Kedua bola mata Yuna refleks membesar. Ujung bibir kirinya berkedut, terkejut dan bingung. Akal dan pikirannya bekerja keras, menafsirkan arti ucapan Jason.Yuna bahkan merasakan, dunianya tiba-tiba berhenti. Tatapan Jason seolah memiliki tombak yang langsung menancap tajam, sehingga ia tak berani bergerak. Lidahnya terasa kelu untuk bersuara dan detak jantungnya terasa berdetak keras, hingga ia dapat mendengarnya dengan jelas.“Tuan Jason menyukaiku atau menyanderaku? Tidak, akulah yang menawarkan menjadi hambanya … tapi kenapa maknanya seolah berbeda,” batin Yuna mendadak bimbang. “Tenang Yuna! Berpikirlah yang jernih!” perintah hatinya.“Kenapa? Kamu menyesal dengan ucapanmu? Ingin menarik janji dan sumpahmu?” tebak Jason menyadari Yuna tak segera merespon.Bukan menebak, tetapi ia yakin wanita di hadapannya syok dan terguncang. Yuna tak menyangka dirinya seberani ini, pikir Jason. “Jika kamu ragu, aku bisa memakluminya. Tapi, tenang saja! Aku tetap akan membantumu membalaskan de d
Last Updated : 2024-02-20 Read more