“Iya...” Ray menjawab dengan suara rendah, “Jangan masuk, cepat pergi...”Saat ini, Ray masih menyuruhnya pergi.Siska berkata sambil menangis, “Ray, bagaimana kabarmu sekarang? Apakah kamu masih bisa bertahan?”“Aku merasa sedikit lelah.” Suaranya sangat serak.Siska terpikir Ray terbaring dalam genangan darah. Dia bahkan tidak berani memikirkannya lagi. Dia menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran itu dan berkata dengan tegas, “Ray, bertahanlah! Polisi sudah masuk, mereka akan menyelamatkanmu, kamu akan baik-baik saja...”Tidak ada jawaban di telepon.Siska takut Ray akan pingsan, jadi dia menggelengkan dagunya dan berkata, “Ray, kamu tidak boleh tidur! Kamu berjanji untuk menyelamatkan ayahku, kamu harus menepati janjimu, bertahanlah!”Awalnya sepertinya Siska membenci Ray, menolaknya dan memberontak padanya, tetapi pada saat ini, Siska sangat panik.Dia takut Ray akan mati. Dia tidak bisa mengendalikan rasa takutnya. Dia meremas ponselnya dan berkata, “Bukankah kamu bilang ka
Baca selengkapnya