All Chapters of Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan: Chapter 141 - Chapter 150

271 Chapters

Bab 141 - Tugas Sudah Selesai

Netra Owen terbelalak. “Anda ingin─”“Kenapa? Apa kamu ingin saya diam saja setelah apa yang Nick lakukan kemarin, Owen?” sela Reinhard dengan penuh amarah.“Tentu saja tidak, Tuan Muda,” sahut Owen dengan gugup. Ia hanya ingin menghindari pertumpahan darah yang tidak diperlukan saja, tetapi sebagai bagian dari organisasi Dark Wolf, ia dapat memahami bahwa pembalasan tetap harus dilakukan!“Berikan mereka kejutan yang meriah. Pastikan sepupuku itu menyukainya, Owen,” cetus Reinhard sembari menunjukkan seringai sinisnya.“Saya akan mengirimkan utusan untuk menyampaikan maksud Anda,” sahut Owen. Setelah mengatakan hal itu, ia pun keluar dari ruangan setelah Reinhard memberikan isyarat dengan lambaian tangannya.Setelah kepergian asistennya, Reinhard membuka kembali layar laptopnya di mana pada layar tersebut tertera balasan pesan yang sempat dikirimkan oleh Zeus sebelum memutuskan koneksinya.[Jangan senang terlalu cepat. Suatu saat nanti aku pasti akan mengalahkanmu!─Z]Seulas senyuman
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 142 - Bertemu Kembali

“Jason Hughes?” Alicia bergumam pelan. Ia mulai bertanya-tanya mengenai tujuan pria itu menghubunginya saat ini.“Aku terharu kamu masih mengingat suaraku,” goda pria itu di seberang teleponnya.“Tuan Muda Hughes, Anda terlalu senggang sepertinya,” cibir Alicia seraya berdecak malas.Pria itu malah tertawa keras, tetapi Alicia menyelanya, “Ada apa mencariku? Kalau kamu hanya ingin bermain-main, maaf sekali, aku tidak punya waktu.”Nada suara Alicia terdengar dingin, tetapi ia tetap menjaga kesopanannya.“Tu-tunggu dulu,” jawab Jason dengan cepat sebelum Alicia sempat memutuskan panggilan itu. “Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Hal penting.”Alicia pun mengurungkan niatnya sejenak, kemudian berkata dengan tegas, “Langsung ke inti pembicaraan saja. Aku sibuk.”Alicia memang sengaja menjaga jarak dan berbicara dengan ketus. Ia masih teringat dengan pertemuan terakhir mereka di mana Jason telah mempermainkannya dan memperburuk hubungannya dengan Reinhard karena kesalahpahaman yang terj
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 143 - Pertemuan yang Menegangkan

“Saya rasa cara Anda menggoda wanita terlalu kuno, Tuan,” jawab Alicia, menatap pria di hadapannya dengan malas.Pria asing itu mengangkat satu alisnya, cukup terkejut mendengar respon Alicia yang tidak bersahabat.Namun, di satu sisi, Alicia juga merasa pernah melihat pria itu di suatu tempat, hanya saja ia tidak ingat di mana ia pernah melihatnya.Manik mata abu gelap pria asing itu masih menatap lurus ke arah Alicia. “Ada apa melihatku seperti itu? Apa kamu juga tertarik denganku?”Nada suara pria itu terdengar angkuh. Wajah yang terlihat penuh percaya diri itu cukup menawan. Namun, Alicia tidak tertarik sedikit pun. Ia memutar bola matanya dengan malas, kemudian membalasnya dengan sinis, “Kenapa dengan semua pria akhir-akhir ini? Apa wabah narsis sudah merajalela?”Jason yang sejak tadi mengamati situasi keduanya, tidak dapat menahan tawanya lagi. Namun, tawanya perlahan mereda saat melihat kekesalan Nicholas Hernandez─calon mitra bisnisnya tersebut.“Sudahlah. Berhenti menggoda w
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 144 - Pion

Nicholas masih mengabaikan Alicia. Ia menatap Jason dengan penuh tuntutan. “Direktur Hughes─” “Jason,” sela Jason mengingatkan pria itu dengan santai. Nicholas mengepalkan tangannya, menahan emosinya. “Baiklah, Jason …,” ucapnya dengan pasrah, lalu melanjutkan dengan dingin, “Aku tidak tahu apa yang kamu inginkan. Tapi, membawa wanita ini ke dalam pertemuan kita, aku anggap kalau kamu sudah menghina niat baikku untuk bekerja sama dengan Helios.” Bibir Jason terangkat sinis. Ia menyesap sedikit champagne-nya sebelum menjawabnya. “Kamu terlalu berpikir jauh, Nick. Tapi, ucapanmu tidak sepenuhnya salah.” Nicholas terperangah. Padahal ia sempat mengira Jason akan menyadari kesalahannya dan meminta maaf padanya, tetapi sebaliknya, pria itu malah tidak menghiraukannya. “Apa maksud ucapanmu itu?” selidik Nicholas. Dengan senyuman tipis yang menghiasi wajahnya, Jason menatap lurus cairan keemasan di dalam gelas kristalnya. “Sebenarnya aku cukup tertarik dengan tawaranmu, Nick. Tapi, set
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 145 - Permainan Penuh Ambisi

“Venus?” Nicholas mendengus sinis. “Apa dia salah satu kekasihmu?”Jason pun terkekeh pelan mendengar cibiran tersebut. “Seandainya saja demikian, aku tidak akan perlu serepot ini mencarinya,” ucapnya.Kening Alicia mengernyit. Sebelum ia sempat mempertanyakan maksud pria itu, Jason kembali berkata, “Tiga tahun lalu ada ajang pencarian formulator produk kosmetik berbakat di New York. Saya ingat waktu itu sempat terjadi perdebatan mengenai pemenangnya.”Seketika wajah Alicia tampak menegang. Ia merasa darahnya berdesir mendengar ucapan Jason. Alicia ingat, saat itu dirinya memang mengikuti ajang tersebut dengan menggunakan nama “Venus” untuk mendapatkan penilaian yang objektif tanpa adanya pengaruh dari nama keluarga Lorenzo yang dimilikinya.Dengan menggunakan status sebagai mahasiswi magang di sebuah perusahaan kosmetik kecil, Alicia menyerahkan formula kosmetik buatannya dalam pemilihan tersebut. Di sana, ia berhasil meraih perhatian dengan formulanya yang inovatif dan meraih penghar
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 146 - Kejutan Balasan

“Siapa kalian?” bentak Nicholas dengan penuh amarah. “Beraninya kalian menghalangi jalanku!”Sayangnya, tidak ada satu pun dari pria berbaju hitam itu meresponnya. Salah satu dari mereka mengisyaratkan yang lain untuk mengepung Nicholas.Sontak, Nicholas menoleh ke arah Jason. “Mereka orang-orangmu?” selidiknya dengan nada tajam, matanya penuh kecurigaan.Alicia juga memberikan pandangan dan menaruh kecurigaan yang sama. Udara di dalam ruangan terasa sangat menekan dan berat. Namun, ia memilih untuk tetap diam dan mengamati situasi tanpa bertindak terburu-buru.Sementara itu, Jason tersenyum tipis mendengar pertanyaan Nicholas. “Seharusnya aku yang bertanya kepadamu. Aku pikir kamu ingin membungkamku karena sudah menolakmu, Nick,” jawabnya.Kening Nicholas mengernyit. Perhatiannya kembali tertuju kepada kelompok pria berbaju hitam di depannya. Ia menyadari bahwa posisinya telah terkunci dan kedua bawahannya yang berjaga di luar ruangan mungkin telah mereka taklukkan.Akan tetapi, Nicho
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 147 - Dukungan Terbaik

“Tuan Muda, ini laporan yang Anda inginkan mengenai Edwin Stein dan Thalia Vale berserta keluarga mereka,” Owen menyerahkan lembaran dokumen kepada tuan mudanya yang tampak berkutat dengan setumpuk dokumen di mejanya. Reinhard mengalihkam pandangannya, menghentikan aktivitasnya sejenak, kemudian menerima dokumen dari tangan asistennya itu. Ia pun membukanya dan membacanya dengan seksama selama beberapa waktu. “Informasi apa yang kamu dapatkan selain ini?” selidik Reinhard. Owen pun menjelaskan secara rinci setiap hal yang dilaporkan oleh utusan yang ditugaskannya untuk menginterogasi para pelayan kediaman Stein. Setelah mendengar informasi tersebut, wajah Reinhard pun berubah gelap, lalu umpatan kasar pun meluncur dari bibirnya, “Berengsek.” Owen memahami dengan jelas alasan kemarahan mendalam dari atasannya tersebut. Tadi ia juga sangat geram saat mendapatkan informasi bahwa nyonya mudanya diperlakukan dengan sangat buruk selama menjadi nyonya muda keluarga Stein. Bahkan para
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 148 - Pembalasan Berujung Masalah

Owen masih belum meninggalkan tempatnya dan kembali berkata, “Mengenai ‘kejutan’ untuk Tuan Nick, beliau sudah menerimanya tadi. Saat ini beliau sedang dirawat di Lawrence Medical Center dan mengalami cedera yang cukup serius,” lapornya atas tugas yang diberikan Reinhard tadi pagi.Reinhard tersenyum smirk. “Oh, ya? Apa dia menyukainya?” selidiknya, melirik Owen dari sudut matanya.“Saya rasa beliau akan berpikir dua kali apabila ingin mengirimkan ‘kejutan’ lain kepada Anda lagi,” jawab Owen dengan penuh percaya diri.Reinhard manggut-manggut. Wajahnya tampak puas dengan hasil kerja bawahannya.“Tapi, tadi saya mendapat laporan bahwa di dalam pertemuan itu juga ada seorang wanita,” lanjut Owen.“Wanita?” Reinhard mengerutkan keningnya, menatap Owen dengan tajam.“Saya dengar, wanita itu diundang oleh Jason Hughes dan tadi salah seorang bawahan kita hampir melukainya. Tapi, Direktur Hughes berhasil menahan pukulan itu dan karena itu, dia juga terluka cukup parah,” terang Owen lebih lan
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 149 - Panik

“Bicaralah, Nona Carson,” ucap Owen kepada wanita yang masih membisu di depannya.Meskipun suara Owen terdengar tegas, tetapi Margaret merasa lebih tenang karena ekspresi wajah pria itu terasa lebih hangat dibandingkan wajah Reinhard.Margaret berdeham pelan untuk menenangkan hatinya sebelum akhirnya berkata, “Maafkan kelancangan saya, Direktur Hernandez. Sebenarnya tadi saya mencari Tuan Scott─"“Apa terjadi sesuatu kepada nyonya?” sela Owen dengan cepat. Namun, ia segera menyadari kesalahannya ketika melihat wajah kaget Margaret.“Ny-nyonya?” Margaret tercengang, mendongakkan wajahnya dan menatap lurus ke arah Owen. ‘Jadi ... Anya bukan kekasih Direktur Hernandez, tapi istri?’ terkanya di dalam hati.“Tuan Scott─” Margaret pun berniat mencari tahu lebih lanjut, tetapi suara Reinhard menyelanya lebih dulu. “Nona Carson, apa ada masalah serius yang terjadi dengan istri saya?”Mendengar pertanyaan Reinhard tersebut, rasa kaget Margaret semakin berlipat ganda. “Apa istri yang Anda maks
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 150 - Kecemburuan yang Terjadi Lagi

Tatapan Reinhard langsung mengunci pada tangan Jason yang menggenggam pergelangan istrinya. Raut wajahnya terlihat nanar, menunjukkan amarahnya dengan jelas.Akan tetapi, Jason, meskipun terkejut, tetap tidak melepaskan genggamannya dari tangan Alicia. Sorot matanya yang bersitatap dengan Reinhard, seakan menantangnya.“Rein, kenapa kamu ada di sini?” tanya Alicia, memecahkan ketegangan yang terjadi di dalam ruangan itu.Akan tetapi, Reinhard tidak menjawab. Manik mata ambernya masih tertuju pada Jason.Alicia segera menyadari hal tersebut. Ia bergegas menarik tangannya dari genggaman Jason, tetapi pria itu tidak melepaskannya dengan segera. Sebaliknya, Jason justru mempererat genggamannya.“Lepaskan, Jason,” cicit Alicia dengan wajah yang mulai terlihat panik.Namun, pria itu malah menyeringai kecil. “Apa kamu takut dengannya?” ledeknya.Alicia mendelik pria itu dengan tajam. “Jangan kira kamu terluka, aku tidak akan berani untuk─”Kalimat Alicia terpotong karena tanpa aba-aba Reinha
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status