Afkar yang awalnya ingin menarik Felicia pergi, memutuskan untuk berhenti sejenak. David sudah membuka pintu dan menyambut Bian dengan wajah tersenyum. Sutopo yang sebelumnya marah, segera menyambut Bian dengan penuh hormat."Pak Bian, akhirnya Anda datang juga! Silakan duduk, silakan!" Bian adalah dokter ternama yang sudah lama terkenal, sedangkan nyawa putranya semua bergantung pada dokter ini. Bisa dibayangkan, betapa hormatnya Sutopo pada Bian.Sutopo dan David mengiringi Bian menuju kursi kehormatan, sementara Afkar dan Felicia terdesak ke samping oleh antusiasme mereka. Felicia menarik tangan Afkar dan berkata dengan nada menyindir, "Ayo kita pergi saja, kenapa harus mempermalukan diri di sini?"Namun, Afkar tersenyum tipis dan berkata, "Nggak apa-apa, tunggu sebentar lagi."Afkar menggelengkan kepalanya, sehingga membuat Felicia menatapnya dengan curiga. Bukankah tadi Afkar yang mengajaknya pergi? Kenapa sekarang malah jadi tidak terburu-buru? Sementara itu, Bian telah duduk den
Baca selengkapnya