“Enggak usah, Kak … sebentar lagi dokternya datang.” Zaviya menolak terang-terangan.Ghazanvar tidak memberikan tanggapan dengan ucapan tapi pria itu tersenyum sembari menatap Zaviya lekat.“Bisa-bisanya si Svarga ngebiarin Zaviya ke dokter sendirian, gue tikung juga bininya sekalian.” Ghazanvar bergumam di dalam hati.“Kak Ghaza enggak kerja?” Zaviya bertanya agar Ghazanvar berhenti menatapnya, dia risih.“Enggak … udah kaya raya,” balas Ghazanvar enteng.Zaviya mendengkuskan tawa pelan.“Kak, beneran aku enggak apa-apa sendiri kok.” Zaviya mengusir secara halus.“Kamu takut Svarga marah ya? Svarga ‘kan enggak tahu.” “Kalau tahu dia pasti marah, Kak.” Zaviya menunjukkan tampang nelangsa.“Nyonya Zaviya!” Seorang perawat memanggil Zaviya.Zaviya langsung berdiri. “Aku masuk dulu ya, Kak … Kak Ghaza pergi aja, aku bisa sendiri kok.” Ghazanvar bangkit dari kursi, dia tidak mengindahkan ultimatum Svarga tempo hari.“Ayo aku anterin,” kata Ghazanvar melewati Zaviya masuk ke dalam ruang
Last Updated : 2024-05-20 Read more