Dingin jemari yang membelai pipi membangunkan Floryn dari tidur lelapnya yang baru terjadi beberapa menit. Dengan berat Floryn membuka matanya dan melihat keberadaan Alfred tengah duduk di sisi ranjang, terdiam menatapnya dengan senyuman lembut, berbanding balik dengan sepasang matanya yang menatap sendu.Floryn berkedip pelan, meraih tangan Alfred dan menggenggamnya.Ada kesenangan yang tidak Floryn mengerti saat melihat pria itu kembali berada di hadapannya. Floryn merasa lega dan aman.“Tidurlah lagi, kau pasti lelah. Nanti kita bicara,” ucap Alfred terdengar lembut, mengusap pipi Floryn dan mengecup keningnya sekilas.Mata Floryn bergerak pelan, melihat Alfred beranjak pergi ke kamar mandi. Floryn kembali memejamkan matanya, tertidur lelap, mengumpulkan lebih banyak kekuatan yang telah terkuras sepanjang hari hingga tengah malam. Hari ini masih sama seperti hari-hari sebelumnya, mencekam. Rachel masih mengirimkan penjahat untuk menghabisinya, bahkan hari ini dua penjahat yang d
Terakhir Diperbarui : 2024-08-12 Baca selengkapnya