All Chapters of PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU: Chapter 11 - Chapter 20
32 Chapters
perselingkuhan 11
"Pak polisi! Tolong bawa saja kedua orang ini! Karena saya tidak mau berdamai dengan mereka!" ujar Nana geram. Polisi menarik tangan Dita sehingga menjauh dari Nana. Dita hampir terjerembab di lantai kamar. Rama buru-buru bergegas menolongnya. Dita menatap wajah Rama dengan tatapan sedih. "Mas, tolong katakan pada mbak Nana agar melepaskan kita. Bukankah kita adalah saudara? Tolong Mas, aku nggak mau di penjara," ujar Dita menghiba. Rama mengangguk lalu mendekat ke arah Nana. "Sayang, aku khilaf. Kami khilaf. Aku akui kami bersalah. Tapi mengingat pernikahan kita yang hampir 2 tahun dan anak kita yang akan lahir, kumohon maafkan aku. Aku berjanji kalau kamu memberikan aku kesempatan kedua, aku akan lebih mencintai dan menyayangimu. Aku ingin berdamai dengan kamu, Na. Kamu masih mencintai aku kan?" tanya Rama menghiba. Rama menatap intens mata Nana. Mencoba untuk membuat istri nya iba sehingga mau memaafkan perlakuan nya. "Seharusnya kamu memikirkan tentang hal ini lebih dulu se
Read more
perselingkuhan 12
Suasana hening sejenak. "Ehem, Nak Nana." Kali ini giliran papa mertua Nana yang angkat bicara. "Ya, Pa?""Papa dan Mama sangat menyayangi mu. Papa juga menyayangkan perselingkuhan yang dilakukan oleh Rama. Tapi Papa tidak mau anak sulung papa di penjara. Jadi.. Papa minta padamu untuk menawarkan jalan damai. Apapun yang kamu minta pasti papa kabulkan, asalkan kamu mau mencabut tuntutan kamu pada Rama. Papa membawa pengacara untuk memudahkan kasus ini, Na. Biarlah Rama menyadari kesalahannya di rumah papa bukan di penjara," ujar papa mertua Nana. Nana menghela napas panjang. Sebenarnya dia ingin melihat suami dan adik kandung nya dipenjara agar mengalami rasa sakit lebih daripada yang dirasakan nya. Tapi dia juga mempunyai rencana lain jika keluarga Rama memilih damai. "Baiklah, Pa, Ma. Saya bersedia berdamai dengan beberapa syarat.""Katakan apa saja syarat jalan damainya, papa dan mama akan usahakan, Na.""Pertama saya ingin bertanya pada papa dan mama, apakah papa dan mama jug
Read more
perselingkuhan 13
"Huhuhu, mbak Nana jahat! Teganya dia memasukkan aku ke sini!" gumam Dita lirih diantara isak tangis. Dia baru berhenti menangis saat sebuah suara mengagetkan nya. "Heh, Lu jangan menangis saja! Brisik! Gue hajar juga ya ntar kalo nggak bisa diam!"Dita menoleh ke asal suara. "Memang nya tahanan ini hanya punya kamu? Kesel! Jangan seenaknya nyuruh-nyuruh orang!" desis Dita kesal. Dia sangat kesal dengan Nana dan sedang ingin melampiaskan kemarahannya. Dita baru saja menyelesaikan kalimat nya saat teman di tahanannya itu mendelik dan menarik rambut panjang nya. "Astaga! Lepasin! Sakit tahu!" teriak Dita galak. Tapi tahanan yang satu sel dengan Dita itu tidak melepaskan tangannya. Dia justru semakin erat menjambak rambut Dita. Dita pun membalas menjambak rambut teman satu sel nya dengan sekuat tenaga. "Lepasin b r e n g s e k!""Nggak! LU yang b r en g sek! Lu kan ditahan di sini atas kasus ku mpul k ebo kan?! Cih, dasar murahan! Aku ini paling benci valakor!"Dita terperanjat mend
Read more
perselingkuhan 14
Yanuar mengangguk-anggukkan kepala nya. "Baiklah, silakan dulu tanda tangan di kertas bermateri ini," ujar Yanuar sambil mengulurkan selembar kertas bermaterai dan pena ke arah Dita. 'Baiklah, tidak apa-apa jika sekarang aku kehilangan uang. Toh, nanti jika aku dan mas Rama menikah, aku juga akan dinafkahi oleh mas Rama dan bisa banyak uang lagi,' batin Dita riang. *** Nana tersenyum saat pengacara nya menyerahkan surat kesepakatan dari Yanuar. "Satu masalah sudah terselesaikan. Sekarang bu Nana harus siap untuk melakukan sidang mediasi pertama di pengadilan agama." Nana mengangguk antusias. "Saya sudah siap, Pak. Insyallah. Kapan jadwal sidang mediasi itu?" "Tiga hari lagi. Jadi bu Nana kalau bisa datang dulu untuk pertama kali. Nanti kalau ada jadwal sidang-sidang yang lain, biar saya yang maju," ujar pengacara Nana. *** "Na, kamu baik-baik saja kan?" tanya Rinta saat melihat mata Nana yang sembab. "Yah, begitu lah. Sekarang aku melalui malam sendiri. Aku sebenarnya
Read more
perselingkuhan 15
"Astaga! Kamu percaya diri sekali ya! Saya mengajak kamu dan Rama untuk bertemu di sini bertujuan agar kalian putus saja dan jangan pernah bertemu lagi!" ujar Mama Rama dengan wajah kesal. "Astaga! Apa?!"Wajah Dita tampak terkejut. Dia menatap orang tua Rama dengan pandangan tak percaya. "Kenapa kalian begitu tega? Kalian kan sudah berumur, seharusnya kalian bisa lebih bijaksana hubungan ku dan mas Rama!" ujar Dita kesal. Rama mendelik mendengar ucapan Dita. "Dita, yang sopan kalau ngomong sama orang tua apalagi orang tuaku," desis Rama. "Mas, tapi mas harus bertanggung jawab terhadapku. Kita kan sudah melakukan hal itu, Mas?" ujar Dita dengan wajah memelas. "Masa kamu tega sih meninggalkan aku setelah semua milikku kuserahkan padamu?" sambung Dita lagi. "Makanya jangan gampangan kalau jadi perempuan! Aku tidak habis pikir kenapa kamu setega itu pada kakak kamu?! Kakak kamu itu terlalu baik untuk kamu! Ck, kamu memang perempuan yang nggak tahu terima kasih. Sudah gampangan, tid
Read more
perselingkuhan 16
Namun nahas sekali, baru saja dia hendak masuk ke warung, mendadak seseorang dari belakang mencopet dompet Dita. Dia pun berteriak meminta tolong. "Astaga! Tolong! Tolong! Copeeet!!!"Dita berseru panik sambil berusaha berlari mengejar dan meneriaki copet itu. Sementara kakinya gemetaran karena lapar dan lelah, sehingga dia tidak fokus jika ada baru berukuran sedang di hadapannya. Bruuukkkk!Dita pun terjatuh, lutut dan telapak tangannya yang tergores pasir dan kerikil di depan warung padang menjadi lecet dan terluka. Rasa perih di lutut dan telapak tangan, diperparah dengan rasa lapar dan rasa malu membuat Dita menangis sekaligus berteriak meminta tolong dengan suara serak. "Tolong...tolong! Copet! Hhhhhh! Hhhhhh!" seru Dita sambil mencoba untuk duduk dan membersihkan lutut dan telapak tangannya. Beberapa orang mengejar copet itu. Beberapa lainnya menolong Dita untuk berdiri dan istirahat di trotoar. Dita menangis sesenggukan. Ponselnya masih aman karena berada di saku lain. S
Read more
perselingkuhan 17
"Karena itu direktur perusahaan ini memutuskan untuk memberikan kamu SP 1 yang berkonsekuensi berkurang nya gaji perbulan kamu dan memotong jatah cuti tahunan kamu," ujar Om Rama sambil mengeluarkan selembar amplop dari saku jasnya. Rama seketika mendelik mendengar nya. Dia menerima amplop berwarna cokelat itu dan membaca isinya. "Astaga, Om! Aku kemarin khilaf! Sungguh! Kenapa menjadi seserius ini?" tanya Rama kaget. Om Rama hanya menatap erat- erat wajah keponakan nya dengan serius. "Makanya Om tidak mau selingkuh karena harga selingkuh itu mahal! Gara-gara kenikmatan sesaat dan sesat, kamu kehilangan rumah, anak, istri, bahkan bisa jadi juga kamu kehilangan pekerjaan yang telah kamu bangun dengan susah payah," sahut Om Rama. Rama menelan ludah saat melihat pemangkasan gajinya sebanyak dua puluh lima persen. "Om, sampai kapan gaji saya dipotong? Uhm, kapan gaji saya menjadi normal?" tanya Rama lagi. "Yah, itu kebijaksanaan direktur. Makanya kamu bekerja yang giat dan capailah
Read more
perselingkuhan 18
Mendadak terdengar suara ketukan kaca jendela dari luar. "Permisi! Saya dokter kandungan! Apa ada yang butuh pertolongan?!"Nana segera menurun kan kaca jendela mobil nya. Dan tampak lah seorang dokter laki-laki dengan tinggi sekitar 180 centimeter yang berdiri di luar jendela. "Dok, dokter! Tolong... Sepertinya saya inpartu!" ujar Nana kesakitan seraya melihat ke arah kakinya. Dokter itu melihat ke arah yang sama. "Astaga! Saya bawa ke klinik saya dekat sini! Nanti mobil kamu biar diderek sama bengkel langganan saya!" seru dokter itu dengan serius lalu segera membopong tubuh Nana dan memasukkan nya ke jok kursi nya yang tengah.Mbok Inah yang panik pun segera mengikuti langkah dokter itu. "Bu, harap ikut dengan saya sekarang! Pasien harus segera mendapatkan penanganan medis lebih dulu! Silakan naik ke jok tengah juga untuk memangku kepala pasien!" instruksi dokter itu. Mbok Inah mengangguk dan segera mengikuti instruksi dokter itu. Dokter itu segera duduk di belakang kemudi lal
Read more
perselingkuhan 19
Beberapa saat sebelumnya, Arjuna baru saja memasuki rumah maminya saat Dimas menegurnya. "Mas, kamu kok baru pulang sih? Om dan Tante sudah ke hotel tadi. Mereka mampir ke sini pingin ketemu kita, terus ke hotel, eh ternyata kamu belum datang juga. Malah katanya ada partus. Kan bisa diwakilkan ke bidan di klinik kamu," omel Dimas. Arjuna yang baru saja mengenyakkan pantatnya di sofa melirik sang adik. "Astaga, Dim, kamu bawel banget sih! Aku tadi memang sudah dalam perjalanan ke rumah. Tapi di tengah jalan malah ketemu dengan ibu-ibu hamil yang akan kebrojolan. Aku jadi kasihan lah! Jadi aku antar ibu-ibu itu ke klinik untuk mendapat pertolongan dan ternyata proses persalinan nya berlangsung cepat. Nanti deh, aku ke hotel untuk menyapa Om dan Tante," ujar Arjuna panjang lebar. Tapi Dimas tetap memasang wajah muram. "Emang nya kenapa harus kamu yang mengantarkan ibu-ibu itu? Apa ibu-ibu itu nggak punya suami? Kan suami nya bisa nganterin dia ke klinik atau rumah sakit?" protes Di
Read more
perselingkuhan 20
Bapak rektor pun telah memberikan mandat pada saya untuk memanggil mbak Dita, dan memberikan surat pengeluaran resmi bahwa hari ini mbak Dita bukan salah satu mahasiswi di kampus ini lagi. Silakan kemasi barang Anda dan tinggalkan kampus ini!" ujar Bu Sri dengan menatap tajam ke arah Dita membuat seluruh tulang Dita bagai dilolosi. Dita ternganga. Wajahnya menegang. "Bu, ini fitnah! Saya bisa menjelaskan apa yang sedang terjadi!" ujar Dita dengan pandangan mata memelas. Bu Sri mendekatkan badannya ke arah Dita. "Apa? Fitnah kata kamu? Baiklah, kalau memang fitnah, jelaskan pada saya siapa yang ada di dalam video ini!" tuntut bu Sri seraya mengulurkan ponselnya ke arah Dita. Diat menatap layar ponsel itu. Tidak bisa berkata-kata lagi. "Tapi, Bu, aku bisa menjelaskan nya. Biarkan saya menjelaskan dulu apa yang terjadi saat itu," pinta Dita. "Tidak perlu. Anda cukup menjawab pertanyaan saya, siapa kah perempuan yang ada di dalam video itu? Apakah perempuan itu kamu atau bukan
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status