Home / Romansa / DIKIRA AKU MISKIN / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of DIKIRA AKU MISKIN : Chapter 31 - Chapter 40

47 Chapters

Takut Hamil

🏵️🏵️🏵️ “Bersikaplah seolah-olah kalau kita tidak memiliki hubungan apa-apa. Satu hal lagi, tolong ingatkan ibumu agar tidak menuduhku yang bukan-bukan.” Dia pun melepaskan genggamannya lalu aku segera beranjak ke kamar. Dia tidak tahu kalau hatiku sangat sakit setiap berkata kasar kepadanya. Aku belum mampu membuang rasa yang masih ada. Aku tidak mungkin secepat itu berhenti mencintainya walaupun aku selalu berusaha meyakinkan diri kalau kami tidak memiliki hubungan apa-apa lagi. Apakah aku egois? Aku melupakan semua kebaikan yang pernah dia lakukan karena pengkhianatannya. Wajarkah aku bersikap tidak peduli di depannya? Aku tidak tahu harus bertanya kepada siapa. Aku tidak mungkin bercerita kepada Kak Ratu. Apa mungkin aku meminta pendapat Ayu? Jika dia memintaku memaafkan Mas Bimo, apakah aku rela dan ikhlas? Jika aku bersedia memberikan maaf, mungkinkah Mas Bimo tidak akan mengulangi perbuatannya? Aku takut membayangkan hal itu. Apa yang harus aku lakukan? Aku sesak menjalan
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Terkejut

🏵️🏵️🏵️ Pagi ini, aku sangat bahagia karena kedatangan Bu Dewi. Beliau mengaku sangat merindukan aku dan Bagas. Aku sangat terharu mendengar pengakuannya. Walaupun beliau bukan anggota keluargaku, tetapi ketulusan kasih sayangnya sangat nyata. Seandainya aku memiliki mertua seperti beliau, mungkin aku tidak akan terlalu sedih atas perbuatan Mas Bimo. Toh, pada akhirnya, Mas Bimo tetap mempertahankan hubungan kami dan tidak memilih wanita selingkuhannya itu. Aku sempat berpikir kalau Mas Bimo akan melakukan hal yang sama dengan banyak pria di luar sana. Mereka melupakan kebersamaan dengan istri pertama hanya karena wanita yang baru mereka kenal. Mereka bahkan tampak seolah-olah tidak melakukan kesalahan. Ternyata Mas Bimo tidak melakukan itu. Semenjak kejadian malam itu, aku dan Mas Bimo tidak sedingin biasanya. Aku kembali menyiapkan semua kebutuhannya. Sebelumnya, aku bertanya kepada Ayu. Dia berkata kalau aku jauh lebih beruntung daripada dirinya dan wanita di luar sana. “Kala
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Kejujuran

🏵️🏵️🏵️ “Ibu udah janji akan ketemu dengan orang itu sekitar lima belas menit lagi.” Bu Dewi melirik arloji di pergelangan tangan kanannya. “Kalau ada waktu senggang, nanti mampir lagi, ya, Bu. Semoga Mbak Rere juga ikut.” Aku pun menyalami Bu Dewi. Namun, ketika aku hendak memanggil Mas Bimo untuk berpamitan, beliau menolak Sebenarnya, aku masih bingung kenapa Bu Dewi tiba-tiba ingin pulang. Apa mungkin beliau merasa sungkan karena keberadaan Mas Bimo? Waktu aku bertetangga dengan wanita itu dulu, hanya aku dan Ratih yang sering berbincang dengannya. Sementara ibu mertua dan yang lainnya tampak bersikap biasa saja. Awal aku tinggal bersama keluarga Mas Bimo, ibu mertua pernah mengingatkan agar aku tidak terlalu dekat dengan Bu Dewi. Aku menanyakan alasannya, tetapi beliau tidak memberikan jawaban sama sekali. Akan tetapi, aku tidak menghiraukan ucapannya karena tidak ada alasan bagiku untuk menjauh dari wanita yang selalu baik terhadapku. Hanya Bu Dewi yang mengerti dengan apa
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Perdebatan

🏵️🏵️🏵️ Aku ingin mendengar jawaban apa yang akan Mas Bimo berikan. Aku ingin tahu seberapa besar rasa pedulinya terhadapku selama ini. Jika dia memang tidak terima dengan niatku yang ingin memberikan pelajaran kepada keluarganya, aku akan mengambil keputusan yang seharusnya. Aku akui kalau selama ini, dia selalu menunjukkan pembelaannya terhadapku jika keluarganya berbuat kasar. Namun, entah kenapa tadi dia menunjukkan sikap yang berbeda dan menganggapku ingin balas dendam. Apa yang ingin aku lakukan, itu bukan balas dendam. Terbukti saat Ratih menikah, aku bersedia mengeluarkan uang untuk resepsinya. Jika aku punya niat untuk balas dendam, aku tidak mungkin peduli dengan adik iparku tersebut walaupun dia sering menyakitiku dulu. Aku hanya ingin menunjukkan satu kebenaran tentang siapa diriku yang sebenarnya. Aku ingin agar keluarga Mas Bimo menyesali apa yang mereka perbuat terhadapku selama ini. Mereka dengan tega memberikan tuduhan-tuduhan yang selalu melukai perasaanku. “Ke
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Ingin Cerai

🏵️🏵️🏵️ Akhirnya, aku dan Kak Ratu mengakhiri pembicangan melalui pesan. Aku mendengar suara Ratih dari arah pintu ruang tamu. Aku pun segera bangkit lalu beranjak dari kamar. Ini untuk pertama kali, dia berkunjung ke sini. Pertemuan kami waktu membicarakan rencana pernikahannya kala itu, aku sengaja memilih di kafe. “Kakak apa kabar?” Ratih langsung memelukku. Aku ingin menangis melihat perubahan sikapnya saat ini. Seandainya dia bersikap seperti itu saat kami masih tinggal bersama, pasti sangat indah. “Kabar baik. Perut kamu udah mulai kelihatan besar.” Aku pun melepas pelukan lalu mengusap perutnya. “Iya, Kak.” Dia memperhatikan sekeliling. “Ternyata Kakak hebat.” Aku tidak mengerti dengan arah pembicaraannya. “Hebat? Itu hanya menurut kamu, Rat. Mungkin ada orang yang nggak ingat pengorbanan Kakak.” Aku sengaja mengeluarkan kalimat itu untuk memberikan sindiran kepada Mas Bimo yang kini berada di ruang tamu juga. “Maksud Kakak? Aku bilang Kakak hebat karena memiliki segalan
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

Yakin untuk Berpisah

🏵️🏵️🏵️ Setelah Ratih pulang, mobil box besar yang aku pesan, akhirnya tiba di rumah. Sopir dan asistennya pun mengangkat barang-barang yang telah aku niatkan untuk Ratih. Setelah melakukan pembayaran, mereka langsung menuju alamat yang telah kuberikan. Aku sedih membayangkan akan segera meninggalkan rumah ini. Ternyata setelah aku berhasil mengajak Mas Bimo keluar dari rumah orang tuanya, bukan kebahagiaan yang kudapatkan, tetapi justru kebenaran menyakitkan. Setelah tiba di rumah ini, aku pun mengetahui perselingkuhan Mas Bimo. Di rumah ini juga, aku mendengar pengakuannya yang seolah-olah tidak mencintaiku. Namun, aku harus ikhlas menerima kenyataan ini walaupun rasanya masih sangat sakit. Besok pagi, aku dan Bagas akan meninggalkan kota yang banyak memberiku kenangan. Kota ini yang menyaksikan diriku menjadi seorang istri dan ibu. Di sinilah aku menemukan laki-laki yang mampu menggetarkan hatiku hingga aku yakin menjadi pendamping hidupnya. Akan tetapi, ternyata cintaku sepe
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Dia Datang

🏵️🏵️🏵️ “Dia tahu banget. Tapi mungkin dia juga tahu kalau hubungan kita akan berakhir karena sebelumnya, aku udah cerita ke kakak iparku.” Aku yakin kalau Kak Ratu yang telah menceritakan semuanya kepada Andrew. “Ternyata seperti ini istri yang kucintai selama ini.” Mas Bimo menunjukkan senyuman yang tidak dapat kupahami. “Buang saja omong kosongmu tentang cinta. Aku muak!” Aku menaikkan suara. “Bimo! Buka pintunya!” Tiba-tiba terdengar suara ibu mertua sambil mengetuk pintu. Mas Bimo pun langsung beranjak. Apa tujuan orang tua Mas Bimo ke rumah ini? Sejak kami memilih mengontrak, hanya Ratih yang baru menginjakkan kaki di tempat ini. Keluarga Mas Bimo yang lain seolah-olah tidak peduli. Jangankan untuk berkunjung, menanyakan Bagas saja tidak pernah melalui telepon. “Clara!” Ibu mertua memanggilku. Walaupun tidak tinggal serumah lagi, orang tua itu tetap saja dengan teriakannya menyebut namaku. Aku pun segera keluar dari kamar lalu menutup pintu supaya Bagas tidak terbangun me
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Keputusan yang Tepat

🏵️🏵️🏵️ Aku tidak mengerti kenapa Andrew nekat menemuiku. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Aku pun tetap dengan niat awal, menunggu taksi online. Aku tidak ingin menuruti kemauan Andrew walaupun hubunganku dengan Mas Bimo telah di ujung tanduk. Aku sadar kalau statusku saat ini, masih tetap sebagai wanita bersuami. Aku tidak dapat membayangkan seperti apa penilaian orang lain jika melihatku bersama Andrew. Aku tidak mau dituduh memiliki hubungan dengan laki-laki lain. Walaupun Andrew adalah pemuda yang pernah dijodohkan denganku, tetapi kami harus menjaga jarak. Dia tetap orang asing bagiku. Aku dengan yakin memilih untuk menolak tidak pergi bersamanya. Aku akan tetap naik taksi online. “Ayo, Cla.” Andrew kembali mengajakku. “Aku nggak mau. Aku naik taksi aja. Lagi pun, aku nggak minta kamu jemput aku.” Aku masih kesal dengan kenekatannya. “Aku peduli sama kamu. Aku ingin jagain kamu.” Dia memberikan jawaban. “Aku bisa jaga diri sendiri. Kamu pergi sekarang dari sini.” Aku
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Ditolak

🏵️🏵️🏵️ Lebih baik aku fokus dengan apa yang akan aku jelaskan kepada Papa dan Mama nanti saat bertemu. Apa mereka akan marah setelah melihat diriku kembali ke kota ini? Atau mereka akan bahagia karena aku telah meninggalkan menantu yang tidak mereka harapkan? Aku harus mempersiapkan diri untuk menghadapi apa pun yang akan Papa dan Mama katakan. Mungkin mereka akan menganggap apa yang terjadi terhadapku saat ini, sebagai akibat karena telah menentang keputusan orang tua. “Sampai kapan kamu di luar, Cla? Andrew juga udah pergi. Gitu amat mandangin dia tadi.” Kak Ratu membuyarkan lamunanku. Aku pun segera memasuki rumah. Setelah menghempaskan tubuh ke sofa ruang TV, aku segera meraih ponsel yang sejak tadi aku non aktifkan. Ternyata tidak sedikit panggilan tidak terjawab dari Mas Bimo. Nama Ratih juga ada. Kenapa adik iparku itu beberapa kali menghubungiku? Aku pun beralih ke pesan masuk. Mas Bimo bertubi-tubi mengirim pesan kepadaku. Hampir semuanya permintaan maaf dan ungkapan p
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Kemiripan

🏵️🏵️🏵️ Sedalam itu rasa benci Papa terhadapku hingga tidak mengharapkan kehadiranku lagi di rumah ini. Apa yang kulakukan di masa lalu, kini telah mendapatkan balasannya. Semua itu terjadi karena aku dengan tega menentang keputusan orang tua dan bahkan mengabaikan permohonan mereka. “Papa mohon, kembalilah ke rumah. Jangan menikah dengan pemuda yang akan membuat hidupmu menderita.” Papa memohon kepadaku untuk tidak menikah dengan Mas Bimo kala itu. “Nggak, Pah. Cla hanya akan menikah dengan Mas Bimo. Cla akan bahagia bersama dia.” Aku dengan yakin mengatakan bahwa kebahagiaanku hanya bersama Mas Bimo. Ternyata apa yang Papa katakan dulu, kini menjadi kenyataan. Sangat benar kalau aku menderita setelah mengetahui pengkhianatan Mas Bimo. Dia tidak hanya selingkuh, tetapi juga memberikan tuduhan menyakitkan dan lebih membela orang tuanya yang selalu jahat terhadapku. “Jangan ngomong seperti itu, Pah! Clara tetap anak kita, darah daging Papa!” Mama menaikkan suaranya. “Setiap orang
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status