Home / Rumah Tangga / Suami Dadakanku CEO Tampan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Suami Dadakanku CEO Tampan: Chapter 11 - Chapter 20

24 Chapters

Pelukan Terakhir

Harum dan Dewa langsung terdiam tak bersuara begitu mereka berada di dalam mobil setelah kejadian di tempat makan tadi. Karena sama-sama malu, Harum dan Dewa saling melirik satu sama lainnya. Bahkan, saat Dewa menoleh ke arahnya, kedua pipi Harum bersemu merah hingga seperti warna tomat yang merah menyala."Kak, jangan lihat aku terus kaya gitu," katanya terdengar malu-malu."Rum, kamu serius tadi?" tanyanya lagi untuk memastikan."Serius apanya?" Harum terlihat bingung."Ngajak saya menikah?" katanya kembali masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Harum saat ia mengajaknya menikah tadi."Aku serius, Kak." Harum terlihat serius."Kamu nggak akan tiba-tiba mengubah atau menarik perkataanmu tadi, kan?"Harum menghela napas pendek. Ia menatap wajah Dewa yang tengah memandanginya. Ia juga memegang kedua pipi Dewa dan menatapnya dalam-dalam."Aku tidak akan menarik lagi perkataanmu tadi, Kak. Aku serius untuk mengajak kamu menikah."Dewa terlihat masih tidak percaya dan menatap kedua
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

Selalu ada Untukmu

"Gimana skripsimu?" tanya Dewa yang baru saja datang berkunjung ke rumah Harum, kemudian duduk bersama di teras rumah calon istrinya itu."Baru nyari judul sih, Kak. Tapi, selebihnya lumayan lancarlah.""Dosen pembimbingnya gimana? Tidak mempersulit, kan?" tanya Dewa kembali.Harum membulatkan kedua bola matanya dan menatap wajah Dewa dengan tatapan sedih yang sepertinya sudah mengerti dengan ekspresi wajah Harum kalau sudah seperti itu."Killer, yah?" tanya Dewa kembali seraya tertawa kecil.Harum menganggukkan kepalanya pelan, dan kembali memasang ekspresi wajah memelasnya. "Dosenku terkenal pelit nilai dan sangat menyulitkan anak didiknya. Sudah banyak tuh, korban dosen pembimbingku yang seperti itu."Dewa tertawa kecil kembali seraya menyeruput teh manis yang dibuatkan Harum untuknya. "Harusnya, kamu senang mempunyai dosen pembimbing yang tipikal killer seperti itu.""Seneng gimana? Ke depannya aku pasti bakalan dipersulit terus. Nanti, jadwal sidangku pasti ditunda-tunda! Ah, aku
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more

Meja Akad

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Di ibu kota, terdapat sebuah gedung pernikahan yang terdengar sangat legendaris. Gedung tersebut terkenal dengan dekorasi yang indah, elegant, dan mewah. Di dalamnya, terdapat sebuah pernikahan yang akan menjadi pusat perhatian seluruh kota.Harum, seorang wanita cantik dan anggun, akan menjadi pengantin wanita yang mempesona. Ia tampil dengan kebaya yang begitu indah, menghiasi tubuhnya dengan sempurna. Kebaya putih yang terbuat dari kain sutra halus dan dihiasi dengan sulaman emas yang rumit.Setiap helai benang emas mengilap, mencerminkan cahaya yang memancar dari chandelier di langit-langit gedung pernikahan. Rambutnya terurai dengan lembut, dihiasi dengan bunga-bunga segar yang serasi dengan tema dekorasi. Harum benar-benar tampak seperti seorang putri yang turun dari surga.Sementara itu, Dewa, calon suaminya, tampak tampan dengan beskap yang warnanya sepadan dengan kebaya Harum. Beskapnya terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi,
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Status Baru

"Morning, Suamiku."Harum tersenyum lebar dan menyapa suaminya yang baru saja membuka mata dan terbangun dari mimpinya yang panjang, karena sudah melewati hari yang begitu melelahkan sepanjang hari kemarin."Morning, Istriku."Begitu membalas sapaan manja istrinya, Dewa mencium kening Harum dengan lembut. Si pemilik kening langsung menutup wajahnya dengan ke dua tangannya karena malu. Karena bibir tipis suaminya itu, baru saja mendarat dengan sempurna di atas keningnya."Kenapa kamu menutup wajah kamu, Rum? Wajah canti kamu di pagi hari kan jadi tertutupi.""Aku malu tahu, Kak!" serunya sambil berguling ke sisi kanan dan kiri di atas ranjangnya."Loh, kenapa musti malu?" Dewa mengernyitkan keningnya bingung."Di cium pagi-pagi sama kamu!" serunya kembali dengan ke dua pipinya yang sudah berubah warna, menjadi warna merah cabai.Mendengar apa yang dikatakan istrinya, reflek Dewa langsung tertawa terbahak-bahak. Menurutnya, itu lelucon yang cukup segar dan unik di pagi hari seperti ini.
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Seseorang yang tiba-tiba Muncul

"Maaf yah, seharusnya setelah menikah itu kita harusnya pergi honeymoon. Tapi, saya malah harus pergi bekerja," tutur Dewa pelan seraya menatap wajah istrinya dengan tatapan rasa bersalahnya, begitu Harum mengantarnya ke depan pintu rumah untuk pergi bekerja."Nggak apa-apa, ko, Kak. Aku tahu kakak lagi sibuk banget. Kita bisa menikah di saat kamu banyak pekerjaan saja itu sudah luar biasa buat aku.""Saya bena-benar menyesal, Rum. Maafkan saya, ya" katanya kembali sembari menggenggam tangan istrinya, sebelum ia masuk ke dalam mobil."Nggak apa-apa, ko, Kak. Aku bisa ngerti kalau honey moon kita ditunda dulu untuk sementara. Ya udah, kamu ke kantor sekarang aja. Udah ditungguin, kan?"Dewa masih menatap wajah istrinya dengan tatapan yang penuh penyesalan yang mendalam. Baru saja kemarin menikah, seharusnya hari ini ia libur dan merencakan perjalanan honeymoon mereka ke depannya. Namun, mau bagaimana lagi, perusahaannya akhir-akhir ini sedang mengalami beberapa masalah, dan ia juga disi
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Makan malam yang Bergairah

"Gladis??" seru Dewa tampak terkejut begitu melihat sosok perempuan tinggi semapai dan bertubuh langsing bagaikan seorang model, "sedang apa kau di sini?"Perempuan bernama Gladis itu tersenyum lebar. Ia melangkahkan kakinya dengan perlahan dan mendekati Dewa kemudian memeluknya, hingga membuat Ria tampak terkejut dan langsung memalingkan wajahnya."I miss you so much, Dewa," katanya berbisik, kemudian mencium pipi Dewa hingga membuat lipstik merahnya menempel di pipi Dewa."Maafkan saya, Pak. Perempuan ini memaksa masuk ke dalam. Padahal, saya sudah melarangnya," tutur seorang perempuan bernama Siska yang merupakan seorang resepsionist di perusahaan tempat Dewa bekerja.Dewa yang terkejut langsung melepaskan pelukan perempuan bernama Gladis itu dari tubuhnya dengan cepat. "Untuk apa kau datang ke perusahaanku? Apa kau tidak malu dengan sikapmu yang seperti itu?"Setelah diminta Dewa untuk pergi dengan diberikannya sebuah kode dari matanya kepada sekertarisnya, Ria pun langsung berp
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Perasaan Canggung

"Semangat revisiannya, yah. Nanti, kamu pulang sendiri nggak apa-apa, kan?" tanya Dewa saat mereka sudah tiba di depan kampus Harum."Iya, nggak apa-apa. Aku bisa pakai taksi online. Lagian, hari ini aku cuma mau revisi skripsi aja, sambil mengisi kekosongan waktu sebelum minggu depan aku wisuda.""Istriku hebat. Sebentar lagi wisuda dan punya gela Sarjana," tutur Dewa pelan sambil membelai rambut Harum dengan lembut dan menatapnya dengan penuh cinta, "lain kali, kamu ke kampus pakai mobil aja. Biar nggak pakai taksi online terus kalau aku nggak bisa jemput. Kamu kan bisa nyetir, kenapa gak mau bawa mobil ke kampus?"Harum melepas sealbelt yang menempel di tubuhnya. Kemudian, ia memegang ke dua pipi suaminya itu dan menatapnya dengan tatapan mata penuh rasa sayang."Kakak tahu kan cerita ketika aku kecelakaan 2 tahun lalu karena aku nyetir sendiri?"Dewa menganggukkan kepalanya. Ia teringat perkataan istrinya beberapa bulan lalu sebelum mereka menikah. Harum pernah mengatakan, ia pern
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Akhir Kisah Kita

"Iya, aku sepertinya akan segera menikah."Entah kenapa, perasaan Harum mendengar pernyataan Haris yang sepertinya akan menikah dalam waktu dekat, rasanya terdengar sangat aneh. Bagaimanapun, Haris dan dirinya pernah sama-sama saling mencintai dan menghabiskan waktu beberapa tahun, sebelum Dewa datang dan menjadi calon suaminya secara mendadak."Jadi, kamu beneran bakalan menikah, Har?" tanya Harum kembali memastikan.Haris menganggukkan kepalanya dan kembali menatap wajah mantan kekasihnya itu lirih. "Apa kau mengizinkanku untuk menikah?"Harum terdiam membisu. Ia menghentikan langkahnya tepat di depan pintu perpustakaan kampus. Haris menoleh dan menatap wajah Harum dengan mata berkaca-kaca."Kau mengizinkanku untuk menikah kan, Rum?" tanya Haris kembali.Harum menitikkan air matanya. Dengan cepat, ia menyeka air matanya kemudian kembali memberanikan dirinya untuk menatap wajah Haris."Tentu aku akan mengizinkanmu menikah. Aku ingin kamu bahagia dan menemukan kebahagianmu, Har.""Ben
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Kejutan Harum

"Martin? Sedang apa kau di sini?" Pria berbadan tinggi tegap itu datang menghampiri Dewa. Begitu jarak ke duanya cukup dekat, ia tiba-tiba saja mengulurkan tangannya seraya tersenyum lebar."How are you, Dewa?""Fine. Long time no see, Martin!" serunya sembari membalas uluran tangan pria bernama Martin itu kemudian memeluknya dengan erat, "jadi, kapan lo balik ke Indonesia?" tanyanya begitu mereka berdua berada di ruangan kerja Dewa."Hm, yesterday the day after. How?" tanya Martin yang membuat Dewa bingung."Bagaimana apanya?" Dewa mengernyitkan keningnya bingung."Life after marriage?"Dewa tertawa lebar. Ia melipat ke dua tangannya kemudian menatap Martin, sepupunya yang sudah lama tinggal di New York dan baru saja kembali lagi ke Indonesia."Kenapa lo tertawa? Apa pernikahanmu tidak menyenangkan?" tanya Martin dengan mata menyelidik."It's fun. It's amazing and just what i imagined all along. Menyusullah kalau sudah ada pasangan," tutur Dewa menggoda sepupunya.Martin hanya terta
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

Sarapan Romantis

Pagi yang cerah menyambut Harum dan Dewa, sepasang pengantin muda yang baru saja bangun tidur. Matahari terbit dengan lembut, menerangi kamar mereka yang dipenuhi dengan cahaya hangat. Harum membuka matanya perlahan dan tersenyum melihat Dewa yang masih terlelap di sampingnya.Ah, pagi yang indah," tutur Harum pelan begitu membuka mata dari mimpi indahnya, serta menggaruk-garuk ke dua matanya sambil tersenyum lebar. "Selamat pagi, Sayangku. Sudah siap menyambut hari yang penuh kebahagiaan?" ucap Dewa lembut sambil memandangi wajah istrinya yang berbaring disampingnya, kemudian memeluk istrinya dengan mesra.Harum tersipu malu begitu suaminya memeluknya dengan mesra. Rasanya sangat aneh, seperti mimpi ia telah resmi menjadi istri sah dari seorang CEO muda dan tampan seperti Dewa. "Pagi, Sayangku. Aku selalu siap menghadapi hari yang cerah seperti ini," sahutnya sambil membalas pelukan suaminya, kemudian bermanja-manja dalam pelukan suaminya itu."Oya, bgaimana kalau kita memulai hari
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more
PREV
123
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status