Home / Fantasi / Perjalanan Petualang Terkuat / Chapter 31 - Chapter 36

All Chapters of Perjalanan Petualang Terkuat: Chapter 31 - Chapter 36

36 Chapters

31. Saling Bercerita, Saling Bekerjasama

”Sinetron? Apa itu sejenis makanan?” Lylia merasa aneh dengan pertanyaan Wira.BOOOOMMM!Ledakan besar berasal dari portal yang hitam di atas mereka, saat ledakan itu terjadi portal dimensi tertutup dan ada beberapa potongan monster yang hancur dan berjatuhan di sekitar Wira dan yang lainnya.”Mereka tidak berhasil selamat, hanya kita yang tersisa.” Pemuda itu menatap tajam ke atas, tempat portal itu akhirnya menghilang sepenuhnya.”Jadi ini nyata?” Wira menggelengkan kepalanya, saat itu dia menerjang monster terakhir yang hendak bangun.Slap! Crop!Dagger Mati menembus tubuh monster itu dan dia menjerit untuk terakhir kalinya. Wira mencabut daggernya dan mendekati dua orang yang berdiri setelah mengalahkan semua monster yang ikut keluar portal bersama mereka. Wira menghilangkan daggernya.”Dari dimensi mana kalian datang?” tanya Wira ketika berhadapan dengan keduanya, Bisma pun ikut bergabung.”Oh, aku adalah pangeran Harry, ini adikku, Lylia. Terima kasih karena sudah membantu kami
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

32. Gingga Mengerikan dan Pengguna Elemental

Sense dari kemampuan pembunuh milik Wira aktif, artinya ada ancaman besar yang akan datang.”Bisma! Sembunyi di balik pohon!” teriak Wira, dia menarik tangan Bisma. Harry dan Lylia kebingungan dan mengikuti Wira. Keempat orang itu menjauh dari jalan dan bersembunyi di balik pepohonan besar.Tiga bus yang beriringan itu berhenti sebentar karena goncangan cukup hebat. Orang-orang yang berada di dalam bus juga hanya melihat sesuatu dari jendela. Mereka merasa lebih aman berada di dalam bus.”Hei kalian! Cepat keluar dari bus! Cepat keluar dari bus!” teriak Wira.Beberapa orang mendengar teriakan Wira, tapi mereka merasa lebih aman di dalam bus. Mereka bahkan merasa kasihan karena empat orang itu tak bisa masuk bus. Mereka berempat pasti dalam bahaya jika serbuan monster kembali datang.”Wira, bukankah lebih aman jika berada di dalam bus?” Bisma bertanya pelan pada Wira.”Tidak, Bisma. Kali ini, tingkat bahayanya lebih tinggi. Mereka berada dalam bahaya jika berada di dalam bus. Namun, k
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

33. Para Dewa?

Energi di dalam tubuh Wira seolah terhubung dengan kemampuan Lylia, itu adalah kekuatan energi angin yang mampu dikontrol dengan baik.Para monster bersayap itu kehilangan mangsa, bus sebesar itu hilang dari pandangan mereka. Kemampuan Lylia mampu menutupi keberadaan bus dan para penumpangnya. Energi tipis dari tangan Lylia terlihat menyala.”Aku sudah tak mampu lagi melihat pembantaian, rakyatku sudah dihabisi oleh para Ogomi. Setidaknya aku bisa menggunakan kekuatanku saat ini.””Jangan memaksakan diri, Adikku. Energimu nanti terkuras,” kata Harry.Lylia hanya mengangguk.Wira yang penasaran mendapatkan jawaban dari Harry, bahwa adiknya memiliki guru yang mengajarkan sihir elemental. Di tahap kedua, Lylia mampu menggunakan kemampuan penyamaran atau kamuflase menjadi bagian dari elemental. kemampuan yang digunakan cukup menguras energi, Lylia tak akan bisa menahan cukup lama dengan kemampuannya itu.Jadi ... Wira paham, Lylia menggunakan kemampuan penyamaran terhadap angin disekitar
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

34. Dua Hari Lagi?

”Pertarungan keduanya sangatlah dahsyat, bahkan mampu mengetarkan seluruh kerajaan. Beberapa hari kemudian, Dewa kembali pada kerajaan dan mengatakan sudah membunuh Avatar karena dianggap sudah melawan Dewa.”Lylia menceritakan guru sihirnya hingga akhirnya tak lagi bisa bertemu dengan gurunya tersebut.”Aku yakin guruku, Avatar masih hidup.””Apa yang membuatmu yakin Adikku?” tanya Harry.”Aku masih merasakan energinya ada meskipun kecil, dan tentu saja,” Lylia mengeluarkan sebuah cincin dan ada berlian di tengahnya, ”Cincin energi ini terhubung dengan Guruku, jika dia meninggal maka energi cincin ini akan menghilang.”Harry menganggukkan kepalanya, Lylia hanya tidak tahu kenapa Gurunya tidak lagi kembali setelah pertempuran itu. Pasti ada sesuatu.Perbatasan kota Bekasi terlihat, mereka berjalan sudah cukup jauh. Di perjalanan mereka sempat bertemu monster biasa, dan mereka mengalahkan mereka dengan mudah. Sepanjang jalan pula, mereka semakin akrab dan saling bertukar cerita.[Misi
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

35. Panggilan Darurat!

Wira memberitahu kepada Anton, salah satu tentara yang belum punya skill. Dia diminta bersabar karena dua hari lagi kemungkinan akan ada kesempatan kedua bagi manusia yang belum memiliki skill. Anton sangat senang mendengar hal itu dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut.”Kamu tahu dari mana Wira?” tanya Bisma penasaran.”Dari notifikasi Petualang. Memangnya, kamu tidak dapat?” Wira balik bertanya.”Tidak ada.”Wira sedikit kaget, tapi dia tahu sekarang. Setiap orang memiliki notifikasi yang berbeda, ada rahasia lainnya yang belum diketahui Wira.”Terima kasih informasinya Petualang baik, saya akan mempersiapkan diri mengambil kesempatan selanjutnya. Aku akan mengambil kemampuan yang baik untuk melindungi orang lain.” Anton bersemangat.”Tunggu Wira,” suara Bisma membuat Wira penasaran, ”Notifikasi, aku baru dapat notifikasi tentang dua hari lagi bahwa akan ada kesempatan kedua bagi manusia yang belum memiliki kemampuan.”Wira kaget, ”Baru keluar notifikasinya?””Benar Wira
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

36. Dungeon Dekker, Penjaga Rahasia Dewa?

Camp pengungsian kokoh dan aman, beberapa monster terlihat di lorong tempat. Camp itu dilindungi dengan kekuatan sihir dan juga kuatnya bangunan. Beberapa monster goblin tidak bisa masuk dan hanya lewat begitu saja.Suara panggilan alarm dari Kantor Walikota, letaknya tidak jauh dari Camp Pengungsian. Ada panggilan darurat.[Dungeon Dewa muncul, Anda sedang diburu, Petualang Kemampuan Ganda]Apa ini!Notifikasi khusus! Dungeon yang menunggu dirinya!Ada misteri yang aneh.”Aku ikut, Kapten Tio.”Saat Kapten Tio sedang berdiskusi dengan rekan-rekan tentara lainnya, mereka hendak pergi atau tidak ke tempat panggilan bahaya itu. Wira mendekati Tio dan meminta untuk ikut.”Wira, kami sedang berdiskusi apakah kami akan pergi ke sana atau tidak. Mereka memutuskan untuk tidak pergi. Bisa jadi itu hanya jebakan dari para monster, ketika kami kesana kami hanya akan jadi tumbal.”Jadi begitu, para tentara sudah memutuskan tidak akan pergi ke lokasi panggilan bahaya. Dunia serba kacau, siapa pun
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status