajah tampan itu mengerutkan dahi seketika."Sekarang aku takut, bukan kepada petir, tapi kepadamu. Pergi!"Vella menjerit dengan nada ketakutan yang teramat sangat, dia berhasil membuat Samudera tersontak dan melepaskan tangannya.Kenangan di mana Vella akan dilecehkan laki-laki dewasa beberapa bulan yang lalu tiba-tiba muncul di benaknya, dan mengembalikan trauma hebat yang Vella pendam selama ini.Rambutnya dijambak, bajunya ditarik sampai robek. Wajahnya juga ditampar beberapa kali, namun dia tak bisa melawan lantaran tubuhnya lemas karena belum makan.Kenangan mengeringkan itu membuat emosi Vella tidak terkontrol dan terus menjerit-jerit ketakutan sembari menarik tubuhnya k
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

75. Siapa Kekasih Vella?

Rino tidak tahu kenapa Samudera selalu menebar kilat kebencian saat bertemu dengannya.Seingatnya sejak kasus turnamen sepak bola antar kelas beberapa bulan yang lalu, Rino tak pernah lagi menyinggungnya.Setelah itu Rino juga tak pernah melihat Vella berhubungan dengan Samuel, jadi apa masalahnya?Rino pikir Samudera ini memang makhluk paling tidak ramah dan menyebalkan di dunia.Jika Samudera bukan putra pemilik yayasan. Rino pasti sudah membuat perhitungan dengan anak tersebut.Tidak ingin terlibat masalah, Rino memilih pergi dari hadapan Samudera dengan acuh tak acuh.***Ajang kompetisi menyanyi yang diselengggarakan salah satu stasiun televisi swasta tanah air menjadi topik perbicangan hangat oleh semua kalangan, termasuk para siswa siswi SMA Puncak Langit.Banyak pula siswa siswi dari SMA Puncak Langit yang mengikuti ajang kompetisi tersebut, namun semua berguguran karena tereliminasi.Dan kini h
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

76. Mau Membujuk Istriku? Sebaiknya Tahu Siapa Suaminya!

Berangsur-angsur Andin kembali dan duduk di sisi Rino dan Feli yang masih terbengong melihat betapa ramai dan serunya meja Vella.Kesenangan, kebahagiaan terpancar secara alami dari wajah mereka, sangat akrab, tapi juga terlihat menghormati Vella.Andin semakin terpuruk melihat Rino dan Feli mengabaikannya, mereka terus memperhatikan semua orang yang melayani Vella dengan segenap hati di sela canda tawa.Anak-anak di meja lain yang tadinya menahan diri dan hanya mengagumi Vella dari jauh, kini juga beranjak dari tempat duduk dan ikut gabung bersama Vella.Bahkan, sebagian anak-anak yang tadinya duduk bersama Andin juga ikut terseret pada gelombang keseruan di meja tersebut.Kapan lagi bisa bergabung dengan anak-anak konglomerat yang tidak pernah sekalipun duduk di kantin bawah, tapi kini bak turun dari kahyangan dan berbaur dengan rakyat jelata."Apa asiknya duduk bersama patung hidup seperti ini? Mending aku gabung dengan kakak
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

77. Percaya Diri dengan Kemampuanmu Sendiri

Vella dibuat frustrasi oleh Samudera, dia kembali memekik kesal."Siapa yang mau ninggalin sih? Kenapa kamu jadi keras kepala seperti ini? Dengan tinggal terpisah tidak akan mengubah fakta jika kita suami istri.""Tidak bisa! Aku tetap tidak mengizinkanmu tinggal terpisah denganku!""Aku juga tidak ingin memaksakan diri jika mama keberatan." Vella masih tak mau kalah.Segera Samudera menatap nyonya Baswara yang terbengong melihat pertengkaran putra dan menantunya ini."Mama keberatan dengan pernikahanku dengan Vella?" tanya Samudera dengan wajah keruh.Nyonya Baswara langsung mengerjapkan mata dan menggelengkan kepala cepat dengan binar wajah kosong."Lalu kenapa mama menakut-nakuti istriku seperti itu?"Nyonya Baswara masih terbengong, baru sadar ketika Samuel menepuk pahanya pelan sambil berkata, "Ma, ditanya kak Sam itu lho ....""Hah?" Nyonya Baswara menatap Samuel sejenak, kemudian beralih pada Sam
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

78. Anda Seorang Papa?

Venue konser musik sudah sangat ramai oleh para pendukung Vella dan Andin yang bersorak memberi semangat pada idolanya saat malam puncak final.Seperti sebelumnya Vella selalu dengan temperamen tenang dan menampilkan senyum pelit kala para coach menyampaikan komentarnya usai Vella menyanyi.Manik hitam kehijauannya sekilas menatap pada deretan para pendukung di jajaran penonton. Kekecewaan kembali hinggap di hati.Dan itu sempat ditangkap oleh Andin, dia mengira Vella terpuruk karena Edgar sama sekali tak mendukungnya.Hingga saat di belakang layar Andin selalu tersenyum mengejek, dengan wajah imut yang sangat menyebalkan.Ada Edgar dan Indina yang selalu menyertai Andin, sementara Vella hanya ditemani Sabrina yang sudah seperti asisten pribadi sekarang.Beberapa kali Edgar melihat ke arah Vella, namun dia tidak mendekat ataupun menyapa.Vella juga enggan menyapa papanya, sejak Edgar mengirim pesan jika keluarga Arganta
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

79. Ka-kamu ....

Ucapan penuh arogansi Vella tentu saja membuat Edgar menghela napas kasar. Putri sulung telah menjadi orang asing untuknya sekarang.Indina ingin bicara untuk menjadi pahlawan kesiangan. Namun, tangan Edgar segera memberi isyarat agar diam."Kapan kamu akan berhenti marah pada papa?" tanya Edgar pelan.Kembali Vella tersenyum ironi, dan berkata, "Marah atau tidak apakah itu penting? Aku hanya anak nakal yang mempermalukan keluarga Arganta 'kan?"Lagi, terdengar helaan napas dari hidung Edgar. "Papa minta maaf. Papa ingin kamu melupakan kejadian beberapa bulan ini, ayo kita pulang, sejak dulu kamu adalah putri tertua keluarga Arganta yang tak tergantikan. Kamu masih kebanggaan di hati papa."Seketika mata Andin melebar mendengar ucapan Edgar, hatinya mulai was-was, dia sungguh tak ingin Vella pulang ke rumah. Dia ingin menjadi putri raja satu-satunya di keluarga Arganta.Vella menangkap raut ketidaksenangan di wajah adiknya, dia p
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

80. Menagih Janji

Vella terus memindai laki-laki tinggi yang mengenakan topeng di depannya. Sejak awal acara puncak final dimulai tentu saja dia tahu bahwa itu adalah Renzo, coach yang mendampinginya di ajang kompetisi menyanyi selama berbulan-bulan ini. Kini dia baru sadar jika sebenarnya coach yang mendampingi ternyata adalah suaminya sendiri. Samudera melepas topengnya perlahan, senyum lembut dan hangat mengembang indah di wajah tampan. Vella membeku sesaat, sekarang dia bingung apa yang harus dilakukan? Haruskah dia melanjutkan keinginannya untuk marah? "Aku tidak pantas mendapatkan kemarahanmu," ucap Samudera tanpa basa-basi. Seketika pipi Vella memerah, dia langsung menunduk sembari bergumam, "Siapa suruh menyembunyikan identitasmu?" Samudera tersenyum geli, ingin meraih dagu Vella, namun gadis itu malah bergerak mundur selangkah. "Aku tidak mau minta maaf, aku juga korban pem
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status