Semua Bab Misi; Mengandung Benih Tuan Vince: Bab 21 - Bab 28

28 Bab

Bab 21 : Sama-Sama ngegas ~

Tak lama kemudian, panggilan dari Qiara pun dijawab oleh sang mama. Ya, Qiara menelpon mamanya karena ingin memastikan apakah reaksi mamanya akan sama seperti sang mertua. Ada rasa khawatir yang menerpa dalam dirinya. “Eh, pucuk dicita ulam pun tiba! Kebetulan mama baru aja mau melakukan panggilan video call ke kamu, Sayang. Gimana kabar kalian di sana?” “Dingin, Ma! Qiara gak betah lama-lama di sini.” “Kan sekarang anak mama udah gak sendiri lagi, minta peluk sana sama menantunya mama kalau lagi dingin!” Goda Thea. “Ih, mama! Apaan sih. Ma, sebenarnya Qiara mau menanyakan sesuatu nih…” Vince memberi kode pada Qiara agar tidak meneruskan pertanyaannya. Siapa tau mungkin semua ini tidak seperti yang mereka pikirkan. Begitulah kira-kira bila sedang melakukan sebuah kesalahan, pasti akan merasa kekhawatiran sepanjang waktu. “Qiara, Sayang? Kok malah melamun sih! Tadi kamu mau tanya apa sama mama?” “Anu, Ma! Qiara mau minta tip buat menggoda suami!” Separuh berbisik Qiara menanyaka
Baca selengkapnya

Bab 22 : Gara-gara Film ~

Setelah melewati pagi yang penuh dengan cekcokan tanpa ada seorangpun yang mau mengalah terlebih dahulu, eh kini malah keduanya sedang asyik menonton film bersama. Vince yang merasa jengah dan bosan seharian di kamar akhirnya memilih untuk membuka televisi dan mencari cerita di Netflix.Saat melihat Vince begitu larut ketika menonton film aksi yang ia pilih, membuat Qiara merasa penasaran seperti apa cara dan trik si tukang pemain film. Lalu ia pun secara diam-diam duduk di sofa yang sama dengan sang suami. “Yah! Kok lemah banget sih pameran utamanya. Harusnya kan dia tidak bertele-tele saat ingin menghajar lawannya.” Ketus Qiara. “Ya, suka-suka dia lah. Kok malah kamu yang sewot! Ini ngapain kamu ikut duduk di sini?” “Ya, suka-suka aku lah!” Qiara membalas dengan nada mengejek. “Ck! Kalau mau nonton, jangan berisik, jangan protes apa pun itu! Aku lagi malas mendengarkan suara jelekmu!” Mendengar itu membuat Qiara menampar bahu Vince dengan kuat. Tiada hari tanpa lelaki itu menje
Baca selengkapnya

Bab 23 : Impian Qiara!

“Uhuk, uhuk!” Qiara terbatuk saat mendengarkan pertanyaan spontan dari Vince. Vince masih menanti jawaban seperti apa akan dikatakan oleh Qiara. Dia juga bukanlah orang bodoh yang hanya mengiyakan semuanya. Dari awal ia sudah merasa ada yang salah semenjak kedatangan bodyguard sang mertua. Ditambah ada lelaki misterius yang sering berbicara dengan Qiara saat ia tak bersama dengan istrinya itu. Jujur saja saat ini juga ia bisa merasakan mereka sedang diperhatikan oleh seseorang. Semua ini benar-benar tidak membuatnya merasa nyaman. “Aku sudah pernah katakan, jangan-”“Masuk campur urusanku! Iya, aku mengerti soal itu. Tapi semakin kesini aku merasa ada yang aneh. Lelaki yang senantiasa mengenakan hoodie, semua yang mengenal kamu juga pasti akan segera membungkukkan tubuh mereka!” “Kamu sebenarnya siapa, Qiara?” Sambung Vince. “Dulu aku pernah ngasih tau pekerjaanku yang sebenarnya! Tapi kamu tetap memilih untuk tidak ingin percaya. Ya itu salah kamu sendiri!” “Ya, aku tau kamu te
Baca selengkapnya

Bab 24 : Dasar Wanita Murah!

“Hmm…” “Hmm, doang katamu, KAK!! Hampir belasan kali aku nelpon, baru ini diangkat! Buang aja deh kak ponselmu itu!” Quantrell menjauhkan ponsel dari kupingnya karena sang adik berbicara separuh berteriak. Dia yang sedang bersenang-senang sedari tadi merasa terganggu akan panggilan demi panggilan yang dilakukan oleh adik lelakinya itu.“Kalau cape istirahat, bego! Bukan malah marah-marah gak jelas seperti ini. Sudah dulu. Aku masih ada kerjaan yang harus dilakukan!” “Qiara dimana?” “Siapa yang ngasih info soal Qiara?” “Dih, kok malah nanya balik sih! Dari tadi aku terus menanyakan keberadaan Qiara! Budek ya!!! Mama, papa juga khawatir tuh sama anak perempuan mereka.”“Loh, kok bisa? Tapi kamu tidak cerita kan, sama mereka bahwa aku ada disini!” “Soal itu jangan khawatir! Walaupun begini, aku lebih tahan menyimpan rahasia dari yang di sana…”Quantrell memutar bola matanya jengah saat mendengar sindiran kata dari sang adik. Ia meminta penjelasan dari Qiang terlebih dahulu sebelum
Baca selengkapnya

Bab 25 : Halusinasi

“Ingat, aku tau semua rahasia kalian! Hati-hati, Bro… Jangan sampai membangkitkan kemarahan dewa singa yang sedang tidur!” “Tidak perlu sok dekat sama saya!”“Mawar upss Qiara! Take care… Suatu saat aku akan membuktikan bahwa semua yang kamu pikirkan soal aku itu salah!” Melihat Arthur yang semakin dekat dengan sang istri membuat Vince dengan segera memegang tangan Qiara. Sesungguhnya ia merasa menyesal karena telah mengatakan hal yang tidak pantas seperti tadi. Hanya karena hatinya sedang merasa kesal setelah melihat Qiara berbicara bersama lelaki lain, membuat dirinya tak mampu untuk menahan rasa aneh yang menyerang dirinya kala itu. Apa itu tandanya ia mulai cemburu? Vince merasa bingung dengan perasaannya sendiri. “Nona, Tuan menantu, ternyata kalian di sini! Kami sedari tadi mencari Nona, karena tadi sudah ada pengumuman menyatakan panggilan terakhir untuk masuk ke dalam pesawat.” “Pfft! Hahaha… Ada-ada aja deh, Tuan menantu! Baiklah, ayo jalan.” “Qiara, aku minta maaf kare
Baca selengkapnya

Bab 26 : Mau Tapi Ego ~

Plak!“Tu-tuan, kenapa? Oh, mungkin Tuan menginginkan permainan dengan cara yang kasar.” Secara perlahan Pramugari mulai membuka baju beruniform nya sedikit demi sedikit. Tak lupa ia melayangkan tatapan penuh menggoda ke arah Vince. Dengan wajah dingin dan tatapan cukup tajam yang bisa mematikan, Vince tujukan ke arah pramugari itu.Sungguh Vince merasa begitu jijik melihat wanita jalang dan murahan seperti ini. Sedikit pun ia tak merasa tergoda sama sekali. Malah saat ini ia terasa ingin mencabik-cabik tubuh wanita itu hingga hancur. Tanpa aba-aba, Vince mencekik leher pramugari dengan kuat. “Arghh!! Sa-sakit… Lepaskan saya!” “Apa kamu tidak malu berperilaku seperti ini? Benar-benar wanita murah! Ck… Kamu pikir aku akan tergoda dengan jalang seperti kamu!” “Jangan mimpi!! Aku sudah punya istri yang jauh lebih baik dan lebih berharga dari semua wanita di dunia dan kehidupan ini! Camkan itu, wanita jalang!” “Ampun, Tuan! To-tolong lepaskan saya!” Melihat pramugari itu kesulitan u
Baca selengkapnya

Bab 27 : Neon yang malang ~

Qiara mengangkat sebelah alisnya sembari menunggu lanjutan kata dari Vince. Ia merasa jengkel kala melihat ekspresi wajah suaminya saat ini. Senyuman yang Vince ukirkan padanya seolah-olah sedang berkata bahwa dia mengetahui akan sesuatu tentang dirinya. “Sebenarnya kamu, lesbi kan? Tadi aku sudah mendengar semuanya. Aku tau kamu bohong saat bilang ingin ke toilet! Ternyata malah pergi bertemu dengan selingkuhannya. Ck! Sesama perempuan pula.” “Ingin rasanya aku menganugerahkan sebuah sertifikat manusia paling tolol, gila, stress, jelek ke kamu!!! Makanya, jadi manusia tuh jangan sok tau!” “Lalu wanita cantik yang kamu temui tadi siapa? Makanya kalau sedang menelepon, dilihat-lihat dulu panggilannya, apa sudah bersambung atau tidak! Nah, ketahuan kan jadinya kalau kamu lesbi.” “Oho, kamu nguping ternyata! Apa kamu tidak tau gimana cara menghormati privasi seseorang, huh!” Ketus Qiara. Vince menatap datar ke arah Qiara. Istrinya itu tetap bersikeras ingin menyalahkan diriny
Baca selengkapnya

Bab 28 : Kamar Sebelah?

“Kuat lagi dong pukul nya! Dasar istri suka melakukan KDRT…” “Cemen banget sih jadi laki! Buruan ganti fotonya!!” “Aku tidak mau…” “Hufft, dasar lelaki mesum!” Dengan wajah yang ditekuk, Qiara kembali melakukan pekerjaannya. Vince tertawa jahil di dalam hatinya kala melihat reaksi sang istri. Ia sengaja menggunakan foto, saat Qiara lagi tidur dalam keadaan tersenyum sambil memeluk tubuhnya. Dia mengambil foto itu ketika usai dari melakukan aktivitas di atas ranjang layaknya bagai suami istri sungguhan. Secara diam-diam, Vince merasa berterima kasih pada Nelly serta Thea.Mereka mengulang kembali malam penuh desahan kala itu, karena telah dijebak dengan sebuah minuman. Qiara yang sudah tidak merasa kuat karena ulahnya, akhirnya tertidur dengan pulas.“Melamun aja terus! Dasar lelaki tidak peka!! Sekarang ayo gantian, kamu lagi yang membereskan semua ini. Aku cape!” “Cape ya udah, istirahat sana! Kan bisa dilakukan lagi besok pagi.”“Aku tidak suka melakukan sesuatu pekerjaan tanp
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status