All Chapters of Karma 3 Kubalaslah Sakit yang Kau Berikan.: Chapter 71 - Chapter 80

94 Chapters

72. bekecamuk

*Aku dibawa ke ruang sel sendiri setelah selesai diobati di klinik, lalu aku diberikan sebuah kasur kecil untuk istirahat. Suamiku mengantar diri ini dengan penuh kasih lalu menyertaiku dan duduk di sampingku."Dengar ya, bertahanlah sedikit lagi, aku akan mengeluarkanmu dari tempat ini dan membebaskanmu," bisik Roni sambil mendudukkan diri ini di tempat tidur yang terbuat dari besi berukuran kecil.Aku yang telah lemah dan baru saja mendapatkan pengobatan di wajah hanya bisa meneteskan air mata, aku mengangguk pelan tanpa banyak bicara padanya."Bertahanlah demi bayi kita," bisiknya."Bagaimana jika aku dihukum mati karena terbukti bersalah?""Tidak ada bukti yang mengarah secara langsung padamu, hanya karena kau terekam di gerbang depan bukan berarti kamu pelaku.""Kalau begitu, harus ada orang yang bisa dijadikan pelaku, harus ada kambing hitam, karena polisi perlu menyalahkan seseorang dan membawa tersangka ke depan pengadilan.""Polisi sudah memintaku sebagai saksi," ucap Ro
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

73

"Rupanya kau mulai menunjukkan taji ya. ..?" Seorang ketua kelompok geng wanita dari penjara sebelah timur yang kebetulan berpapasan denganku di lorong bui menyapa diri ini. Aku saat itu baru saja kembali dari ruang mandi tahanan. Dia nampak menyeringai dengan misterius dan tersenyum sinis. "Kita semua mencoba bertahan hidup," jawabku. "Caramu bertahan luar biasa juga," kuncinya sambil menepuk-nepuk punggung ini. "Maaf tolong jangan pukul-pukul saya dengan kencang, saya sedang hamil." Kutepis tangan wanita itu yang mulai terlihat ingin melecehkanku padahal dia sendiri adalah seorang wanita. Mungkin tersinggung kutepis demikian sehingga dia memelintir pergelangan tanganku, lalu menguncinya ke belakang punggungku. Lantas dia mendorong wajah ini ke dinding. "Dengar ... aku hanya memperingatkanmu, jangan coba-coba membantah atau melawan kami karena meski kau punya banyak pelindung, hidup ditempat ini tidak seaman yang kamu kira," gumamnya sambil menepuk pipiku. "Baiklah, jika
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

74, sel

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Roni ketika sidang berakhir, dia menemuiku di meja terdakwa dekat dengan pengacaraku."Sedikit lega, mungkin aku punya harapan baru Ron._""Bukan kemungkinan harapan Sayang, tadi pasti aku akan berusaha agar kau bisa bebas dan melahirkan anak kita dengan nyaman di rumah sakit terbaik," jawabnya sambil mengelusi perutku dengan lembut."Makasih ya, Roni." Kupeluk dia dengan penuh cinta dan berterima kasih padanya, sementara suamiku membelai punggung ini dengan lembut sebelum polisi membawaku kembali ke lapas."Ron, kapan aku akan terbebas dari tempat itu. Mengapa jalannya kasus lamban sekali, yang ada hanya sidang tanpa kesudahan lalu aku kembali ke tempat mengerikan yang dipenuhi penjahat itu. Andai aku tidak hamil, mungkin mudah mengatasinya, tapi karena keadaanku payah, aku sangat tidak tahu apa yang harus kulakukan." Aku mengeluh dengan air mata menggenang di pelupuk mata."Sabar ya, aku sedang berusaha melepasmu."Dia menggenggam tanganku dengan penuh
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

75 sidang terakhir

*Ini adalah hari persidangan terakhir, persidangan yang akan menentukan apakah aku harus kalah atau menang. Apakah perjuanganku akan berhenti sampai di sini atau hari-hari panjang masih tetap akan kulalui di balik jeruji besi.Sejak pagi aku sudah menyiapkan pakaian, mandi dengan bersih dan merapikan rambutku. Kenakan jaket untuk melindungi diri ini dari pendingin cuaca karena sejak hamil aku menjadi mudah kembung dan kedinginan.Pukul delapan pagi, mobil tahanan yang akan membawaku ke persidangan, terdengar menjemput, bunyi sirene panjang tanda pintu sudah terbuka menjadikan itu sebagai isyarat bahwa sipir akan mengantarku ke pintu luar dan memastikan aku telah naik ke mobil tahanan dengan aman."Berikan tanganmu." Sipir memerintahkanku untuk menunjukkan kedua tanganku karena dia akan menggelangi borgol."Sebenarnya tanpa itu pun saya tidak akan ke mana-mana.""Kita ikuti prosedur saja," jawab wanita yang terbentuk bersikap tegas dan sedikit kasar karena selalu berhubungan dengan p
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

76

*Pagi itu pintu selku dibuka dengan kencang, terali digeser lebar, beberapa sipir datang menemuiku dengan wajah dingin mereka yang tanpa ekspresi. Mereka berempat berdiri sementara aku meringkuk di sudut ruangan melindungi diri dari dingin dan serangan nyamuk yang tanpa ampun terus menerus datang dan menghisap darah ini."Kamu ...!" Mereka menudingku dengan tongkat kayu dan menatapku dengan pelototan tajam.Aku yang merasa kaget dan sadar tidak melakukan kesalahan apapun, mulai was-was dan khawatir, takut mereka menyeretku ke sel isolasi atau menyiksa diri ini dengan siksaan yang pedih."Ada apa?""Keluar dan ikut bersama kami!""Ke-kemana?""Ikut saja," ujar salah seoranh sipir sambil menghampiri dan menyeret lengan bajuku."Iya-iya, saya akan ikut, jangan seret saya, nanti saya terjatuh," jawabku sambil berusaha menetrasilir kekhawatiran dalam hati. Apa gerangan yang terjadi ketika pada sipir kejam berhati dingin ini mencariku, membawaku dengan pengawalan ke arah gerbang tanpa men
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

77

Ternyata dia tidak ditangkap, kudengar bahwa Bendi masih berkeliaran dan memimpin gangsternya meski polisi mengawasi. Dari percakapan di makan malam kemarin anggota keluarga membahas tentangnya dan sepak terjang pria itu."Kenapa dia tidak ditahan jika terbukti bersalah?""Ibunya mengakui kesalahannya dan mengatakan bahwa anaknya tidak terlibat."Sungguhkah? Tapi polisi pun tahu kan bahwa pria itu sangat berbahaya?""Kamu sudah tahu bahwa ketimpangan hukum itu benar-benar terjadi di negara ini, segala sesuatu bisa dibeli dengan uang di zaman sekarang," jawab kakek William sambil memotong medium rare steak dan menikmatinya."Tapi bukankah membela pemuda itu akan menimbulkan kehebohan publik sekarang pun semua orang bisa menilai ...." Catherine menimpali sambil menatap kakeknya."Dengan alasan kesopanan seseorang bisa diringankan dari jerat hukum bahkan bebas. Aku yakin mereka sudah menjamin ratusan juta untuk sebuah kebebasan."Aku mau menyesal sekali mengapa Roni bisa berteman dengan
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

78

Keesokan hari, suara burung berkicau, matahari menyembul dari balik tirai dan membias dari kaca, ke tempat tidur juga wajahku.Perlahan kukerjabkan mata, mengumpulkan kesadaran dan ingatan lalu terbangun sempurna sembari mengedarkan pandangan."Ya, yang kemarin itu bukan mimpi aku memang sudah dibawa pulang, sudah berada di tengah keluarga dan kini dalam pelukan suamiku."Kutatap pria tampan dengan hidung mancung yang kini terlelap, bibirnya terlihat menggoda untuk dikecup namun dengkuran halus itu menahan diriku. Ada iba, karena jika aku mengganggunya maka dia akan terganggu dan terbangun. Dia baru saja sehat dari rangkaian luka panjang, bahkan mungkin luka itu masih terasa perih di bagian dalam. Aku tak mau mengganggunya, ingin membuat dia terjaga karena ciuman ku. Perlahan kuturunkan tangannya dari perutku, lalu dengan gerakan halus kuturuni tempat tidur dan beranjak ke kamar mandi. Namun baru saja hendak bangkit, suami menarik tali bahu lingerie yang kukenakan."Mau kemana?" tany
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

79

Hari itu aku dan sepupu Roni berjalan bersama pergi ke butik dan salon untuk perawatan, Setelah berbelanja di beberapa otlet barang khusus wanita, kususuri jalan untuk pergi ke salon perawatan yang hanya berjarak satu blok dari tempat kami semula. Kunikmati setiap sisi jalan yang ditumbuhi pohon rindang di mana daunnya yang menguning berguguran. setiap sudut jalan tertata rapi dan bersih, gedung-gedung butik bernuansa Eropa berjajar seakan kami sedang berada di kota Paris, juga suasana kota yang cukup menyenangkan dan sejuk membuat aku semangat untuk berjalan kaki menikmati kebebasanku."Eh, ada merasa aneh gak sih?" tanya Kiki sepupu Mas Roni dari adik ayahnya."Gak ada tuh ..." "Lihat itu mobil klasik merah yang sejak tadi terlihat mengikuti kita. Kita berada di outlet di blok sebelah dan mobil itu di sana, sekarang kita di sini dan mobil itu juga mengikuti, apa itu anak suruh Bendi?""Masak sih?" bisik Catherine dengan wajah cemas. Seketika saja wanita yang bekerja sebagai seora
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

80. lolos

Jika aku hanya bertahan diam di tempat ini, maka mereka akan tetap di sana untuk menungguku, mereka akan menembak begitu aku keluar, aku harus cari cara.(Ki, kita keluarga yuk, Ki.) ajakku pada Kiki via pesan.(Gak Mbak, aku takut, aku gemetar lho, Mba.) (Kalau begitu berdirilah dengan aman, karena aku akan mencoba memantau.)(Caranya gimana?)Aku tidak menjawabnya, tapi karena fitting room terbuat dari triplek dan kusen yang dicat sehingga aku bisa pelan pelan memanjat dan melihat keadaan dari atas.Ternyata ketiga preman itu berdiri dengan waspada, mata mereka tertuju ke arah fitting room di mana aku berada, sempat hampir bertemu mata dengan salah satu dari mereka tapi untungnya aku segera menyembunyikan diri.Perlahan aku turun dengan napas tertahan lalu berdiri dengan tubuh gemetar, sementara ada suara langkah kaki mendekat lalu mengetuk pintu kamar ganti tempatku.Tok .. Tok ...."Siapa ya, bentar ...." tanyaku dengan intonasi seakan aku tak tahu apa apa.Tok ....Sekali lagi
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

81

Mobil polisi tiba dan langsung menggelandang ketiga penjahat yang sejak tadi mengancam kami ke dalam mobil patroli. Ketika pria yang dibekuk nampak ingin meronta dan tidak terima dengan apa yang menimpa mereka namun nasi sudah menjadi bubur.Wanita tinggi semampai dengan model rambut mengembangkan dekat telinga, menghampiriku dengan senyum manisnya."Nyonya Imel, Apa yang kamu lakukan berlama-lama dalam fitting room. Apa kamu mengetahui bahwa kamu sedang diuntit?""Sebenarnya aku tidak begitu yakin, tapi karena aku sedang hamil dan tidak mau cari masalah, karena itulah aku berusaha melindungi diri dan jaga jarak.""Untungnya aku segera menyadari karena suamimu menghubungiku sesaat setelah mendapatkan laporan dari sepupunya. Aku berada di lokasi ini ketika dia menelepon sehingga aku tidak terlambat.""Terima kasih untuk datang tepat waktu aku benar-benar merasa diselamatkan," ucapku pada wanita dengan bibir seksi itu."Sebagai mantan napi dan orang yang pernah terlibat dengan mafia, i
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status