Arla melirik Ervin dan Nadia bergantian. Jangan bodohi Arla untuk hal semacam ini. Ia tahu ada yang salah dengan ekspresi Ervin dan Nadia."Kok kamu bisa sama Nadia?" tanya Pram begitu melihat kedua wanita itu."Aku jemput Nadia dulu sebelum pulang," jawab Abiel."Oh.” Pram mengangguk, lantas memperkenalkan Ervin dengan Nadia. “Ervin, ini Nadia, adek saya. Nad, ini Ervin, pacarnya Arla."Keduanya masih terdiam, seperti enggan untuk mengangsurkan tangan satu sama lain.Ervin yang akhirnya lebih dulu mengalah dan mengulurkan tangannya. "Ervin.""Nadia." Usai menurunkan tangannya, Nadia langsung pamit pergi menuju kamarnya, beralasan kalau ia harus menaruh barang-barang belanjaannya lebih dulu sebelum bergabung makan malam.Arla ingin bertanya langsung pada Ervin tentang keanehan tingkahnya dengan Nadia, tapi Arla benar-benar tidak punya kesempatan karena selalu ada orang di sekitar mereka.‘Ya udah deh, masih banyak waktu,’ pikir Arla. Mungkin besok ia bisa bicara empat mata dengan Ervi
Last Updated : 2024-10-05 Read more