All Chapters of Pembalasan Istri yang Disia-siakan: Chapter 71 - Chapter 80

88 Chapters

BAB 71

"Pah ... Papa! Bangun Pah!" Brian menepuk pelan tangan ayahnya yang tertidur pulas di mobil. "Aira!" lirih RK dalam tidurnya. "Papa bangun!" Brian sedikit mengeraskan suaranya. "Boss, bangun Boss!" tambah Bent. RK segera membuka matanya. " Bri ... Kok kamu ada disini?" Tanya RK bingung. "Papa tadi bobo, saat Om'Bent jemput Bri. Ehh pas Bri naik ke mobil, ternyata Papa lagi mimpi, makanya Bri bangunin," ujar pria kecil dengan dimpel di kedua pipinya itu. "Bent kita ke rumah sakit sekarang!" tandas RK setelah mendengarkan penjelasan putranya. "Ini kita lagi otw ke rumah sakit Papa, Papa tenang ajah yahh! Mami Bri akan baik-baik saja, Mami sayang sama kita. Mami gak akan ninggalin kita. Iyaa kan Pahh!" RK hanya terdiam dengan tubuh yang gemetar, dia tidak dapat membayangkan, jika harus mengalami kehilangan dengan cara tragis seperti ini, untuk kedua kalinya, setelah dirinya kehilangan ayah dan kakeknya. "Boss ... Bri lagi ngomong itu, ditanggepin!" Mendengar perkataan Bent, RK
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

BAB 72

Dan tiba-tiba jantung Aira kembali berdetak. Dokter Lee segera memanggil perawatnya, RK yang mendengar alat deteksi jantung mengeluarkan bunyi, segera menengok dan menyadari, bahwa istrinya telah kembali. "Dokter, Dok tolong periksa istriku!" "Maaf Tuan, tolong beri kami ruang, kami akan memeriksanya terlebih dahulu." RK segera menggendong Brian dan menjauh dari ranjang Aira, memberi jarak agar para perawat dapat leluasa, melakukan tugasnya. Kedua pria tampan itu saling berpelukan, menumpahkan rasa bahagia di hati mereka. Brian tersenyum lebar ke arah RK, "Mami sayang sama kita Pah, Mami memang baik," ucap Brian bahagia. "Bukan hanya baik, tapi Mami kamu adalah the best of the best," balas RK dengan senyuman di wajah tampannya yang masih saja meneteskan airmata. Brian mengangkat tangannya, dan mengusap lembut kedua pipi ayahnya yang dialiri Airmata. "Udah Pah, malu ihh, dilihatin Susternya lho ini!" canda Brian, yang membuat RK tersenyum, tapi tetap saja airmatanya terus saja
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

BAB 73

Di tempat Lain, ada seseorang yang sedang duduk di kursi kebesarannya dan menatap nanar wajah wanita cantik dihadapannya. "Apa yang Kau inginkan, hmmm? Apa kau bodoh?" geram Pria berperawakan tinggi dan gagah diusianya yang terbilang tidak muda lagi, dengan suara baritonnya. Pria berusia 55 tahun itu, masih terlihat seperti pria berusia empat puluh tahun, tubuhnya yang gagah, dengan rahang yang tegas, pria yang memiliki manik berwarna coklat terang itu begitu tampan dengan rambut ikal berwarna coklat terang. "Aku ... Aku kesal!" "Kekesalanmu sama sekali tidak beralasan!" Pria itu meraih sebuah amplop coklat yang ada di atas meja. "Kau tahu, apa yang akan kita hadapi karena kebodohanmu?" Tambahnya sambil melemparkan amplop coklat itu ke hadapan wanita itu. Segala isi yang ada di dalam amplop itu bertebaran di lantai. Wanita itu tercengang dengan apa yang sedang dilihatnya. "Ba-bagaimana Dia bisa tahu?" "Cihhh ... Kau memang tidak pantas menjadi seorang ibu, kau hanya pantas men
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

BAB 74

RK sedang duduk di kursi goyang berbahan kayu jati dengan ukiran yang sangat menawan, dengan inisial nama Neneknya tertera di sana. Ya, kursi itu adalah milik mendiang nenek RK yang diberikan oleh ayah RK sebagai kado ulang tahun, sebelum ayah dan kakeknya meninggal. Jadi kursi itu memiliki begitu banyak kenangan. Saat duduk diatasnya, RK selalu merasa ada roh yang menaungi dirinya, yang membuat dirinya merasa kuat dan mampu menjalankan semua amanah yang ditinggalkan orang tuanya, yakni ayah dan kakek neneknya. RK selalu akan merasa lebih baik. Oleh sebab itu, setiap dirinya menghadapi masalah besar atau masalah yang begitu pelik, dirinya akan duduk diatas kursi itu, menghabiskan banyak waktu, hanya untuk merasakan kehadiran orang-orang tercintanya ini, sambil berbicara sendiri. Namun saat ini, Ia tidak duduk sendirian disana. Dirinya sedang memeluk malaikat kecilnya yang sedang sakit. Semenjak kemarin, Brian tidak henti-hentinya mengkhawatirkan Aira. Dirinya tidak dapat t
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

BAB 75

Di sebuah kota besar dengan hiruk pikuk kendaraan dimalam hari, seorang gadis belia sedang berdiri di tepian jalan menunggu lampu merah menyala, agar dirinya dapat menyeberangi jalanan itu. "Tolong ikutlah denganku, Nona!" "Sampai kapan, kau akan terus membuntutiku seperti ini, apa kau tidak lelah?" Tanya gadis itu, membuat pria itu hanya terdiam dan menundukkan kepalanya. Setelah beberapa saat, "Ini perintah langsung dari Tuan Edgar, Nona! Tolong dengarkan aku, karena ini demi kebaikanmu!" "Aku lelah hidup seperti begini, aku ini putri ayahku, mengapa aku harus selalu bersembunyi dari dunia dan tidak dapat melakukan semua hal yang ingin aku lakukan, apa salahku?" Kesal wanita berparas cantik, dengan rambut ikal panjang berwarna coklat terang, dengan manik mata berwarna senada, serta kulit putih porselen, membuatnya terlihat sangat cantik dibawah sorot lampu jalanan Kota Samara. "Maafkan aku, Nona!" ujar pria itu sembari menunduk dan segera mengikuti langkah kaki gadis cantik itu
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

BAB 76

"Apa maksudmu, Suaraku memang seperti ini!" ujar sosok itu. "Paman!" Teriak Brian dengan wajah sumringah, dan segera berdiri dan melompat-lompat di atas ranjang. "Heeiii, tenangkan dirimu, Son!" ujar sosok tersebut yang kemudian berjalan ke arah Brian dan segera memeluknya erat-erat. "Aku merindukanmu, Paman! Sudah sangat lama sejak terakhir kita bertemu!" "Kau memiliki Mami yang sangat mencintaimu, dia tidak pernah membiarkanmu tidur sendirian. Dia selalu berada di sisimu, dan hal itu membuatku kesulitan untuk menemuimu!" "Iyahh, Dia memang Mami terbaik yang Tuhan kirim buat Bri dan Papa," ucap pria kecil itu dengan mata yang mulai mengembun. "Mamimu orang yang kuat, Paman yakin, dia akan segera terbangun karena sudah sangat merindukan putranya yang pintar dan tampan ini." Ujar pria itu sembari mengangkat Brian dan meletakannya di atas punggung kokohnya, dan berjalan ke arah cermin. Mereka berdua saling menatap melalui cermin besar yang terpasang didinding ruangan itu, lalu
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

BAB 77

RK sedang bersandar dikursi tunggu, sembari memejamkan mata, nyaris tertidur nyenyak, sebab dirinya kurang tidur sejak Aira masuk rumah sakit. Semalam setelah dirinya menyerahkan Brian pada pria misterius itu, dirinya langsung ke rumah sakit untuk menemani Aira. Aira masih tertidur dengan wajah pucat yang selalu terlihat sangat cantik di pandangan RK. Dering handphone menarik kembali kesadaran pria bermata amber itu. Dirinya segera meraih handphone dari saku celana Jogger training berwarna abu-abu terang yang dirinya kenakan, dan segera menjawab panggilan itu. "Hallo Boss!" terdengar suara dari seberang sana. "Hhmm, katakan!" Jawab RK datar. "Plan C beres Boss!" lapor pria diseberang sana singkat. Mendengar hal itu, RK tersenyum jahat. Dirinya tidak menyangka akan secepat ini. Bent dan anak-anak buahnya, benar-benar bekerja keras dan cepat. "Baiklah! Tapi kemana Bent, mengapa kau yang melaporkan hal ini!" tanya RK bingung. "Maaf Boss, Pak' Bent sedang tidur, kata teman-tema
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

BAB 78

Di sebuah cafe bertemakan suasana abad pertengahan, dua orang wanita berbeda generasi sedang duduk berhadap-hadapan sambil menatap tajam satu sama lain. "Jadi gimana?" "Apanya yang gimana, Laura? Mengapa kau selalu seenaknya. Kau ingin melimpahkan semua masalah ini padaku dan tidak ingin RK mengetahuinya, apa kau dungu? Berfikir bahwa kau bisa lolos darinya? Cihh!" Ya, dua wanita itu adalah Laura dan Astrid yang akhirnya bertemu untuk membicarakan, tindakan mereka selanjutnya. "Sejak awal rencana untuk mencelakai Aira adalah rencanamu Tante, sama sekali aku tidak memikirkan hal itu, sebab aku takut RK akan mengetahuinya." ujar Laura sembari menyesap capuccino hangat perlahan. "Oleh sebab itu, aku tidak ingin terlibat sedikitpun dengan masalah saat ini," tambahnya lagi. "Jadi kau ingin, aku mengaku sendiri ke RK begitu?" tanya Astrid dengan wajah yang dipenuhi kekesalan. "Yahh mau gimana lagi, cuma itu caranya. Sebab jika RK mengetahuinya melalui penyelidikannya, berarti akupun
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

BAB 79

Seminggu sudah berlalu, Aira masih belum juga terbangun. Sedangkan Edgar mulai geram, dirinya ingin mengambil tindakan, namun anak buah RK sudah lebih dulu mengancamnya, akan membunuh putrinya, jika dirinya gegabah. Selama seminggu pula, RK betul-betul memfokuskan pikirannya pada Aira, hingga beberapa pekerjaannya sempat tertunda, dan mendapatkan protes dari beberapa perusahaan yang berpartner dengan Starlight. Donny yang sudah beberapa hari terus saja membujuk RK, agar dirinya mau kembali bekerja dan tidak menunda-nunda projects yang sudah deal dengan beberapa perusahaan, akhirnya menghela nafas lega, sebab RK akhirnya bersedia untuk mulai kembali aktif bekerja. "Dokter Lee, tolong kumpul semua anak buahmu yang bertugas merawat istriku. Aku ingin bicara!" titah RK dingin. "Baik Tuan!" Dokter Lee segera mengumpulkan para perawat yang dirinya percayai untuk mengurus Aira selama ini. "Baiklah, terimakasih karena kalian sudah bersedia untuk berkumpul disini." Para perawat itu mengan
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

BAB 80

RK terpaku menatap wajah gadis dihadapannya ini. Ada desiran aneh, RK terus menatap wajah cantik itu lekat-lekat. "Kak, kakak!" Audrey sedikit mengeraskan suaranya, sebab RK menatapnya dengan tatapan yang terlihat sendu dan begitu dalam. Mendengar suara melengking itu, RK terkaget dan segera melepaskan genggaman tangannya yang begitu kuat. "Kann ... tanganku kesakitan, Ayoo tiup! Sakit tahu," kesal gadis itu meniup dan memijat tangannya sendiri secara perlahan. RK kemudian berbalik menatap Bent yang berada di anak tangga dua tingkat di bawah dirinya. "Sudah kubilang," ucap Bent sembari memamerkan tawa terpaksanya. RK kemudian melanjutkan langkah kakinya, meninggalkan Audrey yang kesakitan. Namun, disaat yang bersamaan Audrey tertegun, mengingat tatapan sendu sang penguasa Starlight itu. 'ada apa dengan tatapan itu? meskipun mereka tidak pernah memberitahukan semuanya padaku. Tapi aku bukan anak kecil lagi, aku tahu kau adalah kakakku, dan sebagai adikmu, aku bisa merasakan kese
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status