Aku terhenyak, meski tak begitu kaget mendengar perkataan Nizar. Kesalnya lagi karena mereka ngotot sekali ingin mengakuisisi perusahaan keluargaku?Bahkan, di tengah badai keuangan yang tengah melanda, mereka masih tetap nekat mengakuisisi TalentVista?Apa yang mereka pikirkan? Bagaimana mungkin TalentVista bisa berkembang di tangan mereka, sedangkan perusahaan mereka juga tengah down?Tapi, sebenarnya gak heran juga, karena melakukan akuisis akan memiliki banyak keuntungan. “Hm.” Aku berdehem singkat, menatap Nizar serius. “Jadi, kamu mau jadi investor Raymond Group?” tanyaku dengan nada yang sedikit kecewa. Ya, aku mungkin akan kecewa kalau Nizar melakukannya.Tapi, di sisi lain, aku juga harusnya gak boleh kecewa. Karena walau bagaimanapun juga, semua orang juga pada tahu kalau ayahnya Nizar alias ayah mertuaku adalah bagian dari Raymond Group.Boleh jadi mungkin Nizar tergerak hatinya untuk membantu peru
Last Updated : 2024-08-01 Read more