Zahira yang mendengar perkataan Risma, menjadi heran, baru kali ini Zahira merasa sepemikiran dengan ibu mertuanya.“Aku setuju, dengan Mamah,”sela Zahira“Ada apa sih, dengan kalian, Via sangat setia padaku, dan perusahaanku, ia rela keluar dari Wira Campany, dan bergabung dengan PT Wirasatya dengan gaji jauh lebih kecil.”Alan tampak marah“Itu karena dia ada maunya,”timpal RismaTiba-tiba, Zahira meringis menahan sakit di perutnya“Aduh...Mas...perutku, kenapa jadi sakit..”rintih Zahira, sambil tanganya memegang perutnya, keringat dingin, memenuhi wajah Zahira yang berubah pucat. Dengan cepat Alan menghampiri Zahira.“Kanapa kamu?”“Aku tdiak tahu, tolong, Mas, cepat ke rumah sakit,”pinta Zahira.“Mamah, tolong Zahira , bawa ke mobil, aku akan bersiap-bersiap,”pinta AlanRisma, dengan terpaksa menolong Zahira, membantunya naik ke dalam mobil Alan.“Kamu sakit seperti ini tidak pura-pura ‘kan, untuk menggambil perhatian Alan?”tanya Risma“Nggak Mah, ini sakit sekali,”ucap Zahira pel
Read more