All Chapters of DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU: Chapter 151 - Chapter 160

180 Chapters

(S2) Bab 36. Praduga

Hari-hari berlalu seperti biasanya, Zanna akan tetap memantau karyawan dari rumah kecuali jika ingin berkunjung langsung secara tiba-tiba. Alvino pun mulai paham tentang dunia bisnis karena bimbingan sang ayah, sedangkan Oma Siska terkadang ikut melihat menantu yang menjadi adik madu Nafiza.Rosaline dan Xavier pun hidup seperti biasa. Tidak jarang dari mereka diajak makan malam bersama demi membalas budi serta mengeratkan tali persaudaraan. Ada sesal di hati sebagian insan yang melihat kedamaian itu karena pada akhirnya kembali pada konsekuensi bahwa tidak ada rujuk setelah talak tiga.Rena dan Lucky semaki disibukkan oleh tugas kuliah apalagi mereka mulai menyusun skripsi. Entah apa yang terjadi pada dua anak manusia itu karena kemarin kembali membicarakan tentang cuti. Kemungkinan ada agenda yang harus diselesaikan.Jika ingin segera lulus demi mendapat pekerjaan, maka itu bukan tujuan utama keduanya sebab hidup berkecukupan. Lagi pula orang tua tidak pernah menuntut mereka mencari
Read more

(S2) Bab 37. Berita

"Ren, pulang!" Alvino menarik lengan Rena menjauh dari tempat di mana orang-orang toxic berkumpul. Dia mengabaikan ledekan sebagian dari mereka, menembus kerumunan menuju tempat memarkir mobil.Perasaannya semakin kalut. Dia mengerti bagaimana sulitnya Rena menanggung malu karena dulu pun dirinya selalu mendapat ledekan dari orang-orang karena hanya memiliki satu telinga.Kendaraan roda empat itu melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan gedung bertingkat yang didominasi warna krem itu. Sesekali melirik ke sebelah kiri, Rena tampak murung. Matanya berembun, sementara bibir sedikit gemetar. Pandangan lurus ke depan seperti orang putus asa."Aku dikeluarkan.""Maksud kamu?" Alvino mengerutkan kening karena memang tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Rena."Karena video kita, Al. Aku dijatuhi fitnah sampai dikeluarkan dari kampus. Ini belum fix, tetapi kabarnya sudah beredar. Lagi pula semua orang sudah tahu, Ibu bilang terima saja, masih banyak kampus lain dan tidak harus b
Read more

(S2) Bab 38. Surat Tertinggal

Saat mereka tengah sibuk mengurus jenazah, Alvino menyelinap masuk ke kamar tempat kejadian memilukan itu terjadi. Tidak ada bekas darah di lantai atau si mana saja. Di kamar itu pun aman dari benda tajam termasuk gunting. Mungkinkah memang sudah dibersihkan dan tidak ada upaya melapor ke polisi untuk dicari tahu?Meskipun Nafiza itu baik, tidak menutup kemungkinan ada orang iri padanya sehingga mengambil nyawa lantas menggantung mayatnya agar orang-orang menganggap dia telah memilih jalan itu sendiri. Memang Nafiza memiliki banyak waktu sendiri di rumah, tetapi apakah masuk akal jika dia bunuh diri?Tiba-tiba, pikiran Alvino mengarah pada surat yang dikirim oleh Nila. Jika dia mengatakan ingin mengusik semua orang yang terlibat, selain Haura ... apakah wanita tadi termasuk dalam target sekadar menambah duka?Pandangan lelaki bertelinga satu itu mengedar ke seluruh ruangan, memindai dengan sangat hari-hati berharap segera menemukan bukti. Menghela napas, dia merasa sangat tertekan deng
Read more

(S2) Bab 39. Suatu Hari di Masa Lalu

Setiap insan tentu saja pernah merasakan yang namanya penyesalan karena terlalu mengedepankan ego. Ketika sosok tersebut mulai pergi dan tidak akan kembali, air mata terus memanggil namanya. Namun, percuma. Dia telah terbujur kaku tanpa nyawa.Mungkin seperti sebuah lirik dalam lagu yang dibawakan oleh Raja Dangdut Indonesia, 'kalau sudah tiada baru terasa bahwa kehadirannya sungguh berharga.'Lelaki itu kini terduduk lesu di sudut rumah, memeluk lutut dengan pandangan kosong. Sudah banyak orang berusaha memberinya semangat, tetapi dia hanya mematung dan sama sekali belum pernah memberi respon.Dirundung penyesalan memiliki hikmah, yakni tidak akan mengulang kesalahan yang sama di masa mendatang serta memperbaiki hubungan renggang menjadi lebih dekat. Akan tetapi, bagaimana jika ternyata penyesalan itu tidak lagi berujung disebabkan sosoknya telah berpulang?Untuk ke sekian kalinya, Ricky menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan. Semenjak kematian sang istri, dia menolak menyentu
Read more

(S2) Bab 40. Akhir Sebuah Dendam

Hari-hari berlalu, semakin banyak saja teror yang didapati oleh Zanna sekeluarga. Semua yang dekat dengannya akan diganggu kecuali Haura dan Rena. Entah mengapa, peneror itu tidak berani mengusik keduanya.Merasa muak, Vita berinisiatif untuk mendatangi Xavier langsung ke rumahnya karena tidak ingin menunda terlalu lama. Dia sengaja pergi sendiri tanpa membawa Zanna, khawatir terjadi kesalahan yang membuat mereka berada dalam masalah besar dan aksi saling menuntut.Mengetuk pintu rumah itu berulang kali dengan penuh kesabaran. Dia melihat kendaraan terparkir di depan, itu berarti penghuni rumah memang ada di dalam sana. Sekali lagi dia mengetuk pintu hingga seseorang membukanya."Tante Vita?" Wajah Rosaline menggambarkan ketakutan. Matanya bergerak ke kanan dan kiri. "Kenapa Tante Vit ke sini?""Sudah waktunya!" Hanya jawaban itu yang diberi sebelum Vita memaksa masuk.Jantung Rosaline berdegup tidak normal. Xavier memang sedang mengurung diri di kamar, tetapi untuk sesuatu yang tidak
Read more

(S2) Bab 41. Mumet

Waktu terus berlalu, menyisakan kenangan pahit juga manis. Bayang-bayang masa lalu begitu sulit ditepis. Ricky memang hidup, tetapi masih dirantai rasa bersalah. Dia tidak bisa melupakan salah satu atau kedua istrinya.Dirundung duka dan luka tak berkesudahan. Lelaki itu telat menyadari tentang dirinya yang belum bisa menjadi suami idaman selama ini. Dia terlalu angkuh, merasa bahwa memiliki uang saja sudah cukup membuatnya terlihat seperti seorang pahlawan.Kenangan bersama Nafiza yang paling menyakitkan. Dia baru sadar bahwa wanita itu sangat mencintai dan menyayanginya. Perjuangan menjadi istri idaman, mengurus dengan baik bahkan ketika dia harus membagi cinta dengan wanita lain.Ricky tidak habis pikir bahwa Nafiza akan mengakhiri hidup dan itu masih menjadi tanda tanya hingga sekarang. Sudah berusaha mencari tahu, tetap saja tanpa jawaban, padahal selama ini terlihat sangat ikhlas mengurus adik madunya."Papa, sampai kapan Papa kayak gini? Jarang makan, tidur, mandi pun sama. Tuh
Read more

(S2) Bab 42. Duka di Kedua Mata

PoV Alvino_______Meskipun dalam keadaan marah, aku bisa melihat duka di kedua mata Om Ricky. Dia pasti menyesal setelah kehilangan. Memang harus seperti itu untuk menyadari kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu.Ibarat sebuah lagu pada lirikKalau sudah tiada baru terasaBahwa kehadirannya sungguh berhargaAku tidak tahu bagaimana bisa Om Ricky melakukan kesalahan sebesar itu, padahal jelas bahwa Tante Nafiza adalah perempuan baik. Jika tidak lagi bisa menunggu kehadiran buah hati dalam pernikahan mereka, minimal jangan membuat hatinya terluka.Diduakan, diabaikan, diperlakukan tidak adil, dianggap tidak ada. Perempuan mana yang menginginkannya. Sesabar apa pun orang itu pada akhirnya akan sampai pada titik lelah.Terutama Tante Naf, dia sedikit tertutup pada orang lain bahkan mertua sendiri pun karena merasa belum pernah mendapat dukungan. Aku sedikit tahu tentang kemelut kisah rumah tangga mereka karena diceritakan oleh Bunda. Sejak dulu, Tante Naf selalu dianggap pembawa si
Read more

(S2) Bab 43. Muhallil?

"Om Ricky memang butuh waktu sendiri. Pasti banyak penyesalan yang datang padanya. Kalian jangan sampai menambah beban. Aku kasihan, lho."Aku menoleh ke sumber suara. Rena berdiri di sana bersama Rosaline. Sejak kapan mereka terlihat dekat begitu sampai warna baju pun senada? Oh tidak, sepatu bahkan sangat mirip seperti saudara kembar saja.Sementara itu, Lucky hanya menundukkan kepalanya. Aku tidak bisa menebak apa yang sedang dia pikirkan, mungkin kasihan juga melihat orang tuanya kini benar-benar sendirian. Tentu saja, ditinggal oleh kedua istri dalam waktu dekat, apalagi ada kenyataan yang terungkap di belakang.Jika aku adalah Om Ricky, mungkin menghabiskan waktu di depan samsat tinju demi meluapkan emosi adalah pilihan terbaik meskipun tahu bahwa healing paling indah adalah kembali kepada Tuhan. Bunda bukan orang salih yang hidup tanpa dosa, tetapi pernah mengingatkan bahwa 'alladziina aamanu watathmainnu quluubuhum bidzikrillah. Alaa bidzikrillahi tathmainnul qulub' di mana ay
Read more

(S2) Bab 44. Masalah Lagi!

"Kita perlu bicara!" Aku yang sedang menonton YouTu-be di ruang tamu terkejut ketika seseorang mencekal pergelangan tangan ini dan menyeretnya ke depan rumah. Sudah kuduga, dia adalah Rosaline."Ada apa?""Ada hal yang harus kita bahas.""Aku tidak mau!""Kenapa?""Ya, Rena sama Lucky bisa salah paham kalau ngeliat kita bicara empat mata begini. Lagi pula mau bahas apa? Kita sudah selesai, Ros!"Rosa mendengkus. Aku tahu dia akan sangat kesal mendapati penolakan dariku. Namun, mau bagaimana lagi? Aku tidak ingin masalah menjadi semakin rumit dengan bicara empat mata, terutama tentang sesuatu yang sudah seharusnya kita lupakan."Kamu berubah!" kata Rosaline dengan suara sedikit pelan dari biasanya."Kamu juga berubah.""Berubah gimana? Aku cinta sama kamu, Al, tetapi aku nggak bisa berbuat banyak mengingat status kita yang sudah tidak bisa bersama. Tembok di antara kita yang kamu bangun terlalu tinggi na
Read more

(S2) Bab 45. Suara Hati Rosaline

PoV Rosaline"Al, kita harus menyusul Om Akmal!" Aku mendengar Lucky mengatakan itu ketika kaki hampir saja melewati pintu utama. Entah apa yang sedang terjadi. Sejak tadi aku mematung di tempat bahkan mengabaikan sapaan orang tua dan oma Alvino karena rasa sakit yang mendera.Alvino menggeleng lesu. "Tidak perlu. Ayah tahu harus melakukan apa. Dia sudah berumur, tentu paham bahwa bertindak tanpa berpikir matang itu bukan sesuatu yang bisa dibenarkan."Semua menjadi hening. Tanpa rasa malu, aku kembali duduk agar mereka berdua tidak menjadi curiga. Menggenggam perih, membalut luka dengan sebuah harap bahwa setelah kesedihan ada kebahagiaan meskipun tidak tahu kapan waktunya.Entah sudah berapa kali rinai hujan membasahi bumiku. Menciptakan anak sungai yang indah pada kedua pipi. Di antara embusan napas ada rangkaian kata rindu yang terucap tanpa suara.Aku menyadari bahwa peluang untuk kami kembali sangat tipis karena jarak telah melampaui garis katulistiwa yang menjadi pemisah antara
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status