Pertemuan dengan Pandu jelas membuat hatiku semakin sulit menentukan arah. Rasa percaya yang berusaha Radit tumbuhkan di hatiku, mendadak porak poranda setelah kuresapi apa yang Pandu katakan. Selama delapan tahun Pandu tanpa ragu berperan menggantikan Radit. Siapa yang sebenarnya lebih bertanggung jawab? Bagaimana jika pada akhirnya Radit akan kembali lari dari janji-janji yang ia ucapkan padaku?“Pandu datang untuk melamarku.” Kuulang kalimat itu saat Radit bertanya atas alasan apa Pandu mampir ke rumah pagi tadi.Meskipun sebenarnya Pandu tidak secara lugas melamar, ia hanya mengungkapkannya secara tersirat. Pandu selalu seperti itu. Lelaki itu memilih tertutup untuk urusan hati. Karena alasan itu pula aku terkadang bingung menerjemahkan sikapnya. Semuanya samar-samar sampai pagi tadi Pandu mengungkapkan isi hatinya.“Dia tidak berhak melamar kamu.” Radit baru menyahut beberapa lama setelah ia diam mendengar penuturanku. “Kamu perempuan bersuami, Ra.”“Mungkin saja sekarang sudah t
Last Updated : 2025-01-16 Read more