Sosok pria yang bermulut manis dengan parasnya yang tampan bak seorang pangeran di suatu kerajaan, tersenyum senang. Sudut bibir sedikit terangkat, tidak menunjukan satu buah gigi pun. Tetapi apa yang dipantulkan oleh kaca jendela di sampingnya sungguh berbanding terbalik. "Aku tidak berniat mencurigai apa pun mengenai suamiku sendiri. Tapi kenapa setiap kali aku menatap matanya mulai dari hari itu, aku merasa seolah hidupku juga tidak akan lama lagi?" Arum bertanya-tanya dalam batin yang terus bergejolak. Sangatlah gelisah wanita muda itu, tapi ia terus menatap Julvri seolah ingin mengabaikan semuanya. “Julvri,” panggil Arum dengan suaranya yang lirih.Julvri segera beranjak dari sana sesaat setelah mendengar panggilannya. “Kenapa kamu selalu mengatakan hal-hal yang ambigu?”Arum bertanya.“Apa yang menurutmu ambigu, Arum? Aku rasa semua yang aku katakan itu masuk akal,” pikirnya.“Aku tahu betul, setiap manusia pasti akan mati tapi kau mengatakan, "Selamanya hingga ajal menanti",
Last Updated : 2024-10-29 Read more