Home / Rumah Tangga / PESONA SI BRONDONG TENGIL / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of PESONA SI BRONDONG TENGIL: Chapter 311 - Chapter 320

326 Chapters

TUBUH MIKO HANCUR?

Setelah mengatakan hal itu, tanpa peduli dengan reaksi Miko yang tidak menyangka ia akan mengucapkan kata-kata tersebut, Moreno melakukan hal yang tidak diduga oleh Mister X. Tali yang tadinya dibuat Mister X melilit ke tubuh Mitha dialihkan menjadi ke tubuh mereka berdua. Sementara itu Mitha didorong oleh Moreno hingga menjauh dari kursi tersebut dan Mitha terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Moreno!Wanita itu berpaling dan berteriak ketika dengan usahanya yang keras Moreno mendesak Mister X menjauh dari Mitha agar saat tali tersebut menarik penghubung yang ada di luar dan menimbulkan ledakan setidaknya posisi Mitha tidak didekat ia dan Mister X. Melihat bahaya yang akan terjadi, Miko bangkit dan berusaha mengerahkan segala kekuatannya untuk mencegah apa yang dilakukan oleh Moreno. Namun, kekuatan Miko juga terbatas lantaran Miko juga sedang terluka akibat giok milik Moreno tempo hari yang masih belum sembuh benar dideritanya.Miko hanya bisa mengerahkan kekuatan seadanya hin
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

MELIHAT PANGLIMA TANAKARMA!

"Apa? Hancur?" tanya Mitha dengan wajah yang terlihat sangat terkejut."Iya.""Berarti, Kakak melihat dia yang melindungi semua yang ada di gedung?""Aku tidak tahu pasti, tapi, aku melihat dia mengeluarkan sinar putih dari tubuhnya, sinar itu melindungi orang-orang yang ada di gedung, entahlah, aku sendiri tidak bisa percaya dengan apa yang sedang terjadi, terlalu mustahil, tapi itulah yang terjadi, jika orang lain yang mendengarnya mungkin tidak akan percaya tapi aku benar-benar melihatnya...."Wajah Arman terlihat sangat serius saat mengucapkan kalimat tersebut pada Mitha, dan Mitha bisa melihat bahwa sahabat kakaknya itu memang benar-benar bersungguh-sungguh dalam menjawab pertanyaan darinya. "Apakah saat itu, Kakak sama Kak Jay? Maksudnya, apakah Kak Jay juga melihat apa yang Kakak lihat?" tanya Mitha sambil mengawasi pintu ruang rawat inap khawatir sang kakak tiba-tiba masuk dan mendengar apa yang dikatakannya."Sepertinya tidak. Aku pernah memancing soal pria itu-""Namanya, M
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

JIWA MORENO DIAMBIL?

Mendengar permohonan Mitha, Arman segera berbalik dan buru-buru keluar dari ruangan rawat inap Mitha hingga nyaris menubruk Jay yang saat itu masuk. "Ada apa?" tanyanya dengan kening berkerut pada temannya tersebut. "Tidak, aku hanya ingin ke toilet," bohong Arman sambil melirik ke arah Mitha agar perempuan itu paham dengan apa yang diucapkannya sekedar agar Jay tidak curiga.Jay membiarkan Arman untuk keluar, tidak curiga sama sekali dengan alasan sahabatnya itu hingga ia tidak bertanya apapun pada Arman.Pria bertubuh tinggi tersebut melangkah menghampiri tepi pembaringan sang adik, dan Mitha sedikit gugup dengan kehadiran kakaknya itu. "Sedikit banyaknya, aku sudah tahu apa yang terjadi, kalau tidak melihat kondisi Moreno yang parah, mungkin aku akan memarahinya sekali lagi."Suara Jay terdengar datar ketika mengucapkan kata-kata itu pada Mitha. "Dia justru menolong aku, Kak.""Ya, memang, tapi karena dia kamu dapat masalah, kan? Kamu sudah punya anak, sudah menikah, apalagi y
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

MORENO SEMAKIN KRITIS!

"Jangan dekati cucuku!" Ketika Arman sedang kebingungan apa yang harus ia lakukan untuk membuat keputusan, tiba-tiba saja sebuah suara terdengar, dan kakek Moreno sudah ada di belakang Arman sambil bicara seperti tadi.Panglima Tanakarma mengarahkan pandangannya pada pria tersebut seolah sedikit heran karena kakek Moreno juga bisa melihat dirinya."Anda bisa melihatku?" tanyanya pada kakek Moreno, dan itu membuat Arman mundur karena bukan wewenang ia lagi menghadapi Panglima Tanakarma lantaran ia merasa kakek Moreno lebih berhak bicara dengan makhluk gaib tersebut."Aku bisa melihatmu, ketika Miko selalu datang ke kamar Mitha juga aku tahu, hanya saja aku tidak mau membahasnya karena kupikir itu bukan ranahku, Tuan, Moreno melakukan banyak hal justru untuk melindungi Mitha bukan sebaliknya, terlepas dari apa yang diperbuatnya dan mengakibatkan Miko terluka, itu hanya karena mereka berdua selalu bertengkar tidak pernah cocok sama sekali.""Bukan saatnya untuk membahas masalah itu, Pak
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

MORENO SIAP MATI....

Mitha tidak tahu ia akan dibawa kemana, semua terjadi begitu cepat sampai untuk bernapas saja Mitha merasa tidak sanggup karena terlalu terkejut sekaligus tegang dengan apa yang sudah terjadi padanya.Semua berlalu begitu cepat, hingga sesuatu yang menyeretnya terhenti, dan Mitha merasa ia terhempas di atas sesuatu yang empuk sehingga tubuhnya tidak merasa sakit sama sekali meskipun ia tadi seolah terpental dengan kuat dari ruang rawat inap di mana ia berada.Mitha menatap berkeliling. Ia tidak tahu sedang berada di mana karena situasi tempat di mana ia sekarang berada asing dan ia tidak tahu ia sedang di tempat siapa. Ketika Mitha sedang dilanda kebingungan, tiba-tiba saja ia melihat Moreno sedang berjalan sendiri memakai pakaian serba putih. Karena ingin tahu kondisi Moreno, Mitha segera turun dari tempat di mana tadi ia mendarat, dan segera menggunakan kakinya untuk mendekati Moreno."Reno!" panggilnya, tapi ternyata suaranya tidak keluar hanya sampai di tenggorokan hingga Moreno
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

DIUSIR MORENO

"Jangan lakukan itu, Panglima!!" Teriakan Mitha membuat Panglima Tanakarma langsung mengalihkan pandangannya pada Mitha meskipun sebenarnya ia ingin mengabaikan, tapi sebagai seorang panglima, pria itu tahu, mengabaikan seseorang itu bukanlah sikap seorang panglima.Sementara itu, Moreno yang tidak sabar dengan apa yang harus dilakukan oleh Panglima Tanakarma segera mendesak terus menerus sang panglima tidak peduli dengan Mitha yang tidak setuju dengan apa yang dikatakannya."Panglima, aku adik kembar Miko, seharusnya, pendapatku juga wajib didengarkan, tolonglah, Panglima pasti pria yang paham bahwa keluarga yang berkaitan wajib didengarkan pendapatnya!"Panglima Tanakarma menarik napas panjang mendengar apa yang diucapkan oleh Mitha. Ia tidak bisa membantah karena memang itu benar."Baiklah. Karena salah satu dari kalian tidak ada yang mau mengalah, aku akan mengambil separuh separuh dari energi kalian untuk aku berikan pada Miko.""Jangan lakukan itu, kau tidak boleh melibatkan Mi
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

PAK SALIM MANDUL?

"Apa?"Maira tidak bisa menahan rasa terkejutnya ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Moreno. Ada penyesalan menyelusup di hatinya karena ia tidak meneruskan niatnya untuk membohongi Moreno bahwa ia adalah pacar pemuda tersebut jika ternyata ia akhirnya justru diusir."Kenapa enggak pergi?" Suara Moreno terdengar lagi, dan Maira hanya bisa mengeratkan genggaman tangannya pada jemari tangannya mendengar apa yang diucapkan oleh Moreno. "Reno, aku peduli padamu, bisakah kamu tidak bersikap seperti ini padaku? Aku khawatir karena kamu juga hilang ingatan, kamu juga baru siuman, tolonglah, jangan usir aku.""Terus, kalo lu di sini mau ngapain? Gue enggak mau ketemu sama lu? Mau apa? Lu bukan bini, juga bukan pacar, kenapa harus ada di sini?""Aku ... Pernah jadi istri kamu.""Hah? Kita pernah kawin?""Pernah menikah, kita pernah menikah!""Terus, kita kawin, enggak?""Eeem, itu....""Kalo kita belum kawin, itu artinya gue enggak suka sama lu, ngapain nikah kalo enggak suka?""Itu
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

AIR MATA PAK SALIM

"Iya, aku yang sulit memiliki keturunan, bukan kamu...." "Kamu ke dokter? Periksa?""Tidak sengaja, saat itu, aku mencari pekerjaan, bertemu dengan temanku yang jadi dokter, kami makan bersama dan banyak mengobrol, lalu entah siapa yang memulai sampai akhirnya kami bicara soal anak, dan aku mengatakan bahwa kita tidak punya anak, dia terkejut.""Terkejut karena kita masih muda tapi sulit dapat keturunan?""Ya.""Terus, dia menyarankan kamu untuk periksa?""Ya.""Kenapa kamu mau? Kamukan selalu bilang, kamu sehat dan yang sakit itu aku?""Aku menantang diri sendiri, aku merasa aku memang sehat dan masalahnya ada padamu, jadi karena itulah aku periksa.""Jika benar, yang bermasalah itu aku, kamu akan datang padaku dan menyudutkan aku?""Tidak, Viona. Aku memang egois, selalu merasa paling benar, tapi aku berusaha untuk berpikir jernih, dan selama kita berpisah, aku benar-benar merasa, aku memang sudah keterlaluan sama kamu."Viona memandang wajah Pak Salim dengan sorot mata yang tajam,
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

SYARAT DARI PANGLIMA TANAKARMA

"Kamu masih tidak percaya juga bahwa aku bisa berubah?" tanya Pak Salim sambil menatap wajah Viona dengan sangat serius."Bukan tidak percaya, tapi aku trauma, Maira adalah temanku, aku sudah menganggap dia seperti seorang adik, jadi wajar jika aku merasa takut kalau-kalau kamu justru masih menyukainya, aku harus bagaimana bersikap dengan dia....""Viona, aku benar-benar tidak lagi memiliki keinginan untuk memiliki Maira, aku hanya berpikir ingin bersamamu jika masih diberi kesempatan, tapi jika tidak, aku juga tidak memaksa, aku tahu diri.""Jadi, apa yang akan kau lakukan untuk membuat aku tidak khawatir lagi tentang perasaan kamu dengan Maira?""Aku akan membantu Maira untuk bisa mendapatkan Moreno lagi...."Wajah Viona seketika berubah semringah mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Salim. "Kamu serius?""Sangat serius.""Kenapa kamu ingin melakukan hal itu?""Karena aku tahu, Maira sangat mencintai Moreno.""Ya, kamu benar, Maira memang sangat mencintai Moreno, tapi pemuda itu
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

MORENO INGIN MEMBUNUH

"Baik, Panglima. Aku paham, terima kasih sudah memberikan aku kesempatan untuk tetap berinteraksi dengan kakakku." Panglima Tanakarma hanya mengiyakan tanpa bicara panjang lebar lagi, lalu dalam hitungan detik, pria dari alam gaib itu dirasakan Mitha tidak lagi ada di dalam ruangan tersebut meskipun ia tidak melihat. "Apakah dia sudah pergi?" tanya Moreno, pada Mitha beberapa menit kemudian. "Sudah." "Kamu yakin bisa memenuhi syarat untuk bisa bertemu dengan Miko?" "Yakin tidak yakin, aku harus yakin." "Mustahil...." Moreno hanya bicara seperti itu sambil melangkah keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Mitha yang masih melontarkan kata-kata, bahwa ia akan tetap berusaha untuk membuat utangnya lunas bagaimanapun caranya. Moreno dan juga Mitha akhirnya pulang ke rumah mereka masing-masing didampingi oleh keluarga mereka. Moreno banyak diam, meskipun masa masa kritisnya sudah lewat, tapi berdasarkan keterangan Panglima Tanakarma, keadaannya dengan Mitha memang sepe
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more
PREV
1
...
282930313233
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status