Avanthe tersentak bangun ketika tiba – tiba satu desakan serius mengingatkannya pada perkataan Hores untuk menemui pria itu di luar. Dia tidak tahu seberapa lama membiarkan Hores menunggu. Tetapi sungguh, terlalu ngantuk membuatnya jatuh tertidur. Sesuatu yang secara naluri tidak Avanthe rencanakan. Dia mengerjap. Setelah mengamati Hope yang sedang terlelap puas, tubuh Avanthe segera beringsut, pelan sekali supaya tidak meninggalkan sekecil apa pun suara sekadar membangunkan Hope. Sedikit terburu dia menarik turun kain yang tersibak di sekitar dada, kemudian mengambil beberapa bantal demi mengganjal sisa jarak antara Hope dan pinggir ranjang. Masih dengan keputusan ‘hanya sebentar’, akhirnya Avanthe memutuskan untuk melangkahkan kaki. Sebelum benar – benar meninggalkan kamar, dia mengintip Hope sebentar, sekali lagi, dan akhirnya lewat satu tujuan ambigu, bingung, bertanya – tanya apa yang ingin Hores bicarakan, itu menuntut Avanthe supaya tidak memiliki pilihan selain did
Last Updated : 2024-04-27 Read more