"May, buka pintunya," panggil mas Siddiq dari balik pintu. Jam didinding sudah menunjukkan diangka sepuluh malam. Herannya, kenapa mas Siddik tidak tidur sendirian saja dikamar depan, tidak perlu mengusik ketentraman aku tidur."Mayra ... May!" mas Siddik terus saja memanggil sambil sesekali menggedor. "May, buka pintunya!" Lelaki yang konon katanya mirip Abu ubaidah itu terus saja menggedor pintu, tetapi sekarang menjadi melemah suara gedorannya. Aku khawatir, mas Siddik kenapa-kenapa diluar sana, akhirnya aku buka juga pintunya."Ada apa sih?" Bentakku tapi seketika saja aku terhenyak tatkala melihat wajah dan mata mas Siddik memerah dengan nafas tersengal."Di ... dingin!" Tiba-tiba saja tubuh mas Siddik terjatuh menimpa tubuhku. "Mas, berat ih," Aku berusaha mengangkat tubuhnya tetapi tenagaku tidak cukup kuat.Jantungku berdegup kencang tatkala tubuh mas Siddik menimpa tubuhku yang ikut terjatuh bersamanya. Aroma tubuh mas Siddik wangi, aku sangat suka aroma itu, begitu menenan
Last Updated : 2024-12-19 Read more