All Chapters of Hubungan Terlarang Penuh Tantangan: Chapter 21 - Chapter 30

37 Chapters

I WILL PROTECT YOU

I WILL PROTECT YOUAva cukup terkejut dengan permintaan Nico untuk menjaga jarak dari Alex. Berkali-kali Ava pikirkan, tetapi dia tidak dapat menemukan jawaban pasti atas permintaan yang bukan sekali ini Nico minta darinya.“Pak Nico suka sama saya?” tanya Ava dengan gamblang.Gamblang memang, tetapi gambling untuk Ava. Dia tidak tahu Nico akan menjawab apa. Jika iya, mungkin Ava akan minta waktu untuk berpikir dulu. Tapi jika tidak, Ava akan pura-pura sedang bercanda.“Hah?!” Nico kaget dengan pertanyaan Ava. Dan lucunya, jantungnya tiba-tiba berdebar mendengar pertanyaan gadis itu. “Bukan begitu,” Nico pura-pura tertawa.Ava pun berpura-pura tertawa. Dia memang sudah menyiapkan reaksi ini tadi. “Saya bercanda, Pak.” Ava menyeruput jeruk perasnya. “Makanya, jangan nyuruh saya menjauh dari Pak Alex. Kesannya Pak Nico lagi jealous.”“Jealous? Saya?” Nico tertawa. “Gak lah. Saya cuma worry.”“Worry kenapa?” tanya Ava. Raut wajahnya berubah serius.Nico khawatir Ava hanya akan menjadi ko
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

JADI YANG PERTAMA

JADI YANG PERTAMASecangkir teh hangat terlihat mengepul dari kilatan cahaya matahari yang mengintip dari balik jendela ruang tamu. Tanaman hijau tumbuh subur di taman kecil yang terselip di depan teras rumah. Televisi sengaja dinyalakan meski Nico tidak menyaksikan acaranya dengan sepenuh hati. Matanya sesekali menatap kamar mandi yang berada tidak jauh dari dapur dan meja makan tempat dia menghabiskan sepasang roti panggang.“Kenapa gue masih disini?” Nico bertanya pada dirinya sendiri.Dia sedikit menyesal mengatakan ‘iya’ saat Ava menawarkannya untuk istirahat lebih dulu sebelum pulang. Sekarang Nico jadi merasa seperti pria yang tengah mencari cara untuk melakukan hal mesum kepada wanita yang tinggal sendirian di rumahnya.‘Mungkin aku bisa menciumnya’. ‘Tantenya gak ada.’ ‘Kami hanya berdua di rumah ini.’ ‘Sepertinya lebih dari cium juga bisa’. ‘Mungkin … bercinta?’. ‘Apa dia mau?’. ‘Bagaimana kalau dia menolak?’. Isi kepalanya penuh dengan kata-katanya sendiri. Dan Nico merasa
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

JEBAKAN UNTUK AVA

JEBAKAN UNTUK AVAPipi Ava memerah. Bersemu malu setelah mendengarkan ucapan Nico. Sekarang bagaimana dia bisa bersikap seolah-olah bercinta adalah hal biasa, seperti saran Agnes sebelumnya. Jelas, Ava tidak akan bisa bersikap seperti itu jika Nico tahu bahwa Ava belum pernah melakukan hal itu sebelumnya.“Gita!” Ava mengeram di depan sahabatnya. “Mulut lu ya, bener-bener!” Ava melempar bantal kursi di ruang tamu ke arah Gita yang sedang asik duduk di atas sofa sembari memainkan ponselnya.“Salah gue apa sih, kok dimarahin.” Gita memelas.“Bisa-bisanya lu ngomong gitu di depan Pak Nico.” Ava melemah. Dia menjatuhkan badannya ke atas sofa. Tubuhnya serasa lemas mendadak.“Pak Nico?” Gita menggeser posisi duduknya menjadi menghadap Ava. “Lu manggil ‘Pak’ ke cowok yang ‘tidur’ sama lu?” Kening Gita berkerut. “Apa jangan-jangan dia udah tua? Tapi mukanya masih muda ah. Ganteng lagi.” Gita tersenyum sendiri. Matanya melayang, seperti membayangkan Nico adalah pria impiannya. “Atau … argh! G
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

I WILL GET YOU

I WILL GET YOU Tanpa curiga sedikit pun, Ava mendatangi tempat acara yang Aldo informasikan. Alexa club memang cukup terkenal di kalangan anak muda Jakarta. Namun tidak ada yang tahu dengan pasti siapa pemiliknya. Konon katanya seorang pengusaha dari Australia. Ada juga yang bilang seorang penjabat negara. Karenanya Alexa club hampir tidak pernah tersentuh oleh masalah dari kepolisian maupun perpajakan. Namun Alexa club sebenarnya sudah lama dimiliki oleh Alex. Pria itu membeli Alexa yang sebelumnya bernama Phoenix dari seorang temannya yang pernah kuliah bersama di Australia. Alex mengganti nama club dan merubah semua design di tempat itu menjadi sesuai dengan impiannya. Si paling pintar bernegosiasi itu sengaja memberikan beberapa persen sahamnya secara cuma-cuma kepada beberapa orang penting di pemerintahan agar club-nya dapat berdiri tegak tanpa tersentuh masalah. “Akhirnya kamu datang juga.” Aldo menyambut Ava yang baru tiba. Wajah Aldo sangat sumringah saat melihat Ava data
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

ADA APA DENGAN AVA?

ADA APA DENGAN AVA? Aldo terus bernyanyi tanpa henti. Pria itu sama sekali tidak peduli dengan suaranya yang terdengar sumbang di telinga orang lain. Belum lagi tempo suaranya yang kadang terlambat, kadang malah terlalu cepat. Alex dan Ava hanya bisa saling melemparkan pandangan sambil sesekali menahan tawa. “Ini dia! Minuman special kita.” Liam kembali ke ruang karoke bersama seorang pelayanan yang membawa 4 gelas minuman. Liam menaruh gelas minuman itu satu persatu ke hadapan pemiliknya. Ava sama sekali tidak curiga jika minuman miliknya sudah dicampur obat perangsang oleh Liam. Aldo juga tidak tahu menahu soal itu. Tugasnya hanyalah membawa Ava ke tempat ini dan menerima hadiahnya sesaat lagi. “Kalau gitu, mari kira rayakan kerjasama Bio Group dengan Amazed!” Alex mengangkat gelas minumnya ke atas udara. Ava terpaksa ikut bersulang setelah dia melihat Aldo dan Liam ikut melakukannya. Mau tak mau Ava menyeruput minuman beralkohol itu sebagai tanda hormat dan menerima kebahagian
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

AKU INGIN BERCINTA!

AKU INGIN BERCINTA!Jika boleh jujur, Aluna juga tidak ingin menjebak Nico seperti ini. Walaupun dia memang tidak dekat dengan Nico, namun hubungannya dengan Nico juga berjalan dengan baik layaknya rekan bisnis.Aluna tidak punya pilihan. Alex memaksanya untuk menjebak Nico untuk menghancurkan nama baik saudara tirinya itu. Jika Nico membuat skandal yang memalukan, mau tidak mau Nico pasti akan dipaksa mundur dari manajemen Bio Group. Jika begitu, Alex akan menjadi satu-satunya orang yang berkuasa di perusahaan keluarganya.“Sorry, saya terima telpon dulu.” Nico memberikan kunci kamar hotel kepada Aluna agar gadis itu bisa masuk ke dalamnya terlebih dahulu.“Pak Nico!” Aluna mencoba menarik Nico agar masuk bersama.“Saya harus terima telepon ini.” Nico mengibaskan tangan Aluna yang sedang memegang lengannya.Sikap Aluna yang agresif, sontak saja membuat Nico jadi kesal. Tanpa permisi lagi, Nico berjalan menjauh dari Aluna agar bisa menerima panggilan telepon yang masuk ke ponselnya.“
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

THAT WHAT'S I LIKE

Liam lelah. Ava memang bukan korban pertama bosnya. Tapi Ava yang paling kuat bertahan. Liam ingin segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang ke rumah. "Udahlah, gak usah banyak tingkah!" bentak Liam pada Ava. Tangan Liam membuka kancing kemeja Ava bagian atas. "Don't touch her!" Tubuh Liam tersungkur ke lantai bersamaan dengan suara Nico yang menggelegar di dalam kamar. "Pak Nico!" Kedua bola mata Liam terbeliak. Mata Liam lantas melirik pada pintu masuk kamar yang terbuka. Bodoh! Liam lupa untuk menguncinya. Pantas saja Nico bisa masuk dengan mudah. "Ava!" Nico membantu Ava berdiri. "Kamu gak apa-apa?" Ava hanya menjawab dengan anggukan. "Ayo kita pulang." Nico memapah tubuh Ava. Mata Nico menatap Liam sebelum meninggalkan kamar, "Gua habisi lu, kalau berani menyentuh pacar gua lagi." "Maafin saya, Pak..." Liam berlutut di hadapan Nico. "Saya cuma menjalankan perintah." Nico tahu. Nico memang selalu tahu jika Liam hanyalah kaki tangan Alex. Tapi untuk saat ini, Nico han
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

ADDICTED

ADDICTEDSentuhan tangan Ava seperti racun yang membuat Nico ketagihan. Dia ingin lagi, lagi dan lagi. Suara manja Ava layaknya godaan yang mampu merangsang nafsu kelelakian Nico untuk meninggi."Lagi?" Pertanyaan Ava terdengar seperti sebuah pernyataan untuk Nico. Pertanyaan yang tentunya tidak bisa Nico tolak.Kedua tangan Nico langsung memeluk pinggul Ava saat gadis itu mencium bibirnya. Tubuh Ava yang lebih pendek seakan bukan halangan untuk mereka berciuman dengan mesra. "Saya..." Ava tiba-tiba melepaskan ciumannya. Pikirannya seakan kembali pada jalur yang benar. Tapi birahinya tetap mengguncang batinnya untuk terus berlomba."Mau berapa kali pun, aku ladeni!" Nico mengangkat tubuh Ava.Jantung Ava seperti terpacu. Detakannya semakin cepat seiring dengan keinginannnya untuk bercinta yang juga semakin tidak terkira.Nico mendudukkan Ava di atas meja kerja mini yang ada di dalam kamar tidur untuk tamu tersebut. Tangannya melepaskan kemeja Ava dan membuangnya dengan asal entah kem
last updateLast Updated : 2024-04-01
Read more

CANGGUNG

CANGGUNGNico menatap wajah gadis yang tidur disebelahnya dengan serius. Jadi, seperti ini rasanya punya istri?Ada seseorang yang akan ditatap saat bangun pagi. "Konyol!" Nico lantas tersenyum sendiri. Bisa-bisanya dia berpikir soal istri. Padahal selama ini, dia berprinsip untuk tidak ingin menikah.Nico beranjak dari atas ranjang dengan perlahan. Dia tidak ingin membangunkan Ava yang masih tertidur dengan pulas. Gadis itu benar-benar terlihat menggemaskan saat sedang tidur. Membuat Nico enggan untuk pergi.Namun Nico tetap pergi juga. Meninggalkan kamar tamu yang sebenarnya tidak pernah digunakan untuk menerima tamu. Nico memang tidak suka ada orang lain yang menyambangi rumahnya. Dia suka ketenangan. Dia memilih untuk menjauhkan diri dari orang-orang yang hanya ingin mengambil keuntungan dari hidupnya."Tolong cuci cepat ya." Nico memberikan pakaian Ava kepada seorang pelayan wanita yang bekerja di rumahnya. "Hmm, kamar tamu gak usah di bersihin. Saya lagi ada tamu." "Baik, Pak."
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

KEMARAHAN AVA

KEMARAHAN AVASeorang wanita setengah baya terlihat sedang berdiri di dekat pintu masuk kamar tamu ketika Ava membalikkan badannya setelah puas mengomel pada Nico. Di tangan wanita itu ada sepasang pakaian Ava yang sudah tergantung rapi di gantungan pakaian berwarna hitam."Maaf, itu kayaknya baju saja." Ava mendekati wanita itu untuk mengambil pakaian yang dikenalnya."Silahkan." Kepala pelayan di rumah Nico itu tidak banyak bicara meskipun dia sudah cukup banyak melihat hal yang tidak biasa di hari ini."Makasih banyak udah di cuciin dan di gosokin bajunya." Ava mendadak canggung.Wanita itu tidak menjawab apapun. Hanya tersenyum manis pada Ava yang lantas pergi ke kamar tamu, tempat dia bermalam tadi.Walaupun tidak banyak bicara, tetapi lirikan wanita itu sudah berarti banyak untuk Nico. "I don't know. Dia marah-marah." Nico mengangkat bahunya. Berbicara pelan kepada wanita yang setia menjaganya selama ini.Wanita itu hanya mengangkat dagunya dan mengarahkannya ke kamar tamu. Mem
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status