"Radit, tunggu!" Tuan Wiratmaja kembali menahan Radit. Ia sempat melirik ke arah Tuan Brando sebentar."Radit, saya sungguh meminta maaf karena tadi sempat meremehkanmu," ucap Tuan Wiratmaja tiba-tiba.Kini dia percaya akan kemampuan Radit. Puterinya benar. Diam-diam, pria sederhana ini menyimpan keistimewaan. Tuan Wiratmaja merasa bersalah karena sempat menuduh Radit yang tidak-tidak."Tidak perlu minta maaf. Saya sudah terlalu sering berada di posisi seperti itu. Tidak dipercaya dan dihina. Tapi saya cukup mengerti, tidak apa-apa," sahut Radit kembali."Sebagai permintaan maaf, saya mengundang kamu untuk makan malam di rumah kami malam ini. Putri saya, jago memasak. Dia pasti akan menyuguhkan makanan yang lezat untukmu," ungkap Tuan Wiratmaja."Benarkah begitu? Wah, tentu saya akan senang sekali bila diundang makan apalagi masakannya langsung dibuat dari tangan yang ahli memasak," decak Radit kegirangan.Semburat pipi kemerahan merona di wajah Gina. Bukan soal pujian ayahnya tentang
Last Updated : 2024-06-17 Read more