“Kenapa bisa Amira berakhir di sini?”Itu adalah gaungan dari isi kepala Amira yang sore itu setengah kacau namun juga merasakan kelegaan. Amira marah dan misuh-misuh tapi anehnya, hatinya baik-baik saja. Seperti terasa sangat ringan dan sesuatu yang sudah lama terpendam dalam dadanya lepas begitu saja. Tapi apa?Nah, ini adalah PR yang harus Amira cari jawabannya. Amira harus mengorek-orek agar menemukan alasan yang tepat sekali pun harus mengais di antara tumpukan sampah depan kantornya. Demi Tuhan! Amira Meena merasa senang dan bahagia. Ini sesuatu yang belum pernah Amira rasakan sebelumnya. Dan lebih dari apa pun itu, Amira harus mengakui ini dengan sangat berat hati. Sejak bertemu dengan Justin Brotolaras, pria yang Amira kira amatlah dingin dan kaku, nyatanya dia adalah pria hangat dengan sejuta kalimat-kalimat bijak yang mampu mengendurkan rasa sakit di hati Amira. Aneh, ‘kan?Ah, bukan. Lebih tepatnya karena Amira memanglah wanita binal. Bagaimana tidak? Semudah itu Amira m
Last Updated : 2025-01-31 Read more