"Dari mana aja sih kamu, Mas? Itu juga, kenapa wajahmu lebam begitu?" tanya Yuna.Sudah hampir satu jam Yuna menunggu Farhan di ruangan tunggu periksa dokter kandungan, tapi saat kekasihnya itu datang, Farhan malah langsung duduk tanpa rasa bersalah."Biasa cowok, bukan masalah besar. Kamu sudah selesai periksa?" tanya Farhan, balik."Belum lah! Tadi dokternya ke IDG sebentar, katanya ada pasien darurat. Tahu deh sedarurat apa, heran!" sungut Yuna mengomel. Sebab tadi sudah gilirannya periksa, tapi harus dipending karena pasien dari IGD."Ya sudah sih, tinggal tunggu sebentar. Jangan marah-marah, kasihan baby kita. Nanti tekanan batin lho denger omelan Mamanya!" sahut Farhan."Kok kamu sesantai itu sih ngomongnya, Mas? Kalau aku beneran hamil gimana?"Farhan tersenyum, lalu merangkul Yuna yang sedari tadi uring-uringan. "Ya kalau kamu hamil, kita tinggal nikah lah! Kan udah dari lama juga kan aku ajak kamu menikah. Tapi kamunya apa, nolak lah, alasan ini lah itu lah!""Hih, siapa juga
Last Updated : 2024-01-01 Read more