Part 79“Kenapa kamu tega, Dik. Kamu seperti tidak ada agamanya, bisa-bisanya kamu membuat Farah hamil. Dia adik iparmu, kamu begitu tega huhuhu.” Ibu terus menangis. Aku tentu saja bingung. Jangankan menghamili, menyentuh Farah saja tidak pernah terlintas sama sekali di benakku. “Ya Allah, Bu. Ibu jangan percaya begitu saja. Kamu juga, Pur. Demi Allah, aku nggak pernah menyentuh istrimu, jangankan menyentuh berniat saja nggak pernah ada di benakku, tolong kamu percaya aku. Jelas-jelas dia tadi yang ke kamarku dan ingin menggodaku, kalau dia hamil itu pasti anak kalian, aku tidak ada urusannya sama sekali.” Terang ku namun Ibu maupun Purwanto seakan dibutakan oleh Farah.Ibu masih saja menangis sedangkan pandangan Purwanto seakan-akan ingin menelanku. Bapak memberi isyarat agar aku segera pergi saja dari rumah. Semula aku ingin menolak, tapi melihat keadaan rumah membuatku mau tak mau harus hengkang dari rumah ini. Semuanya gara-gara Farah, bisa-bisanya dia mengatakan pada Purwanto
Read more