Semua Bab Gelora Asmara Preman Kampung : Bab 11 - Bab 16

16 Bab

Shasa

Bab 11 Selesai sarapan, Benni berniat pulang ke rumahnya dahulu sebelum pergi mengambil pajak keamanan para pedagang pasar dan toko di kampung sekitar. Dia meninggalkan Mila dan Dirga begitu saja saat mereka asyik mengobrol di dapur. "Bajumu bagus Mila," puji Dirga. "Hm, ini dikasih gratis sama Bang Ben. Banyak banget tuh di lemari. Katanya dia beli buat mantan pacar dia." "Iya, dulu pacarnya Benni suka sekali shopping. Uang Benni banyak sekali yang dikeluarkan untuk Shasa. Buruk sekali nasib Benni, jatuh hati pada wanita matre," Dirga tersenyum miring di akhir ceritanya. "Mengapa Shasa bisa menikah dengan bapaknya Bang Ben?" Dirga menatap Mila. "Benni menceritakannya padamu?" "Sedikit, cuma keceplosan mungkin," jawab Mila mengira-ngira. "Orang tua Shasa memiliki hutang pada Pak Broto, mereka tidak bisa membayar hutang mereka. Kebetulan Pak Broto menyukai Shasa, beliau menjanjikan semua hutang orang tua Shasa lunas. Asal Shasa mau jadi istri mudanya." "Cih,
Baca selengkapnya

Bulan yang Datang

Bab 12. Mila merasa tidak nyaman pada bagian perut bawahnya. Hal itu membuatnya teringat jika dirinya mungkin kedatangan tamu bulanan. Mila mendengus saat mendapati bahwa dirinya memang sedang datang bulan, sedangkan dirinya tidak memiliki pembalut. Mila menemui Dirga yang sedang sedang menonton tv bersama Jojo dan Wawan. "Kak, ada yang ingin aku katakan ini," ucap Mila "Hm, iya... apa Mil?" tanya Dirga masih fokus menatap ke arah layar tv. "Anu, mau minta tolong," imbuh Mia membuat Dirga menoleh ke arahnya. "Minta tolong apa?" tanya Dirga. "Sini!" Mila melambaikan tangan mengajak Dirga menjauhi Wawan. Dia malu jika sampai Wawan mendengar. Dirga mendekati Mila, mereka berdua sedikit menjauhi Wawan. "Ada apa?" tanya Dirga penasaran. "Kak," bisik Mila sedikit lebih mendekat dengan Dirga,"Aku kedatangan tamu bulanan. Aku gak punya pem balut." Mila memberitahu dengan tersenyum canggung. Dirga menatap Mila, Dirga menampakan wajah bingungnya. "Lha terus gimana, Mil?" tanya Dirg
Baca selengkapnya

Bab 13. Mama Tiri

Selepas bekerja, Benni langsung pulang ke rumahnya. Benni mengerutkan keningnya saat mendapati ada mobil berwarna merah di dalam bagasi rumahnya. Dia pun mematikan mesin motor dan menurunkan standar. "Ini kan, Mobil milik Shasa. Mengapa bisa ada di sini?" batin Benni. Benni bergegas masuk ke dalam rumah, melalui pintu garasi yang menembus ruangan dapur. Di sana, ada tiga orang wanita yang sedang memasak. Mereka tampak sangat akur. Benni menghela napas kasar melihat pemandangan Ibunya yang begitu akrab dengan kedua adik madunya itu. Pemandangan secara kasar mata yang sengaja di perlihatkan Bu Rani pada dunia, jika dirinya baik-baik saja meski dimadu dua kali oleh suaminya. Dia bersikap baik dan akrab dengan Bu Sari istri kedua suaminya dan Shasa istri termuda suaminya saat ini. Padahal, setiap kali sendiri, Bu Rani sering menangis. Benni mengatahui semua itu, dia pernah melihat tanpa sengaja betapa Bu Rani menangis meraung saat berdebat dengan Pak Broto. Sebab itu lah, Benni sangat
Baca selengkapnya

Bab 14. Akur

Bab 14Semua mata tertuju pada Benni, seakan meminta penjelasan jika apa yang baru saja dikatakannya itu bukan hanya gurauan semata."Kamu pasti cuma bergurau, kan? Paling cuma mau membuat kita-kita ini gak bercandain kamu lagi, biar gak nanya kapan kawin lagi. Iya kan, Ben?" cecar Bu Dewi."Tidak," jawab Benni singkat."Dari dulu kamu juga bilang sudah ada calon, katanya mau dikenalkan sama kita-kita. Tapi buktinya mana, malah keburu bapakmu nikah lagi," ejek Bu Dewi.Benni menatap dingin ke arah wanita bergelar istri Pakdenya itu. Sedangkan Shasa, wanita muda itu tersenyum sinis mendengar ejekan Bu Dewi pada Benni."Kak Benni kan bukan anak Bude Dewi, kenapa Bude yang kayaknya rempong banget nanyain kapan kawin? Emangnya mau menyumbang berapa buat acara nikahan Mas Benni nanti. Atau cuma sekedar nanya karena mau numpang makan enak?" sindir Bella."Hush, Bella!" tegur Bu Rani pada putrinya, Bella hanya tersenyum tak menanggapi serius teguran dari ibunya."Kamu itu, Bel. Mulutmu itu
Baca selengkapnya

Bab 15. Menerobos Masuk

Bab 15. Di dalam kamarnya, Shasa mondar-mandir memikirkan tentang apa yang dia dengar tadi. Kata pujian cantik yang keluar dari mulut Benni untuk wanita lain, membuat hatinya merasa cemburu. "Siapa wanita yang dia puji cantik tadi," gumam Shasa. Dia sangat mencintai Benni, tapi dia juga sangat ingin memiliki kehidupan yang mewah dan serba tercukupi. Karena itulah, Shasa tak menolak saat orang tuanya menjadikannya jaminan pelunas hutang. Meski dia tahu, jika orang yang akan menikahinya adalah bapak dari pria yang dia cintai. Dalam benaknya saat itu, Benni pasti tidak akan berpaling darinya meski dirinya menjadi ibu tiri Benni. Shasa merasa jika Benni sangat mencintai dan tergila-gila padanya. Kenyataannya, kini Benni begitu cuek dan dingin padanya. Tapi dia tetap merasa jika Benni masih menyimpan perasaan untuknya. "Besok aku harus cari tahu, seperti apa wanita itu. Aku harus datangi markas Benni saat dia pergi beroperasi di pasar," ujar Shasa dengan tekad yang bulat.
Baca selengkapnya

Bab 16. Dua Bella

Bab 16. Shasa menyeruput pelan capucinno buatan Mila. Dia menatap Mila, memperhatikan Mila dari ujung kaki hingga ujung kepala. Hal itu membuat Mila yang berdiri di hadapan Shasa merasa canggung. "Namamu siapa?" tanya Shasa. "Karmila, biasa dipanggil Mila." "Berapa usiamu?" tanya Shasa lagi. Mila mengerutkan keningnya. "Memangnya Bang Benni tidak bilang sama Mbak Bella. Kita seumuran, aku juga baru lulus SMA sama seperti Mbak Bella," jawab Mila membuat Shasa tersenyum canggung. "Ada, hanya saja aku ingin memastikan apakah yang dikatakannya benar atau tidak," kilah Shasa. "Begitu," gumam Mila. "Apa kamu suka kerja di sini?" tanya Shasa. "Suka tidak suka, sih. Mau bagaimana lagi," jawab Mila jujur. "Kamu menyukai Benni?" selidik Shasa. "Hah? Tentu saja tidak!" jawab Mila spontan. "Mana mungkin aku menyukai pria yang dingin itu. Hatiku ini sudah sering terluka, jadi aku suka pria yang romantis dan perhatian," imbuh Mila. Shasa tersenyum miring, dalam hatinya, dia semakin ya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status