Kami baru saja mendarat di Surabaya menjelang Ashar. Sebuah mobil perusahaan menjemput kami dengan seorang pengemudi yang sangat ramah. Mobil pun melaju dengan halus memasuki jalan tol menuju Tanjung Perak. Kulihat IO sedang asyik berbincang dengan pengemudi, sepertinya sudah kenal lama.“Jadi sekarang masih nyusun ya Mas?” tanya pengemudi itu membuat IO mengangguk. “Sudah punya calon? Yang jelas lulus kuliah, Mas IO gak perlu lagi cari loker. Tinggal pilih mau kelola yang mana.”IO tertawa kecil. “Ambil S2 dulu kayaknya, Pak. Terlebih belum ada yang mau sama saya. Biarkan waktu saja yang menjawabnya.”“Bukan gak ada yang mau, tapi sama-sama dipendam sendiri,” celetuk Nam yang membuat kami menoleh ke arahnya.Aku menyenggol tubuh Nam memberi isyarat diam. Sementara Nam pura-pura tidak melihat. Pengemudi itu bahkan mengangguk kecil. “Wah, Mas, jangan dipendam sendiri. Segera ambil tindak lanjut sebelum diambil orang.”Nam tertawa kecil. “Udah diambil orang, Pak, tapi disia-siakan. Haru
Terakhir Diperbarui : 2024-01-23 Baca selengkapnya