Home / CEO / Tolong Ceraikan Aku, Suamiku! / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Tolong Ceraikan Aku, Suamiku!: Chapter 141 - Chapter 150

189 Chapters

Secercah Harapan Palsu

Rebeca tersenyum tipis saat keluar dari gedung perayaan. Di bawah langit malam yang cerah, kilau bintang tampak menyinari jalanan kota, seolah mencerminkan harapan yang perlahan tumbuh di hatinya. Setelah mengungkapkan perasaannya kepada Kevin sekali lagi, dan menyaksikan bagaimana Kevin tidak menjauh, bahkan menanggapi dengan hati-hati, Rebeca merasakan ada secercah harapan. Meskipun Kevin belum sepenuhnya membalas perasaannya, dia tidak menolaknya. Itu sudah cukup bagi Rebeca untuk merasa optimis.Kembali ke apartemennya, Rebeca duduk di sofa dengan segelas anggur, memandangi bayangan dirinya di cermin. Pikirannya melayang-layang tentang Kevin. Selama ini, Rebeca selalu menjadi wanita yang tegas dan tahu apa yang dia inginkan. Namun, ketika berhadapan dengan Kevin, semuanya terasa berbeda. Dia tidak sekadar tertarik pada Kevin karena ketampanannya atau kesuksesannya dalam bisnis. Ada sesuatu yang lebih mendalam, sesuatu yang membuat Rebeca merasa bahwa Kevin adalah pria yang pantas
Read more

Jejak Masa Lalu Kevin

Setelah beberapa minggu sejak acara perayaan itu, hubungan Kevin dan Rebeca mulai berjalan lebih akrab, namun tetap dalam batas yang Kevin tetapkan. Rebeca merasa semakin dekat dengan Kevin, meskipun ia tahu bahwa Kevin masih menjaga jarak emosional. Tapi ada satu hal yang membuat Rebeca tetap optimis—Kevin tidak menjauhinya setelah pengakuannya. Dia bahkan semakin sering membuka diri.Suatu sore yang tenang di kantor, Kevin mengajak Rebeca keluar untuk minum kopi. Mereka menemukan kafe kecil di sudut jalan yang tenang, tempat yang sempurna untuk berbicara tanpa gangguan. Setelah memesan kopi, mereka duduk di meja dekat jendela, menikmati suasana hangat di tengah hiruk-pikuk kota."Terima kasih sudah mau datang," Kevin membuka percakapan. Tatapannya tenang, namun ada sesuatu yang tampak lebih serius dari biasanya di wajahnya.Rebeca tersenyum lembut. "Tentu saja. Kamu kelihatan lebih serius hari ini, ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?"Kevin menghela napas panjang, seolah sedang m
Read more

Perjuangan Rebecca

Setelah pertemuan mereka di acara perayaan kesuksesan proyek, Rebeca mulai merasakan perubahan dalam dirinya. Meskipun Kevin telah jujur tentang masa lalunya, menyebutkan nama mantan istrinya, Alexa, dan menyiratkan bahwa ada bagian dari hatinya yang masih terpatri untuknya, Rebeca tidak melihat hal itu sebagai penghalang. Sebaliknya, pengakuan Kevin membuatnya semakin menghormati pria itu. Kejujurannya, keterbukaannya, serta ketegasan Kevin untuk tidak memberi harapan palsu membuat Rebeca semakin yakin bahwa Kevin adalah pria yang berbeda dari pria-pria yang pernah ia kenal. Kevin bukan hanya seorang pebisnis sukses, tetapi juga seseorang dengan hati yang tulus, sesuatu yang jarang ia temui dalam hidupnya.Rebeca pun semakin pantang menyerah. Ia tahu bahwa Kevin mungkin belum sepenuhnya siap untuk membuka hati lagi, tetapi ia juga yakin bahwa cinta bisa tumbuh perlahan. Dia ingin membuat Kevin jatuh hati kepadanya, tidak hanya melalui pesona dan keindahan fisik, tetapi juga dengan me
Read more

Kelicikan Gani

Beberapa minggu berlalu sejak Gina mengetahui kehamilannya. Dalam kurun waktu itu, ia terus berusaha menyembunyikan gejala-gejala yang semakin sulit ditutupi. Gani, suaminya yang baru, tetap memperhatikan Gina dengan penuh kasih, meskipun ia mulai curiga dengan perubahan-perubahan kecil pada sikap istrinya. Gina tidak lagi bersikap sedingin biasanya. Ia tampak lebih pendiam, sering pergi ke kamar mandi, dan terlihat menghindari kontak mata dengannya. Namun, Gani menahan diri untuk tidak bertanya. Ia percaya Gina membutuhkan ruang dan waktu.Namun, pada suatu malam ketika Gina tertidur, Gani memperhatikan sesuatu yang berbeda. Ketika ia bangun tengah malam untuk minum air, pandangannya tertuju pada Gina yang tertidur di sisi ranjang, wajahnya tampak lelah. Gani melangkah pelan menuju kamar mandi, dan saat membuka pintu, ia melihat sesuatu yang membuat jantungnya berdegup lebih cepat—sebuah alat tes kehamilan yang tergeletak di atas wastafel. Gani memungutnya dengan tangan gemetar, mata
Read more

Rencana Yang Terbaca

Beberapa hari setelah insiden di taman, Gina semakin cemas. Pendarahan yang dialaminya membuatnya ketakutan, namun setelah berkunjung ke dokter, ia mendapatkan kabar yang mengejutkan sekaligus melegakan: bayinya masih selamat. Dokter menyarankan Gina untuk lebih banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas fisik, terutama mengingat usia kehamilannya yang masih sangat muda.Sementara itu, Gani merasa frustrasi. Usahanya untuk menggugurkan bayi Gina tanpa dicurigai telah gagal. Ia tahu bahwa ia harus menemukan cara baru, tetapi kali ini ia harus lebih berhati-hati. Sikap Gina yang semakin waspada terhadap kesehatannya membuatnya lebih sulit untuk menjalankan rencana-rencananya. Namun, Gani tidak menyerah. Dalam pikirannya, selama bayi itu masih ada, Kevin masih akan menjadi bayangan yang mengganggu rumah tangganya. Ia tidak bisa membiarkan itu terjadi.Gina, di sisi lain, mulai merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Perhatian Gani yang berlebihan, terutama setelah kejadian di tam
Read more

Ketika Kebenaran Terungkap

Malam itu, Gina terbaring di ranjang dengan mata terpejam, berpura-pura tidur, sementara pikirannya bekerja keras memproses semua yang telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Gani, suaminya, telah mencoba berulang kali untuk menyingkirkan bayinya, namun gagal. Gina kini tahu dengan pasti bahwa Gani memiliki niat jahat, bahkan meski dia tidak pernah menyuarakan kecurigaannya secara terbuka. Semua tindakannya—perjalanan ke taman, saran-saran aneh tentang kesehatan, perhatian berlebihan—terasa seperti perangkap yang disengaja.Namun, Gina bukan lagi wanita yang naif. Ia telah mengumpulkan bukti selama berminggu-minggu terakhir, menyusun semua potongan puzzle yang perlahan-lahan mulai masuk akal. Ia menemukan bahwa Gani sering menelepon seseorang dengan sembunyi-sembunyi, dan melalui catatan telepon yang dia selidiki, Gina menemukan bahwa Gani telah menghubungi seorang dokter yang dikenal memiliki reputasi buruk. Itu membuat segalanya jelas: Gani benar-benar ingin menghancurkan hidu
Read more

Langkah Terakhir Gina

Gina berdiri di sudut ruangan, memandang Gani dengan tatapan kosong. Hatinya bergetar, bukan karena ketakutan, tetapi karena rasa jijik yang tak lagi bisa ia tahan. Gani, pria yang awalnya ia percayai sebagai sosok penyelamat dari masa lalu kelamnya bersama Kevin, kini tampak seperti monster. Semua bukti telah Gina temukan—percakapan tersembunyi di ponsel Gani, pencarian internet tentang cara menggugurkan kehamilan, dan bahkan resep obat dari dokter yang dirahasiakan. Gani selama ini berusaha melenyapkan anak yang ada dalam kandungannya.“Kau pikir aku tidak tahu?” suara Gina akhirnya terdengar setelah lama terdiam. “Kau pikir aku begitu bodoh, tidak menyadari semua rencana busukmu?”Gani, yang masih memegang lengan Gina erat, tiba-tiba tampak kehilangan keseimbangannya. Wajahnya memucat seketika, seolah tidak pernah mengira bahwa semua rahasianya akan terungkap. Dia melepaskan genggamannya, mundur beberapa langkah, dan menatap Gina dengan pandangan bingung. “Apa maksudmu?” Gani menco
Read more

Pelarian Gina

Gina menyusuri jalan setapak yang dikelilingi pepohonan tinggi, kakinya menyentuh tanah yang lembap setelah hujan. Langkahnya mantap, meski hatinya masih menyimpan jejak trauma yang berat. Di dalam perutnya, ia merasakan gerakan halus—tanda kehidupan baru yang harus ia lindungi. Keiva, begitu nama yang ia pilih untuk calon bayinya, menjadi satu-satunya alasan yang membuatnya bertahan dan melangkah maju setelah meninggalkan Gani.Keputusan untuk pergi jauh dari Gani tidak diambil dengan mudah. Setelah kejadian di rumah, Gina tahu bahwa Gani tidak akan berhenti mencoba menghancurkan hidupnya. Dia telah melihat sisi gelap suaminya, sisi yang tak pernah ia bayangkan saat pertama kali mereka bersama. Awalnya, Gina mengira bahwa Gani adalah penyelamat, seseorang yang bisa membawanya keluar dari masa lalunya bersama Kevin. Tapi ternyata, Gani tidak jauh berbeda, bahkan lebih buruk.Gina tahu bahwa satu-satunya cara untuk melindungi dirinya dan Keiva adalah dengan menghilang sepenuhnya. Dia t
Read more

Harapan Baru Di Desa Terpencil

Gina terbangun dengan semangat yang berbeda pagi itu. Di luar, langit cerah dan angin sepoi-sepoi menerpa pepohonan di sekitar rumah kayunya. Setelah beberapa bulan tinggal di desa terpencil itu, Gina merasa sudah waktunya melakukan sesuatu yang lebih daripada hanya berkebun dan menunggu kelahiran anaknya. Ia ingin menghidupi dirinya sendiri dan Keiva dengan cara yang lebih mandiri.Selama ini, ia sering mengolah masakan-masakan sederhana di rumah, terkadang memberi sedikit kepada tetangganya sebagai bentuk terima kasih atas bantuan mereka. Masakannya selalu disambut dengan pujian—tetangga-tetangga desa itu selalu berkata bahwa masakan Gina memiliki cita rasa yang berbeda, sesuatu yang jarang mereka temukan di tempat terpencil seperti itu.Ide untuk membuka warung makan perlahan muncul di benaknya. Desa kecil itu memang tidak memiliki banyak pilihan tempat makan, dan penduduknya biasanya harus menyiapkan makanan mereka sendiri. Gina tahu bahwa ini bisa menjadi peluang bagus, dan lebih
Read more

Langkah Baru Gina Di Tengah Pelarian

Setelah beberapa bulan tinggal di desa terpencil, warung makan Gina berkembang pesat. Apa yang awalnya hanya sekadar cara bertahan hidup kini telah berubah menjadi usaha yang ramai. Setiap hari, warung itu dipenuhi oleh warga desa dan pendatang yang lewat. Masakan Gina, yang sederhana namun kaya rasa, telah menjadi favorit di antara mereka. Ia mempekerjakan lima orang warga sekitar untuk membantunya, mulai dari memasak hingga melayani pelanggan. Mereka semua setia dan penuh perhatian, memberikan Gina dukungan yang tak pernah ia duga sebelumnya.Salah satu pegawai terdekatnya, Mbok Siti, seorang wanita paruh baya yang sudah seperti ibu bagi Gina, sering membantu lebih dari sekadar urusan warung. Mbok Siti tahu betapa beratnya beban yang Gina pikul, terutama ketika ia harus merawat Keiva yang sebentar lagi lahir. Maka dari itu, Mbok Siti sering menawarkan bantuan, bahkan sesekali menginap di rumah Gina untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Gina merasa bersyukur memiliki orang-orang
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
19
DMCA.com Protection Status