"Siapa di sana?!" Sahya menahan napas, sementara detak jantungnya semakin cepat, berdentum keras di telinganya. Rambutnya berdiri tegak, dan tubuhnya gemetar karena ketakutan. Kekakuan merayap ke setiap serat sarafnya, menghilangkan suaranya dan membuatnya tidak mampu bergerak.Dalam hitungan detik, sesuatu yang dingin dan basah menyentuh kulitnya, membuat bulu kuduknya berdiri saat lidah makhluk itu melintasi kulitnya. Sahya menatap dua titik merah yang berkelap-kelip dalam kegelapan.Makhluk itu perlahan mendekatinya, setiap langkah disertai tatapan menghantui dan menakutkan. "Enak sekali~," desisnya sambil menyeringai, suaranya melengking menyusup ke telinga siapa pun yang mendengarnya. Sahya terjatuh tiba-tiba ke tanah. Tak lama, makhluk itu mendekat dan dengan kejam menginjak dadanya.Mata Sahya terpaku pada makhluk yang berdiri di atasnya, mata merah menyala dalam gelap seperti dua bara api kecil. Dalam pandangannya, ia melihat gigi dan cakar tajam, serta
Baca selengkapnya