"Aku tidak mau tidur dikamar itu, Mas. Disana kamarnya sempit lagipula hanya ada kasur bekas ibu, aku tidak ingin kulitku nanti terkontaminasi kuman penyakit darinya." Sanggah Kak Inggit, bersikeras mau kembali masuk kedalam kamar Bang Gagas."Aku tidak perduli, sekarang rasakan bagaimana rasanya seperti ibuku waktu itu, tidur beerdempetan di kamar sempit, beralaskan kasur lusuh bekas pakai puluhan tahun lalu."Kak Inggit memutar bola mata malas mendengar bentakan Bang Gagas, dia masih tetap bertahan di depan kamar Abangku tidak mau menuruti kata-kata Bang Gagas, untuk turun ke lantai bawah dan tidur dikamar belakang. Kak Inggit masih setia berdiri bahkan saat ini dia malah sengaja duduk didepan kamar Bang Gagas, entah apa yang diinginkan seorang Inggit, sudah ketahuan selingkuh, sudah ketahuan mencelakakan Ibu mertua bahkan sampai mencelakai ku adik iparnya, namun rasa malunya seolah tak pernah ada, kulit wajahnya sudah tebal, sudah begitu kuat menghadapi cemooh juga caci maki orang
Last Updated : 2024-04-09 Read more