Siska terkejut, kesadarannya perlahan kembali, menekan dorongan di dalam hatinya."Kenapa kalian berada di ruangan yang sama?" Heru berjalan selangkah demi selangkah, menatap wajah Siska dengan tatapan tajam, membuat orang merasa takut.Siska menyembunyikan rasa takut di dalam hatinya dan berkata dengan tenang, "Berada di ruangan yang sama?"Heru menyipitkan matanya, "Kamu pikir aku tidak tahu? Aku baru saja melihat Ray keluar dari ruang ini."Ternyata Heru melihatnya.Tapi itu tidak masalah, Siska sudah memikirkan bagaimana menjawabnya. Dia berkata dengan tenang, "Dia bertanya padaku bagaimana aku menjadi pacarmu, aku memberitahunya dengan jelas.""Apa katamu?" Heru menatap wajahnya, seolah mengamati reaksinya.Siska memandangnya, "Aku memberitahunya, aku suka pria sepertimu."Heru tertegun sejenak, lalu tersenyum, "Benarkah? Itukah yang kamu katakan padanya?""Ya." Siska tidak berbohong, matanya cerah.Heru memandangnya dan tersenyum, "Pantas saja, saat dia keluar tadi, wajahnya terl
Baca selengkapnya